Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanaman Hias Indoor untuk Desain Biofilik, Ruangan Tampak Natural

ilustrasi merawat tanaman hias
ilustrasi merawat tanaman hias (freepik.com/senivpetro)
Intinya sih...
  • Tanaman hias indoor menciptakan nuansa alam di dalam rumah.
  • Monstera deliciosa, Philodendron heartleaf, dan Fern adalah tanaman hias ideal untuk desain biofilik.
  • Kehadiran tanaman hias membantu memulihkan kelelahan dan stres serta menyediakan udara bersih di dalam rumah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membawa nuansa alam ke dalam rumah dapat membuat ruangan menjadi tampak natural dan segar. Hal ini membuat penghuni semakin betah berada di dalam rumah. Menambah nuansa alam ke dalam dekorasi indoor disebut dengan desain biofilik.

Untuk menambahkan unsur biofilik ke dalam rumah, kamu bisa menambahkan tanaman hias sebagai elemen hidup. Warna hijau dan tekstur daun menciptakan koneksi visual langsung dengan alam yang dapat menenangkan dan mengurangi stres. Berikut beberapa rekomendasi tanaman hias yang mendukung konsep desain biofilik untuk di rumah.

1. Monstera deliciosa

ilustrasi Monstera deliciosa
ilustrasi Monstera deliciosa (freepik.com/freepik)

Ciri khas dari Monstera deliciosa adalah daunnya yang besar dan berlubang. Pola yang unik ini menghadirkan struktur yang meniru alam secara visual. Daun Monstera deliciosa yang lebar memberi kesan rimbun, subur, dan tropis. Warna hijau gelap yang mendominasi dapat meningkatkan suasana sejuk dan nyaman.

Monstera deliciosa paling cocok dijadikan statement plant, sebagai titik fokus alami yang mudah dilihat. Kamu bisa menempatkannya di dekat meja, sofa, atau area makan. Karena tanaman ini tumbuh tinggi dan merambat, gunakan penopang untuk menempatkannya secara vertikal. Penempatan vertikal ini akan memberikan efek kanopi seperti hutan tropis.

2. Philodendron heartleaf

ilustrasi heartleaf philodendron
ilustrasi heartleaf philodendron (pexels.com/joshuamckn)

Philodendron heartleaf adalah tanaman yang ideal untuk desain biofilik indoor. Terutama untuk ruang interior yang terbatas pencahayaan. Daunnya berbentuk hati mampu memberikan visual organik dan lembut. Karena sifatnya yang merambat, philodendron heartleaf punya efek menjuntai seperti air terjun.

Tanaman ini paling cocok diletakkan di tempat vertikal seperti rak gantung di dekat jendela untuk membiarkan batangnya menjuntai. Atau biarkan tanaman ini merambat di sepanjang rak buku atau obyek lain.

3. Fern

ilustrasi tanaman fern
ilustrasi tanaman fern (pixabay.com/labunhanglimboo)

Fern atau lebih dikenal sebagai tanaman pakis punya pola yang khas pada daunnya. Yaitu pola-pola rumit yang dikenal sebagai fraktal. Pola alami ini cukup membawa keindahan alam ke dalam ruangan.  Tekstur tanaman fern lebih halus dan rapat. Hal ini menciptakan kesan tumbuhan yang padat dan rimbun.

Fern lebih cocok digunakan sebagai accent plant, atau tanaman pelengkap. Letakkan tanaman di lantai atau meja rendah di bawah tanaman utama. Fern akan menciptakan transisi tekstur alami dan visual yang lebih kaya. Fern juga ideal untuk mengisi sudut gelap karena tanaman ini penyuka lembab dan tidak membutuhkan banyak cahaya.

4. Money tree

ilustrasi Money Tree (unsplash.com/Scott Webb)
ilustrasi Money Tree (unsplash.com/Scott Webb)

Money tree atau disebut pohon uang punya tampilan mirip pepohonan dalam versi mini. Hal yang paling unik adalah batangnya yang dikepang, karena sejak muda batang tanaman dililitkan untuk menciptakan pola visual unik dan organik. Money tree punya pola daun majemuk mirip seperti palem. Bentuk daun ini memperkaya visual dari tanaman.

