7 Tips Memasang Gorden Bull’s Eye Supaya Gak Terlihat Berlebihan

- Pilih warna motif yang lembut atau netral untuk menghindari kontras berlebihan.
- Gunakan motif bull's eye hanya pada satu sisi panel gorden untuk menciptakan keseimbangan visual.
- Gunakan pola bull's eye yang tidak terlalu padat agar memberikan ruang bernapas pada tampilan keseluruhan gorden.
Motif bull’s eye pada gorden memiliki daya tarik visual yang kuat, sehingga penting untuk memasangnya dengan cara yang tepat agar tidak mendominasi atau mengganggu keseimbangan estetika ruangan.
Beberapa tips memasangnya diperlukan agar motif yang dipilih tidak mendominasi ruangan, termasuk pemilihan tirai polos sebagai kombinasi. Buat kamu yang tertarik mencobanya, ada tujuh tips simpel agar gorden bull’s eye milikmu tetap tampil elegan dan harmonis tapi gak berlebihan. Yuk, simak!
1. Pilih warna motif yang lembut atau netral

Warna sangat menentukan apakah motif bull’s eye terasa menonjol atau menyatu secara halus dengan ruangan. Pilihlah warna-warna netral seperti krem, abu-abu muda, putih tulang, atau dusty tones untuk menghindari kontras berlebihan. Hindari kombinasi warna terlalu terang atau mencolok seperti merah cerah, neon, atau hitam pekat pada dasar terang.
Motif bull’s eye akan tetap terlihat dan menarik perhatian meskipun dalam gradasi lembut. Justru, warna yang halus menciptakan kesan elegan dan mendalam tanpa membuat ruang terasa berat atau sibuk. Ini sangat penting terutama di ruang tamu bergaya modern kontemporer yang mengedepankan keseimbangan visual.
2. Gunakan motif di satu panel saja

Salah satu cara paling efektif untuk menghindari kesan berlebihan adalah dengan menggunakan motif bull’s eye hanya pada satu sisi panel gorden. Panel lainnya bisa dibiarkan polos atau dalam warna netral senada. Ini menciptakan keseimbangan visual dan menjaga motif tetap menjadi aksen, bukan pusat perhatian yang mendominasi.
Pendekatan ini juga memberi fleksibilitas. Saat ingin tampilan lebih tenang, kamu bisa membiarkan panel polos terbuka, dan saat ingin nuansa artistik, tinggal buka sisi bermotif. Kombinasi ini juga sangat cocok untuk ruangan kecil agar tidak terasa sempit atau terlalu ramai.
3. Gunakan pola bull's eye yang tidak terlalu padat

Motif bull’s eye tidak harus memenuhi seluruh permukaan kain. Gunakan pola dengan spasi yang longgar atau ukuran motif yang besar dan jarang agar memberikan ruang bernapas pada tampilan keseluruhan gorden. Hindari penggunaan motif kecil yang berulang-ulang secara padat karena akan membuat mata cepat lelah melihatnya.
Motif bull’s eye besar dengan jarak antar motif yang cukup akan terasa lebih seperti aksen seni daripada corak dekoratif yang membanjiri ruangan. Ini juga membantu menonjolkan struktur motif itu sendiri, membuatnya terasa lebih berkelas dan tidak membingungkan secara visual.
4. Sesuaikan dengan ukuran ruangan

Ruangan kecil akan terasa sesak jika dihiasi dengan gorden bermotif besar dan mencolok. Sebaliknya, ruang yang luas bisa terlihat kosong jika motif terlalu kecil dan tidak proporsional. Maka penting untuk menyesuaikan ukuran dan penempatan motif bull’s eye dengan skala ruangan.
Untuk ruang kecil, gunakan motif yang lebih halus dan sederhana. Sedangkan untuk ruang besar, kamu bisa mengeksplorasi motif bull’s eye yang lebih berani, misalnya satu motif besar di bagian bawah gorden yang sejajar dengan tinggi mata saat duduk. Proporsi yang tepat akan menjaga keseimbangan visual dan membuat motif tampil maksimal tanpa mengganggu harmoni ruangan.
5. Pasangkan dengan furnitur minimalis

Supaya motif bull’s eye tidak bersaing dengan elemen lain di ruangan, pastikan furnitur utama seperti sofa, karpet, dan dinding dalam warna polos atau motif minimalis. Ini memberikan ruang bagi gorden bermotif untuk tampil menonjol tanpa menciptakan kesan tabrakan visual.
Jika seluruh ruangan dipenuhi pola, termasuk gorden, bantal, dan dinding, maka tak ada satu pun elemen yang benar-benar terlihat menonjol. Dengan menyeimbangkan gorden motif bull’s eye dengan elemen netral lainnya, kamu justru akan menonjolkan keunikannya secara strategis dan elegan.
6. Pertimbangkan layering gorden

Gunakan teknik layering dengan gorden tipis polos atau viltrase putih di belakang dan gorden bull’s eye di depan. Ini memberikan dimensi, kedalaman, dan fleksibilitas dalam mengatur tampilan sesuai kebutuhan.
Selain itu, layering membantu melembutkan tampilan motif yang kuat. Ketika sinar matahari menembus lapisan viltrase, motif bull’s eye akan tampak lebih subtle dan membaur dengan cahaya, menciptakan efek visual yang memikat tanpa kesan norak atau terlalu berlebihan.
7. Pasang di jendela dengan proporsi ideal

Pastikan ukuran dan penempatan gorden sesuai dengan ukuran jendela dan tinggi plafon. Untuk tampilan modern kontemporer, pasang gorden mulai dari langit-langit hingga menyentuh lantai agar ruang terasa tinggi dan lapang. Ini juga membantu motif bull’s eye tampil proporsional.
Jika gorden terlalu pendek atau hanya setinggi jendela, motif bull’s eye bisa terlihat aneh atau tidak seimbang. Dengan proporsi pemasangan yang tepat, motif akan tampak menyatu dengan struktur ruang dan mendukung keseluruhan estetika, bukan justru mengganggunya.
Gorden bermotif bull’s eye bisa menjadi pilihan berani yang artistik, asalkan digunakan dengan strategi yang tepat. Dengan memperhatikan komposisi warna, skala, penempatan, dan keseimbangan dengan elemen lain di ruang, kamu bisa menghadirkan nuansa modern yang memikat tanpa membuat ruangan terasa berlebihan.