Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Merawat Bibit Tanaman, Cocok buat Kamu yang Mau Mulai Bisnis!

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Greta Hoffman)
Intinya sih...
  • Bibit tanaman perlu media tanam gembur, mudah menyerap air, dan kaya unsur hara.
  • Siram bibit secukupnya agar tidak busuk, hindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama.
  • Gunakan pupuk organik cair dan padat secara rutin, serta jaga dari hama dengan pestisida nabati.

Mulai bisnis bibit tanaman itu gampang-gampang susah. Gak cukup cuma tanam, siram, lalu tunggu panen. Bibit yang sehat butuh perhatian ekstra sejak awal agar bisa tumbuh optimal dan punya nilai jual tinggi.

Nah, biar gak boncos di tengah jalan, berikut ini enam tips merawat bibit tanaman yang cocok banget buat pemula yang mau serius berbisnis. Yuk, simak sampai habis!

1. Pilih media tanam yang gembur dan bernutrisi

ilustrasi bibit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bibit itu ibarat bayi butuh tempat tumbuh yang nyaman dan bergizi. Pastikan media tanammu gembur, mudah menyerap air, dan kaya unsur hara.

Kamu bisa pakai campuran tanah, kompos, dan sekam bakar. Kalau mau lebih praktis, gunakan media tanam organik siap pakai dari toko pertanian.

2. Perhatikan penyiraman, jangan kebanyakan

ilustrasi seseorang menyiram tanaman (pexels.com/Kampus Production)

Bibit tanaman rentan busuk kalau terlalu banyak air. Siram secukupnya, biasanya satu hingga dua kali sehari tergantung cuaca.

Gunakan semprotan air supaya tidak merusak akar atau batang muda. Air hujan juga bisa jadi pilihan alami yang bagus buat pertumbuhan.

3. Cukup sinar matahari, jangan terlalu terik

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Aleksander Dumała)

Sebagian besar bibit butuh cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Tapi kalau masih kecil, hindari paparan langsung terlalu lama karena bisa layu.

Letakkan di tempat teduh yang tetap kena sinar pagi. Kalau indoor, kamu bisa manfaatkan grow light sebagai alternatif.

4. Gunakan pupuk organik secara bertahap

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/_ptv 22)

Pupuk itu seperti suplemen, gak perlu banyak tapi harus rutin. Gunakan pupuk organik cair yang ringan untuk memulai.

Setelah bibit berumur 2–3 minggu, kamu bisa mulai menambahkan pupuk padat seperti kompos atau pupuk kandang dalam jumlah kecil.

5. Jaga dari hama sejak dini

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Juairia Islam Shefa)

Bibit bisa rusak karena ulat, semut, atau jamur. Gunakan pestisida nabati dari bawang putih atau daun mimba yang aman dan alami.

Bersihkan area sekitar tanaman dari gulma, dan periksa daun serta batang setiap hari untuk deteksi dini gangguan hama.

6. Catat perkembangan dan lakukan evaluasi

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Kelly)

Bikin jurnal atau catatan kecil berisi jadwal penyiraman, pemupukan, dan pertumbuhan bibit. Ini penting buat evaluasi mana metode yang paling berhasil.

Dengan dokumentasi yang rapi, kamu bisa tahu bibit mana yang cepat tumbuh dan layak dikembangkan dalam skala bisnis.

Merawat bibit tanaman memang butuh kesabaran, tapi hasilnya bisa sangat memuaskan. Dengan perawatan yang tepat sejak awal, peluang bisnis kamu akan semakin besar dan tahan lama. Jadi, udah siap jadi pebisnis tanaman yang handal? Bibitnya boleh kecil, tapi cuannya bisa besar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us