Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanaman Paling Cocok Ditanam di Raised Bed, Panen Lebih Maksimal

ilustrasi sayuran ditanam di raised bed
ilustrasi sayuran ditanam di raised bed (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Media tanam yang cepat menghangat membantu pertumbuhan awal tanaman menjadi lebih kuat.
  • Raised bed membantu menjaga kondisi tanah tetap hangat sehingga benih atau bibit tumbuh lebih cepat.
  • Raised bed memberimu kendali penuh atas komposisi tanah sehingga akar wortel bisa tumbuh lurus.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Raised bed atau bedengan menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang ingin berkebun lebih praktis. Metode ini menawarkan media tanam yang lebih cepat hangat, drainase lebih baik, serta struktur tanah yang bisa dikontrol sepenuhnya. Kondisi tersebut membuat banyak tanaman tumbuh lebih optimal dibanding ditanam langsung di tanah biasa.

Perawatan harian juga terasa lebih ringan karena tanah gak gampang memadat dan gulma lebih mudah dikendalikan. Raised bed cocok diterapkan di halaman rumah maupun lahan terbatas. Dengan pemilihan tanaman yang tepat, hasil panen bisa meningkat secara signifikan.

1. Tomat

ilustrasi pohon tomat
ilustrasi pohon tomat (pexels.com/Fer Martinez Gonzalez)

Tomat sangat menyukai tanah hangat dan gembur, dua hal yang menjadi keunggulan utama raised bed. Media tanam yang cepat menghangat membantu pertumbuhan awal tanaman menjadi lebih kuat. Tanah yang dalam juga memungkinkan batang tomat ditanam lebih dalam sehingga akar berkembang lebih banyak. Kondisi ini mendukung penyerapan air serta nutrisi secara lebih optimal. Hasilnya, tanaman tomat cenderung tumbuh lebih sehat dan produktif.

2. Mentimun

ilustrasi mentimun
ilustrasi mentimun (vecteezy.com/Bigc Studio)

Mentimun termasuk sayuran yang sensitif terhadap suhu tanah terlalu dingin. Raised bed membantu menjaga kondisi tanah tetap hangat sehingga benih atau bibit tumbuh lebih cepat. Tanaman mentimun bisa diarahkan merambat ke ajir atau teralis agar tidak memenuhi seluruh bed. Cara ini membantu sirkulasi udara tetap baik dan tanaman lebih mudah dirawat. Buah mentimun juga lebih gampang terlihat saat masa panen.

3. Wortel

ilustrasi wortel
ilustrasi wortel (vecteezy.com/Erwin Pieloor)

Wortel membutuhkan tanah yang dalam, gembur, serta bebas dari batu atau kerikil. Raised bed memberimu kendali penuh atas komposisi tanah sehingga akar wortel bisa tumbuh lurus. Kedalaman bed bisa disesuaikan dengan jenis wortel yang ditanam, baik berakar pendek maupun panjang. Tanah yang tidak padat juga memudahkan proses pencabutan saat panen. Hasil panen biasanya lebih rapi dan seragam.

4. Melon

ilustrasi pohon melon
ilustrasi pohon melon (vecteezy.com/Phongsaya Limpakhom)

Melon sangat terbantu dengan kondisi raised bed yang memiliki drainase baik. Tanaman ini gak suka tanah yang terlalu basah karena bisa menghambat pertumbuhan akar. Suhu tanah yang lebih hangat mendorong bibit melon tumbuh lebih cepat dan kuat sejak awal. Tanaman melon bisa diarahkan merambat keluar bed atau dinaikkan ke teralis untuk menghemat ruang. Buah melon pun cenderung lebih bersih dan mudah dipantau.

5. Terong

ilustrasi pohon terong
ilustrasi pohon terong (pixabay.com/Kathas_Fotos)

Terong tumbuh optimal saat tanah berada dalam kondisi hangat dan tidak tergenang air. Raised bed membantu menjaga keseimbangan tersebut secara alami. Air berlebih dari hujan atau penyiraman bisa mengalir keluar lebih cepat. Tanah yang gembur juga mendukung perkembangan akar secara maksimal. Dengan penyangga sederhana, tanaman terong mampu menopang buah tanpa gampang roboh.

6. Ubi jalar

ilustrasi pohon ubi jalar
ilustrasi pohon ubi jalar (pixabay.com/manseok_Kim)

Ubi jalar memerlukan tanah yang longgar agar umbinya bisa berkembang dengan baik. Raised bed menyediakan ruang tumbuh yang bebas hambatan dari tanah keras atau berbatu. Suhu tanah yang lebih hangat mendukung pembentukan umbi sejak fase awal pertumbuhan. Tanaman ini juga relatif mudah dirawat setelah tumbuh rimbun. Selain umbi, daunnya bisa dimanfaatkan sebagai sayuran tambahan.

7. Sayuran daun

ilustrasi sayuran selada
ilustrasi sayuran selada (pixabay.com/juliacasado1)

Sayuran daun seperti selada, bayam, dan arugula sangat cocok ditanam di raised bed. Media tanam yang subur memudahkan penambahan kompos secara langsung ke area tanam. Penanaman bisa dilakukan lebih rapat tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman. Raised bed juga memungkinkan penanaman bertahap sepanjang musim. Cara ini membantumu mendapatkan panen sayuran segar secara berkelanjutan.

8. Bawang

ilustrasi tanaman bawang
ilustrasi tanaman bawang (pixabay.com/Couleur)

Bawang gak tumbuh optimal di tanah yang padat. Raised bed menyediakan media tanam yang lebih longgar dan memiliki drainase baik. Jarak tanam bisa diatur dengan rapi sehingga setiap tanaman mendapat ruang cukup. Kondisi tanah seperti ini membantu pembentukan umbi menjadi lebih maksimal. Proses panen juga lebih mudah karena tanah tidak keras.

Raised bed memberikan banyak keuntungan bagi kamu yang ingin berkebun dengan hasil lebih maksimal. Pemilihan jenis tanaman yang sesuai membuat metode ini bekerja lebih efektif. Delapan tanaman di atas memanfaatkan keunggulan raised bed, mulai dari tanah hangat hingga struktur media yang gembur.

Dengan perawatan konsisten, lahan terbatas pun bisa menghasilkan panen melimpah. Berkebun di rumah jadi terasa lebih praktis dan menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Risiko Jadi Karyawan Tanpa Ambisi, Siap Kesalip Generasi Muda?

20 Des 2025, 22:01 WIBLife