Money tree paling tepat ditempatkan di area utama seperti sudut ruang tamu. Gunakan pot bermaterial keramik atau terakota untuk menambahkan kesan earthy pada tanaman. Jangan lupa untuk menambahkan kerikil untuk meniru lantai hutan.

5. Dwarf umbrella tree

ilustrasi tanaman indoor
ilustrasi tanaman indoor (unsplash.com/vadim kaipov)

Dwarf umbrella tree punya ukuran yang ringkas dan memberikan visual yang sesuai dengan prinsip-prinsip biofilik. Meskipun berukuran kecil, tanaman ini memiliki daun yang tumbuh menyebar seperti jari-jari payung. Ditambah warna daunnya yang berwarna hijau gelap dan mengkilap.

Untuk memaksimalkan desain biofilik, kelompokkan dwarf umbrella tree dengan tanaman yang memiliki tekstur kontras. Misalnya dengan tanaman pakis atau tanaman merambat. Tempatkan tanaman ini di area yang terkena cahaya tidak langsung, tetapi cerah. Cahaya akan menciptakan efek highlight dan menonjolkan pola daunnya.

6. Echeveria

ilustrasi sukulen echeveria
ilustrasi sukulen echeveria (pixabay.com/workingDOG)

Echeveria adalah sukulen roset yang berasal dari habitat gurun. Meskipun berasal dari tempat gersang, Echeveria punya representasi visual karena susunan daunnya yang roset dan geometris. Daunnya juga tebal, berlapis, dan sedikit berbulu sangat berbeda dengan daun tanaman tropis pada umumnya.

Echeveria membutuhkan pencahayaan terang bila ingin meletakkannya secara indoor. Tanam Echeveria di pot kecil terakota untuk meniru lingkungan gurun yang otentik. Letakkan Echeveria di samping furnitur kayu atau dekat dengan dinding berbatu.

7. English ivy

ilustrasi english ivy
ilustrasi english ivy (freepik.com/freepik)

Sama seperti Philodendron heartleaf, english ivy adalah tanaman merambat yang punya sifat menjuntai. Daun english ivy biasanya memiliki tiga hingga lima lobus yang khas. Pola lobus alami ini berselang-seling menciptakan keragaman bentuk yang menarik perhatian. Banyak varietas daun adalah variegata dengan warna putih, kuning, dan hijau.

Lokasi paling ideal menempatkan english ivy adalah sebagai pot gantung untuk memaksimalkan efek menjuntai. Gantung di sudut ruangan atau di dekat jendela yang menerima cahaya terang.

8. Aglaonema

ilustrasi Aglaonema
ilustrasi Aglaonema (pixabay.com/ignartonosbg)

Aglaonema menawarkan palet warna yang beragam. Corak daunnya bervariasi dari garis-garis, bintik-bintik, hingga percampuran warna yang gak beraturan. Keanekaragaman visual membuat aglaonema sangatlah eye-catching, apalagi digunakan sebagai tanaman utama indoor.

Pilih Aglaonema dengan warna yang mencolok sebagai akses alami dan pembeda dari tanaman hijau lainnya. Aglaonema biasanya tumbuh tegak dan gak terlalu tinggi, sangat cocok untuk diletakkan di atas meja dan rak menengah. Di mana tanaman ini dapat dilihat dari dekat.

Keberadaan tanaman hias yang berperan sebagai desain biofilik sangat membantu memulihkan kelelahan dan stres. Penggunaan tanaman indoor juga dapat menyerap polutan secara alami, sehingga menyediakan udara yang lebih bersih dan sehat, yang tentu berdampak baik bagi penghuni rumah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Rekomendasi Skincare Brand Lokal Mengandung Marine Collagen

10 Nov 2025, 14:45 WIBLife