Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memasak (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi memasak (pexels.com/Vlada Karpovich)

Intinya sih...

  • Rutin membersihkan saluran pembuangan di wastafel untuk menghindari bau tak sedap

  • Gunakan pengharum alami dari bahan dapur seperti lemon, kayu manis, atau daun pandan

  • Rajin mengosongkan tempat sampah dan pastikan sirkulasi udara di dapur berjalan baik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga dapur agar selalu wangi ternyata bukan hanya tentang kebersihan saja. Aroma dapur yang segar dapat membuatmu lebih nyaman beraktivitas, apalagi jika kamu sering memasak di rumah. Selain itu, dapur yang harum juga memberi kesan bahwa rumahmu terawat dengan baik.

Banyak orang mengeluhkan bau tak sedap di dapur, terutama setelah memasak makanan berbumbu kuat. Padahal, ada cara-cara praktis yang bisa diterapkan tanpa harus membeli produk mahal. Berikut empat cara praktis yang bisa kamu lakukan untuk menjaga dapur tetap wangi setiap saat.

1. Rutin membersihkan saluran pembuangan di wastafel

ilustrasi cuci piring (pexels.com/RDNE Stock project)

Saluran pembuangan di wastafel sering kali menjadi sumber bau tak sedap di dapur. Sisa makanan yang menyangkut dan menumpuk di sana akan menimbulkan aroma busuk jika dibiarkan terlalu lama. Untuk mengatasinya, kamu bisa rutin menuangkan air panas atau campuran baking soda dan cuka ke dalam saluran tersebut.

Selain membersihkan sisa makanan, campuran kedua bahan ini mampu membunuh bakteri penyebab bau. Cara ini juga aman karena kandungan dari cairan ini tidak akan merusak pipa wastafelmu. Lakukan minimal seminggu sekali agar saluran tetap bersih dan dapurmu wangi sepanjang hari.

2. Gunakan pengharum alami dari bahan dapur

ilustrasi meracik teh (pexels.com/Anna Pou)

Kamu bisa memanfaatkan bahan-bahan dapur untuk menciptakan aroma segar alami. Misalnya, dengan merebus air yang diberi potongan lemon, kayu manis, atau daun pandan. Aroma dari rebusan ini akan menyebar ke seluruh ruangan, termasuk dapurmu.

Selain itu, kamu juga bisa menaruh kulit jeruk di sudut dapur atau di dekat tempat sampah. Kulit jeruk mengandung minyak atsiri yang dapat menyerap bau tak sedap dan memberikan kesegaran alami. Cara ini tidak memerlukan biaya tambahan karena bahan-bahannya sudah tersedia di dapurmu sendiri.

3. Rajin mengosongkan tempat sampah

ilustrasi memilah sampah (pexels.com/SHVETS production)

Tempat sampah adalah sumber bau yang paling mudah tercium di dapur. Apalagi jika kamu sering membuang sisa makanan basah seperti sayur, buah, atau sisa lauk. Maka dari itu, biasakan untuk mengosongkan tempat sampah setiap hari meskipun belum penuh.

Selain itu, kamu juga bisa menaburkan baking soda di dasar tempat sampah sebelum memasang plastik. Baking soda akan membantu menyerap bau tak sedap dan menjaga udara di sekitarnya tetap segar. Jangan lupa untuk selalu membersihkan wadah tempat sampah minimal seminggu sekali agar tidak menimbulkan bau membandel.

4. Pastikan sirkulasi udara di dapur berjalan baik

ilustrasi membuka jendela (pexels.com/Denniz Futalan)

Sirkulasi udara yang baik membantu mengurangi bau masakan yang menetap terlalu lama. Jika dapurmu memiliki jendela, pastikan untuk selalu membukanya saat dan setelah memasak. Udara segar yang masuk akan membawa keluar aroma tak sedap di dapur. Dengan sirkulasi udara yang baik, udara kurang sedap bisa teratasi dengan mudah.

Jika tidak ada jendela, kamu bisa menggunakan exhaust fan agar asap dan bau makanan dapat terbuang keluar dengan cepat. Selain menjaga dapur tetap wangi, sirkulasi udara yang baik juga mencegah dinding dapur menguning akibat asap masakan. Dengan begitu, dapurmu akan selalu terlihat bersih dan segar setiap saat.

Dengan menerapkan keempat cara praktis di atas, kamu tidak perlu lagi khawatir dengan aroma tak sedap di dapurmu. Semua langkah tersebut mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya mahal. Dapur yang harum akan membuatmu lebih semangat memasak dan rumah pun terasa lebih nyaman untuk ditinggali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team