Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Tanaman Hias Indoor

ilustrasi berkebun (pexels.com/anntarazevich)

Tanaman hias indoor memerlukan perawatan yang berbeda dengan tanaman luar ruangan pada umumnya. Salah satunya adalah pemilihan jenis media tanam sebagai tempat tumbuh tanaman. Media tanam menjadi komponen penting yang menyediakan nutrisi untuk diserap akar.

Tanaman hias indoor membutuhkan media tanam yang dapat menahan air dengan drainase yang baik. Karena tanaman hias jarang terpapar sinar matahari, serta untuk mencegah tanaman dari busuk akar. Berikut beberapa media tanam yang ideal untuk tanaman hias indoor.

1.Coco peat

ilustrasi media tanam coco peat (vecteezy.com/tortoon_mju363646)

Coco peat merupakan media tanam yang berasal dari serbuk sabut kelapa. Coco peat punya tekstur ringan dan berongga sehingga dapat menahan air dan menjaga kelembaban dengan baik. Struktur coco peat yang berpori membantu akar-akar tanaman supaya gak tergenang air dan membusuk. Serta memberikan ruang bagi akar untuk tumbuh dan berkembang.

Coco peat punya pH netral sekitar 5,5-6,8 yang ideal untuk tanaman hias indoor. Khususnya tanaman yang berukuran besar dan akarnya tumbuh dengan cepat. Coco peat juga dikenal sebagai media tanam ramah lingkungan, karena berasal dari limbah kelapa yang diolah menjadi barang yang bermanfaat.

Sayangnya, coco peat punya kandungan nutrisi yang rendah, karena gak banyak unsur hara dan mikroorganisme di dalamnya. Untuk menyiasatinya, kamu bisa memanfaatkan coco peat sebagai media tanam campuran. Misalnya dengan menambahkan jenis media tanam yang lain, serta mengaplikasikan pupuk secara teratur.

2.Pupuk kompos

ilustrasi pupuk kompos (pexels.com/ron-lach)

Pupuk kompos adalah media tanam yang ideal untuk tanaman hias indoor dan outdoor. Pupuk kompos dikenal mengandung nutrisi yang lengkap untuk pertumbuhan dan kesuburan tanaman. Unsur hara dan mikroorganisme di dalam kompos membantu menguraikan bahan organik, memperbaiki struktur tanah, dan mampu menggemburkan media tanam yang padat.

Pastikan pupuk kompos yang kamu gunakan sudah matang dan siap dicampurkan pada media tanam. Ciri-ciri pupuk kompos yang berkualitas adalah gak berbau dan berwarna cokelat kehitaman. Kompos yang kurang matang biasanya berbau menyengat yang dapat menarik serangga, lalat, kutu dan serangga-serangga yang berbahaya bagi tanaman.

3.Sekam bakar

ilustrasi campuran sekam padi dan sekam bakar (pexels.com/ale-alianza)

Sekam bakar atau sekam arang berasal dari kulit penggilingan padi yang dibakar secara tak sempurna. Hasilnya sekam bakar berwarna hitam keabuan. Proses pembakaran pada sekam bakar juga steril, sehingga dapat menghilangkan berbagai jamur dan patogen yang dapat menyebabkan tanaman terjangkit penyakit.

Sekam bakar tergolong pada media tanam yang punya porositas yang tinggi. Pori-pori pada sekam bakar mampu menahan aliran air dengan baik. Hal ini juga memastikan agar sirkulasi pada media tanam tetap terjaga, sehingga akar dapat bergerak dengan leluasa.

Sama seperti coco peat, sekam bakar juga mengandung sedikit unsur hara yang bermanfaat pada tanaman. Jadi sebaiknya, sekam bakar digunakan sebagai media tanam campuran. Khususnya dengan tujuan untuk meningkatkan porositas media tanam.

4.Peat moss

ilustrasi peat moss (pixabay.com/heamnamanzur)

Peat moss merupakan media tanam yang dihasilkan dari pelapukan tanaman lumut gambut. Media tanam ini banyak ditemukan di daerah subtropis yang memiliki empat musim. Tekstur peat moss sendiri mirip dengan coco peat yang berwana cokelat.

Peat moss biasanya digunakan untuk media tanam terarium. Peat moss punya kemampuan menyerap dan menahan air, serta mempertahankan kelembaban di area tertutup seperti di dalam rumah. Strukturnya yang poros juga mampu menyediakan drainase yang ideal bagi tanaman.

Namun, ketika kering kerontang, peat moss sangat sulit dibasahi ulang. Oleh sebab itu, jangan biarkan media tanam ini sampai kering. Jenis tanaman yang cocok untuk peat moss adalah tanaman yang menyukai kondisi tanah yang asam seperti pakis hingga tanaman karnivora.

5.Perlite

ilustrasi media tanam perlite (freepik.com/freepik)

Perlite merupakan media tanam anorganik yang dihasilkan dari letusan gunung berapi. Ciri fisik dari perlite adalah berbentuk kecil, ringan, dan berwarna putih. Tekstur perlite berpori-pori sangat cocok untuk drainase dan penyerapan air.

Perlite adalah media tanam ideal bagi tanaman yang berada pada masa pembibitan. Kondisi media tanam yang lembab akan membantu menjaga perkembangan akar di awal masa tanam. Perlite juga ideal untuk dijadikan media tanam hidroponik, karena mampu menahan akar dengan kuat.

Masing-masing tanaman memiliki kebutuhan unsur hara yang berbeda. Misalnya dengan mengenali kebutuhan spesifik tanaman mulai dari pH, drainase, hingga kandungan nutrisi. Setiap media tanam punya kelebihan dan kekurangan, sebaiknya kamu mencampurkan beberapa jenis media tanam untuk menghasilkan media tanam yang subur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us