Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lansia (freepik.com/tirachardz)

Ketika membayangkan rumah yang ramah lansia, kita sering fokus pada hal-hal besar seperti kamar tanpa tangga atau pegangan tangan di kamar mandi. Tapi kenyamanan lansia juga sangat dipengaruhi oleh hal-hal kecil yang sering terlewat. Elemen sederhana seperti posisi kursi, cahaya alami, atau akses ke benda sehari-hari bisa membuat perbedaan besar dalam keseharian mereka.

Hal-hal kecil ini mungkin tidak terlihat mencolok, tapi kehadirannya bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan tenang. Rumah bukan sekadar tempat tinggal bagi lansia, tapi ruang untuk menikmati masa tua dengan kualitas hidup yang baik. Berikut enam hal sederhana namun penting yang bisa kamu terapkan agar rumah makin nyaman untuk orang tua atau anggota keluarga lansia. Check this out!

1. Jam dinding berukuran besar dan mudah dibaca

ilustrasi jam dinding (pexels.com/Shawn Stutzman)

Jam dinding biasa dengan angka kecil biasanya sulit dibaca oleh lansia, terutama yang mengalami gangguan penglihatan. Mengganti jam tersebut dengan versi yang memiliki angka besar dan kontras tinggi bisa mempermudah mereka dalam mengetahui waktu tanpa harus mendekat atau bertanya. Ini terlihat sepele, tapi sangat membantu menjaga orientasi waktu, apalagi bagi lansia yang sudah mulai pikun.

Jam digital dengan tampilan hari, tanggal, dan suhu ruangan juga bisa menjadi opsi menarik. Jenis jam seperti ini berguna bagi lansia yang tinggal sendiri atau yang sering lupa hari. Memberikan mereka kemudahan akses terhadap informasi waktu akan membuat aktivitas harian terasa lebih teratur dan memberikan rasa kontrol atas rutinitas mereka.

2. Letak barang sehari-hari yang mudah dijangkau

ilustrasi dapur (pexels.com/Charlotte May)

Lansia cenderung kesulitan membungkuk terlalu rendah atau menjangkau rak terlalu tinggi. Memindahkan barang-barang yang sering digunakan, seperti piring, obat-obatan, baju, atau handuk, ke posisi yang sejajar dengan dada atau pinggang bisa membuat aktivitas mereka jauh lebih mudah. Hal kecil ini membantu mereka tetap mandiri dalam melakukan aktivitas harian.

Kamu tidak perlu membeli perabot baru, cukup menyesuaikan penempatan barang di lemari atau dapur. Misalnya, taruh gelas favorit di rak tengah, bukan di rak paling atas. Dengan menata ulang isi rumah berdasarkan kebutuhan mereka, kamu membantu mengurangi kelelahan fisik sekaligus risiko cedera karena terlalu banyak menjangkau.

3. Kursi dengan sandaran tangan yang nyaman

ilustrasi kursi (pexels.com/EVG Kowalievska)

Kursi biasa tanpa sandaran tangan mungkin terlihat simpel, tapi bisa jadi sangat menyulitkan lansia saat ingin duduk atau berdiri. Kursi dengan sandaran tangan memberikan tumpuan ekstra, sehingga mereka bisa berpindah posisi dengan lebih aman. Ini penting untuk lansia yang mengalami gangguan sendi, nyeri punggung, atau keseimbangan yang mulai menurun.

Tak hanya soal fungsi, kenyamanan kursi juga memengaruhi suasana hati lansia. Kursi dengan bantalan empuk, tinggi yang pas, dan posisi strategis, misalnya menghadap taman atau jendela, bisa jadi tempat favorit mereka beristirahat. Kursi yang tepat bisa jadi ruang kecil untuk relaksasi, membaca buku, atau sekadar menikmati waktu bersama keluarga.

4. Kalender besar yang bisa ditulis manual

ilustrasi kalendar (pexels.com/Artem Podrez)

Lansia sering mengalami penurunan daya ingat, sehingga mencatat jadwal harian atau kegiatan penting menjadi hal yang sangat membantu. Kalender dinding berukuran besar yang bisa ditulis manual akan memudahkan mereka mencatat jadwal dokter, ulang tahun anggota keluarga, atau kegiatan sosial yang ditunggu-tunggu.

Dengan warna yang jelas dan spasi tulisan yang besar, kalender ini juga bisa menjadi alat bantu visual yang efektif. Letakkan kalender di tempat yang sering dilihat, seperti dapur atau ruang keluarga, agar mereka terbiasa melihat dan menggunakannya. Selain membantu ingatan, menulis di kalender bisa memberi rasa keterlibatan dan kontrol atas hidup mereka.

5. Pencahayaan alami yang cukup di siang hari

ilustrasi ruangan dengan pencahayaan baik (pexels.com/Jason Boyd)

Cahaya alami tidak hanya baik untuk penglihatan, tapi juga untuk kesehatan mental lansia. Rumah yang cukup terkena sinar matahari di pagi atau siang hari bisa membantu memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa murung, dan bahkan meningkatkan kualitas tidur. Terutama bagi lansia yang jarang keluar rumah, paparan cahaya alami sangat bermanfaat.

Pastikan tirai mudah dibuka dan jendela tidak terhalang furnitur besar. Jika memungkinkan, letakkan kursi atau meja santai dekat jendela agar mereka bisa menikmati sinar matahari sambil membaca atau minum teh. Lingkungan yang terang dan alami memberi nuansa positif, yang diam-diam bisa memperbaiki kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

6. Akses mudah ke sumber hiburan yang mereka suka

ilustrasi ruang keluarga untuk nonton TV (pexels.com/Home Decor Interiors)

Bagi lansia, hiburan bukan sekadar pengisi waktu, tapi juga cara untuk tetap merasa terhubung dengan dunia dan menjaga semangat. Hal kecil seperti remote TV dengan tombol besar, rak buku favorit di dekat tempat duduk, atau radio di meja samping tempat tidur bisa membuat mereka lebih betah di rumah.

Pastikan mereka tahu cara menggunakan peralatan hiburan tersebut. Jika perlu, tempelkan petunjuk sederhana dengan huruf besar di dekat alat tersebut. Membantu mereka mengakses hiburan bukan hanya memberi kesenangan, tapi juga merangsang otak dan mengurangi rasa sepi, apalagi jika mereka tinggal tanpa banyak interaksi setiap hari.

Membuat rumah nyaman untuk lansia tidak selalu membutuhkan renovasi besar. Justru lewat detail-detail kecil yang penuh perhatian, kita bisa menciptakan suasana hangat, aman, dan menyenangkan untuk mereka nikmati setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team