9 Tren Vintage yang Kembali Populer di Dunia Desain Interior

- Furnitur berlukis dari akhir 1700-an kembali populer dalam desain interior, memberikan sentuhan artistik dan unik dengan hiasan tangan yang tidak ditemukan pada furnitur modern.
- Furnitur dengan garis melengkung dan funky dari era 1960-an dan 1970-an kembali hadir dalam desain interior, menghadirkan kesan dinamis dan unik dengan siluet yang ergonomis.
- Nuansa kayu, wallpaper, lampu gantung vintage, pelmet tirai, kursi berrok, kursi rotan, dan cermin bingkai emas juga kembali populer dalam desain interior, menambah karakteristik khas pada setiap ruangan.
Dalam dunia desain interior, tren selalu berputar dan berubah seiring waktu. Gaya yang dulu pernah populer, sering kali kembali dengan sentuhan baru yang menarik perhatian. Salah satu fenomena yang kini tengah menarik perhatian para desainer adalah kebangkitan kembali tren vintage.
Banyak elemen dari masa lalu yang kembali mencuri panggung, membawa nuansa nostalgia sekaligus memberikan keunikan pada setiap ruang. Kira-kira, apa saja tren vintage yang kembali populer di dunia desain interior? Langsung simak artikel berikut ini!
1. Furnitur berlukis

DIlansir Martha Stewart, menurut Caryn Paradis, pendiri dan desainer interior di Studio Paradis, furnitur berlukis yang pertama kali populer pada akhir 1700-an, kini kembali jadi tren dalam desain interior. Gaya ini menawarkan sentuhan artistik dan unik dengan hiasan tangan pada permukaan furnitur, seperti tempat tidur, meja, atau lemari.
Desain yang rumit dan detail lukisan memberikan karakter khas yang tidak bisa ditemukan pada furnitur modern biasa. Dengan memadukan furnitur berlukis dari masa lalu dan palet warna modern, desainer interior menciptakan suasana yang segar dan harmonis, menggabungkan kesan vintage dengan estetika kontemporer.
"Lukisan dekoratif membawa kehidupan ke dalam sebuah ruangan. Melihat sapuan kuas yang khas dan hasil karya tangan seorang pelukis, memberikan makna pada ruangan dan menciptakan sejarah bagi rumah itu," jelas seniman dekoratif Tess Newall, dilansir Homes and Gardens.
2. Furnitur berlekuk

Furnitur dengan garis melengkung dan funky kembali hadir dalam desain interior, namun kini dengan sentuhan modern. Menurut Stephanie Feinerman, pemilik Stephanie Feinerman Design, dilansir Martha Stewart, menggabungkan furnitur vintage dan kontemporer adalah cara efektif untuk menciptakan ruang yang stylish dan penuh karakter.
Gaya yang terkenal pada era 1960-an dan 1970-an ini, menghadirkan kesan dinamis dan unik dengan siluet yang tidak kaku. Kursi, sofa, dan meja dengan bentuk melengkung, memberikan sentuhan retro yang menghidupkan ruangan sekaligus menawarkan kenyamanan yang lebih ergonomis.
3. Nuansa kayu

Menurut Diane Rath, desainer utama dan Pendiri The Rath Project, dilansir Martha Stewart, nuansa kayu jadi salah satu tren vintage yang kembali populer dalam desain interior. Kehadirannya menambah kehangatan dan kealamian pada setiap ruangan. Bahan kayu yang kaya akan tekstur dan warna memberikan karakter unik, menciptakan suasana yang nyaman dan mengundang.
Baik dalam bentuk furnitur, panel dinding, maupun aksesori, nuansa kayu mudah dipadukan dengan elemen modern. Paduannya menciptakan keseimbangan antara estetika kontemporer dan keindahan klasik. Dengan mengintegrasikan nuansa kayu ke dalam desain, ruang akan terasa lebih hidup dan terhubung dengan alam.
"Nuansa kayu, terutama kayu walnut, bisa menciptakan suasana mid-century modern yang menarik jika diterapkan dengan tepat," ungkap Diane. "Furnitur kayu vintage yang asli dapat menambah daya tarik dan menampilkan desain yang elegan," tambahnya.
4. Wallpaper

Wallpaper juga kembali populer dalam dunia desain interior. Wallpaper jadi pilihan menarik untuk mempercantik dan memberikan karakter pada suatu ruangan. Desain vintage menghadirkan berbagai pilihan motif, mulai dari floral yang lembut hingga pola geometris yang mencolok sehingga memungkinkan pemilik rumah untuk mengekspresikan gaya pribadinya.
Penggunaan wallpaper tidak hanya menambah estetika, tetapi juga dapat menciptakan suasana yang hangat. Banyak desainer interior yang saat ini menggabungkan wallpaper dengan elemen modern untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis antara gaya lama dan baru.
5. Lampu gantung

