Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Ampuh Merawat Rumah di Daerah Lembap

ilustrasi rumah lembap (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi rumah lembap (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Tinggal di daerah dengan tingkat kelembapan tinggi memang membawa tantangan tersendiri. Jika tidak dirawat dengan benar, rumah di daerah lembap bisa menjadi sarang jamur, lumut, bau apek, bahkan kerusakan struktur.

Tapi jangan khawatir, dengan perawatan yang tepat, rumah tetap bisa nyaman, sehat, dan tahan lama. Berikut ini lima tips ampuh merawat rumah di daerah lembap.

1. Pastikan ventilasi udara berfungsi maksimal

ilustrasi ventilasi udara (pexels.com/João Jesus)
ilustrasi ventilasi udara (pexels.com/João Jesus)

Kunci utama mengatasi kelembapan adalah sirkulasi udara yang lancar. Pastikan rumahmu memiliki cukup jendela, lubang angin, atau exhaust fan, terutama di area seperti kamar mandi, dapur, dan gudang. Membuka jendela setiap pagi juga membantu udara lembap berganti dengan udara segar, mencegah tumbuhnya jamur dan bau tak sedap.

Tips ekstra: Gunakan exhaust fan di kamar mandi dan dapur untuk membuang uap air lebih cepat.

2. Gunakan dehumidifier atau alat penyerap kelembapan

ilustrasi garam di sudut ruangan (pexels.com/Mareefe)
ilustrasi garam di sudut ruangan (pexels.com/Mareefe)

Jika ventilasi alami kurang cukup, dehumidifier bisa menjadi solusi praktis. Alat ini menyedot kelembapan berlebih di udara sehingga ruangan tetap kering. Untuk pilihan ekonomis, kamu juga bisa menggunakan penyerap kelembapan alami seperti kapur barus, arang aktif, atau garam di dalam wadah kecil yang diletakkan di sudut-sudut rumah.

Tips ekstra: Tempatkan dehumidifier di ruangan yang sering tertutup atau minim cahaya.

3. Pilih material bangunan yang tahan lembap

ilustrasi cat dinding anti jamur (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi cat dinding anti jamur (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Saat membangun atau merenovasi rumah di daerah lembap, material bangunan sangat menentukan. Pilihlah bahan yang tahan terhadap kelembapan seperti keramik, granit, atau cat dinding anti-jamur. Untuk furnitur, gunakan kayu yang sudah diolah secara khusus atau material sintetis yang lebih tahan air.

Tips ekstra: Hindari penggunaan wallpaper kertas biasa di dinding karena mudah lembap dan berjamur.

4. Rutin periksa dan rawat saluran air

ilustrasi kamar mandi (pexels.com/Alexander F Ungerer)
ilustrasi kamar mandi (pexels.com/Alexander F Ungerer)

Kelembapan seringkali berasal dari kebocoran kecil yang luput dari perhatian, seperti pipa bocor atau saluran air mampet. Lakukan pemeriksaan rutin pada atap, talang air, pipa di dapur dan kamar mandi. Segera perbaiki jika ada tanda-tanda kebocoran, seperti dinding menggelembung atau cat mengelupas.

Tips ekstra: Bersihkan talang air minimal dua kali setahun untuk mencegah air menggenang.

5. Rawat dinding dan lantai secara berkala

ilustrasi dinding berlumut (pexels.com/Kristian Bilanžić)
ilustrasi dinding berlumut (pexels.com/Kristian Bilanžić)

Dinding dan lantai di daerah lembap rentan ditumbuhi jamur dan lumut. Bersihkan permukaan tersebut secara berkala menggunakan cairan anti-jamur atau campuran alami seperti cuka dan air. Untuk lantai, pastikan selalu kering setelah dipel, terutama jika berbahan dasar keramik atau batu alam.

Tips ekstra: Gunakan cat khusus anti-lembap untuk melapisi ulang dinding, terutama di kamar mandi dan dapur.

Merawat rumah di daerah lembap memang butuh perhatian ekstra, tetapi bukan hal yang mustahil. Dengan sirkulasi udara yang baik, pilihan material yang tepat, serta pemeriksaan rutin, rumahmu bisa tetap nyaman, bersih, dan sehat meskipun berada di daerah dengan kelembapan tinggi. Ingat, tindakan kecil yang rutin jauh lebih efektif daripada menunggu masalah besar muncul

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Oktavia Isanur Maghfiroh
EditorOktavia Isanur Maghfiroh
Follow Us