Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe Furnitur yang Selaras dengan Gaya Hidup Slow Living

ilustrasi furnitur yang selaras dengan gaya hidup slow living (pexels.com/RDNE Stock project)

Gaya hidup slow living menjadi filosofi hidup bagi banyak individu yang ingin berfokus pada kualitas dalam kehidupan sehari-hari. Gaya ini mencerminkan rasa menghargai atas proses, keseimbangan, dan kesadaran diri dalam hidup. Jika ingin menerapkan prinsip slow living dalam desain interior, maka pilihan furnitur dan aksesoris interior lebih menonjolkan ketenangan, kenyamanan, dan kualitas dalam ruang.

Jika kamu tertarik untuk menyelaraskan furnitur dan aksesoris interior dengan gaya hidup slow living di rumah, gak ada salahnya menyimak beberapa hal berikut!

1. Furnitur modular dan desain yang fungsional

ilustrasi rak buku modular (decoist.com/Corynne Pless Photography)
ilustrasi rak buku modular (decoist.com/Corynne Pless Photography)

Furnitur modular menjadi pilihan ideal untuk gaya hidup slow living. Biasanya furnitur modular ini terbilang sederhana, fleksibel, dan mudah ditata dalam ruang. Jadi gak mengherankan kalau furnitur yang satu ini cenderung lebih simpel. Desain yang fungsional dan awet juga membuat furnitur ini pantas untuk dikoleksi. Sesuai dengan makna dari slow living, furnitur ini dinilai lebih praktis dan menambah keindahan visual.  

2. Bahan alami dan ramah lingkungan

ilustrasi kursi rotan (pexels.com/RODNAE Productions)

Pemilihan furnitur dan aksen interior yang terbuat dari bahan alami, seperti kayu, bambu, atau rotan tentu jadi pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin menyelaraskan ruang dengan gaya hidup slow living. Hal ini juga menekankan konsep hidup berkelanjutan yang dikenal ramah lingkungan. Kesadaran terhadap lingkungan sekitar membuat penghuni rumah terkoneksi dengan alam. Selain itu, bahan-bahan furnitur ini juga membuat ruang terasa lebih asri yang membuat pemiliknya jadi makin betah di rumah. Setuju?

3. Aksen interior buatan tangan

ilustrasi lukisan pantai di ruang tidur (unsplash.com/Ilya)

Aksen interior buatan tangan juga mempunyai peran khusus dalam desain interior yang selaras dengan gaya hidup slow living. Buatan tangan dapat memberikan sentuhan pribadi sehingga menimbulkan kesan hangat dan autentik. Dekorasi buatan tangan seperti lukisan, anyaman, atau kerajinan tangan bisa membawa keragaman tekstur dan karakter yang kuat di dalam ruangan, lho.

Hal ini juga mencerminkan penghargaan pemilik rumah atas usaha seseorang dalam membuat produk seni. Bisa dibilang, slow living mengajarkan untuk menghargai setiap barang yang dimiliki terlebih handmade.

4. Tanaman sebagai aksen interior yang menyegarkan

ilustrasi tanaman hias indoor (pexels.com/Max Rahubovskiy)

Dengan menaruh tanaman indoor, ruangan menjadi lebih hidup dan memberikan keseimbangan visual yang alami. Tak cuma menambahkan sentuhan hijau yang menyegarkan, tanaman juga bisa menciptakan hubungan lebih dekat dengan alam. Selain itu, tanaman juga menciptakan atmosfer yang mendukung hidup lebih mindfulness, lho. 

Dengan menyajikan keindahan alam di dalam rumah, tanaman dapat menciptakan menenangkan serta menghadirkan momen kehadiran. Menyiram, merawat, serta memperhatikan pertumbuhan tanaman menjadi latihan mindfulness yang alami. Selain itu, tanaman juga dapat meredakan stres dan meningkatkan konsentrasi. 

5. Penggunaan bahan tekstil yang nyaman

ilustrasi jendela dengan tirai yang tipis (pexels.com/Petter Rudwall(

Bahan tekstil yang nyaman seperti tirai linen, selimut wol, dan sprei katun organik dapat kamu koleksi sebagai aksen dalam desain interior bergaya slow living, nih. Kelembutan serta kenyaman tekstil ini tentu menciptakan suasana yang hangat serta menenangkan. Material berkualitas tinggi mencerminkan perhatian pada rasa nyaman, mendukung gaya hidup slow living yang menekankan kualitas serta keseimbangan dalam pemakaian bahan sehari-hari. 

Dengan memadupadankan beberapa jenis furnitur dan aksen interior yang sudah disebutkan, rumah dapat menjadi tempat yang menonjolkan ketenangan dan meningkatkan kualitas hidup.

Desain interior yang berfokus pada gaya hidup slow living tentu memberikan kesempatan untuk beristirahat lebih baik, merenung, dan menikmati setiap momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari. Jadi makin betah di rumah, ya. 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us