Membawa nuansa vintage yang menawan ke dalam ruang modern, lampu gantung kembali jadi sorotan dalam desain interior. Lisa Gilmore dari Lisa Gilmore Design, dilansir Martha Stewart, menjelaskan bahwa lampu gantung berasal dari tahun 1930-an di Prancis. Elemen vintage yang satu ini, mampu memberikan nuansa hangat pada ruangan dan menambah cerita yang menarik untuk rumah.
Bagi yang tertarik mengadopsi gaya ini, kamu bisa menemukan lampu gantung vintage di toko barang antik. Dengan desain yang beragam, mulai dari yang klasik hingga yang lebih unik dan eksentrik, lampu gantung vintage dapat menjadi elemen focal point yang menarik perhatian di setiap ruangan.
6. Pelmet tirai

Sebagai elemen dekoratif yang sudah lama dikenal, pelmet tirai menghadirkan sentuhan klasik yang kini diapresiasi kembali dengan interpretasi modern. Pelmet, yang terletak di bagian atas jendela untuk menutupi rel tirai, tidak hanya menambah estetika ruangan, tetapi juga memiliki fungsi praktis.
Menurut desainer Vanessa Arbuthnott dalam Homes and Gardens, pelmet tirai membantu membingkai jendela besar, menyembunyikan rel tirai, menciptakan kesan jendela yang lebih kecil, serta menjadikan ruangan terasa lebih nyaman. Dengan berbagai bentuk dan gaya, pelmet tirai memungkinkanmu untuk menggabungkan sentuhan vintage dan nuansa modern.
7. Kursi skirted

Tidak lagi identik dengan era 80-an, kursi berrok kini digunakan dalam berbagai elemen interior seperti kabinet, sofa, ottoman, dan bahkan kap lampu. Dengan sentuhan feminin dan playful, kursi berrok jadi pilihan yang tepat untuk mempercantik kamar tidur dan ruang ganti.
Menurut desainer interior Sean Syminton, mengubah kursi antik dengan menambahkan pelapis baru, rok, dan kain menarik, akan menciptakan tampilan segar yang memperkaya suasana ruangan dengan sentuhan unik dan kreatif. Tren ini menunjukkan bagaimana elemen dekoratif dari masa lalu dapat diadaptasi dengan gaya kontemporer, memberikan karakter unik pada desain interior modern.
8. Kursi rotan

Kursi bergenre tradisional dengan rangka kayu dan panel rotan yang dianyam, menjadi terkenal di Eropa pada abad ke-19, terutama selama periode Regency. Menurut Sam Sacks, seorang desainer interior terkemuka dalam Homes and Gardens, anyaman rotan pada kursi-kursi ini mampu menciptakan suasana yang santai dan ramah, bahkan di ruangan yang mungkin terlihat cukup formal.
Karakteristiknya yang ringan dan fleksibel, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai gaya, baik dari tradisional hingga modern. Kursi rotan tidak hanya berfungsi sebagai elemen fungsional, tetapi juga jadi pernyataan gaya yang menambah pesona dan kenyamanan di setiap ruangan.
9. Cermin bingkai emas

Menghadirkan kilau dan kehangatan yang khas pada berbagai ruangan, cermin bingkai emas kembali populer dalam desain interior. Cermin vintage dengan bingkai emas, yang sebelumnya sempat kehilangan daya tariknya, kini diapresiasi kembali oleh para desainer sebagai elemen dekoratif yang menambah kesan dramatis dan mewah.
Cermin antik asli menawarkan pesona unik berkat patina (lapisan korosi yang terbentuk pada permukaan benda logam) dan gradasi warna yang terbentuk seiring waktu. Dua hal itu memberikan karakter dan keaslian yang sulit ditemukan pada furnitur reproduksi modern. Menurut dekorator interior Mo Dana, keindahan cermin berlapis emas terletak pada sejarah dan keunikannya, yang dapat menciptakan nuansa tak tertandingi dalam desain ruang apa pun.
Itu tadi beberapa tren vintage yang kembali populer dalam dunia desain interior. Tren ini menunjukkan bahwa elemen-elemen klasik dapat diintegrasikan dengan gaya modern untuk menciptakan ruang yang hangat dan menarik. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?