5 Cara Menanam Kale, Sayuran Segudang Nutrisi

Menanam kale dari biji

Kale merupakan sayuran dari jenis kubis. Meskipun tidak sepopuler sayuran lain seperti brokoli atau kembang kol, kale memiliki segudang nutrisi seperti serat, vitamin, antioksidan, hingga karbohidrat. Sayuran ini sering diolah menjadi salad atau tumis.

Jenis kale yang banyak digunakan di Indonesia adalah kale kriting. Walaupun berasal dari daratan Mideterania, kale dapat ditanam di Indonesia yang beriklim tropis. Berikut langkah-langkah menanam kale di dalam pot.

Baca Juga: 5 Olahan Sayur Kale, Superfood Banyak Manfaat!

1. Menyiapkan media tanam

5 Cara Menanam Kale, Sayuran Segudang NutrisiIlustrasi media tanam (pexels.com/alfomedeiros)

Sebelum mempersiapkan media tanam, tentukan jenis kale yang akan kamu tanam. Di Indonesia ada beragam jenis kale yang bisa tumbuh dengan baik mulai dari kale kriting, kale merah, hingga kale nero.

Selanjutnya siapkan media tanam untuk semai dan pindah tanam. Untuk tahap penyemaian kamu cukup menggunakan satu jenis media tanam seperti sekam arang atau cocopeat. Untuk pindah tanam siapkan media tanam berupa sekam, tanah, dan pupuk dengan komposisi 1:1:1. 

Setelah itu, siapkan peralatan berkebun lainnya seperti tray semai, spray air, dan benih kale. Siapkan juga pot dan sekop saat proses pindah tanam. Kamu juga memerlukan pupuk untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman kale.

2. Tahap penyemaian

5 Cara Menanam Kale, Sayuran Segudang NutrisiIlustrasi tray semai (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Pertama-tama siapkan tray semai yang sudah diisi dengan media tanam. Lalu, lubangi tiap kotak tray semai menggunakan jari. Lubang ini digunakan sebagai tempat benih kale.

Selanjutnya, masukkan 1-2 benih kale di tiap lubang tray semai. Tutup kembali benih kale dengan media tanam. Siramkan air pada tray semai menggunakan spray air. Semprot tray semai secara teratur untuk menjaga kelembapan media tanam.

Letakkan tray semai di tempat teduh. Setelah benih kale mulai berkecambah, pindahkan tray semai pada tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup.

Baca Juga: Cara Menanam Terarium, Penyegar Atmosfer Mini yang Unik 

dm-player

3. Tahap pindah tanam

5 Cara Menanam Kale, Sayuran Segudang NutrisiIlustrasi menanam (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Tanaman kale dapat dipindahtanamkan saat berusia 10-15 hari, atau setidaknya telah terdapat 4 daun sejati dari tanaman kale. ``````````````````Langkah pertama untuk tahapan pindah tanam adalah menyiapkan pot atau polybag yang sudah terisi media tanam. Buat lubang yang tidak terlalu dalam di tengah-tengah pot. 

Ambil bibit kale dari tray semai menggunakan ujung telunjuk. Jangan sampai akar kale terputus. Selanjutnya, letakkan bibit kale ke dalam pot. Tutupi kembali akar kale dengan media tanam.

Langkah terakhir adalah siram tanaman kale dengan air dan letakkan pada tempat yang mendapat sinar matahari minimal 5 jam sehari.

4. Perawatan

5 Cara Menanam Kale, Sayuran Segudang NutrisiIlustrasi tanaman kale (pixabay.com/fixipixi_deluxe)

Lakukan penyiraman dua kali sehari untuk menjaga media tanam tetap lembab. Lakukan juga penyiangan dengan membuang daun kale yang berwarna kuning atau bolong. Cabuti rumput atau gulma yang terdapat di sekitar media tanam.

Untuk memaksimalkan pertumbuhan kale, kamu perlu memberinya pupuk beberapa hari sekali. Kamu bisa menggunakan pupuk seperti urea, NPK 16-16-16, atau pupuk jenis organik. Pupuk dapat diberikan setelah 5 hari dari pindah tanam. Berikan pupuk dalam rentang 3 hari sekali.

5. Panen

5 Cara Menanam Kale, Sayuran Segudang NutrisiIlustrasi sayuran kale (pexels.com/eva-bronzini)

Tanaman kale dapat dipanen saat usia minimal 30 hari setelah pindah tanam. Cara memanennya cukup mudah dengan memetik bagian daun kale. Tanaman ini dapat tumbuh kembali, tapi sebaiknya menanam kembali dari awal karena semakin tua usia tanaman, rasanya akan semakin pahit.

Menanam kale bukanlah hal yang sulit jika kita sudah mengetahui tahapan-tahapan penyemaian sampai panen. Kale bisa menambah variasi pilihan sayuran di pekaranganmu. Selain itu, kamu bisa mendapatkan berbagai dampak positif dari berkebun. 

Baca Juga: Cara Menanam Jahe Merah dalam Polybag, Lebih Praktis!

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya