5 Kesalahan Menata Rumah dengan Konsep Open Space, Apa Saja?

Faktor pencahayaan sering kali diabaikan oleh banyak orang saat menata ruangan dengan konsep open space. Padahal faktor pencahayaan memberi dampak besar pada interior rumah secara keseluruhan. Tanpa pencahayaan yang cukup, interior rumah akan terlihat suram dan kehilangan pesonanya.

Interior rumah yang menerapkan konsep open space membutuhkan pencahayaan yang baik, terutama di malam hari. Sebab ruangannya yang luas, membuatnya membutuhkan intensitas cahaya yang lebih banyak ketimbang rumah biasanya.

Ini juga berlaku pada pagi hingga sore hari. Namun, pada jangka waktu ini, sebaiknya optimalkan penggunaan cahaya alami agar tidak membutuhkan cahaya tambahan dari lampu. Kamu bisa mengoptimalkan cahaya alami dengan memasang jendela yang luas dan meminimalkan furnitur atau dekorasi yang menghalangi aliran cahaya yang masuk ke dalam rumah.

Konsep open space yang menciptakan ruangan terbuka dan tampak luas membuat pemiliknya tergoda untuk mendekorasi setiap sisi ruangan. Namun, bila elemen dekorasi ini di tambahkan secara berlebihan, interior rumah akan terlihat berantakan dan terkesan norak.  

Sebenarnya menata rumah open space tak selalu membutuhkan dekorasi dengan jumlah yang banyak. Konsep ini justru bisa tampil lebih memukau dengan menggunakan beberapa dekorasi utama sebagai point of interest di setiap ruangan. Alih-alih mengutamakan kuantitas, sebaiknya gunakan sedikit dekorasi tapi berkualitas yang memiliki nilai berharga.

Meski konsep open space menyatukan beberapa ruangan dalam satu area, tapi terlalu banyak ruang terbuka juga bisa menjadi masalah dan kerugian besar. Pemilik rumah akan kehilangan privasi dan kurangnya rasa nyaman, karena di setiap beraktivitas di ruangan umum akan terlihat jelas oleh penghuni rumah atau tamu yang berkunjung.

Untuk memberikan fleksibilitas, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan pembatas ruangan yang dapat digerakkan atau dilipat. Misalnya, layar lipat, tirai, atau perabotan yang dapat berfungsi ganda untuk membagi ruang menjadi dua ketika diperlukan. Dengan begitu, kamu bisa menjaga privasi dan merancang ulang tata letak ruangan sesuai dengan kebutuhan.

Sebuah perangkap umum dalam menata rumah dengan konsep open space ialah kecenderungan untuk mencampur gaya desain atau dekorasi yang berbeda. Melibatkan terlalu banyak elemen dekoratif yang tidak berpadu dalam satu ruangan besar dapat menciptakan kebingungan visual dan kesan ruangan yang tak tertata.

Saat menata rumah berkonsep open space, sebaiknya mulailah dengan memilih satu atau dua gaya desain utama yang akan mengatur nada interior rumahmu. Kemudian, fokuslah pada elemen dekoratif yang konsisten dengan gaya yang kamu pilih, termasuk pemilihan warna, motif, dan tekstur yang seragam.

Tata letak furnitur merupakan salah satu aspek kunci dalam desain rumah berkonsep open space. Kesalahan dalam penataan perabotan bisa mengakibatkan ruangan terlihat berantakan dan tidak nyaman. Selain itu, jumlah furnitur yang minim atau berlebihan juga bisa mengganggu tampilan ruangan secara keseluruhan.

Untuk menghindari masalah ini, tata perabotan dengan menerapkan keseimbangan simetris atau asimetris sesuai tampilan yang kamu inginkan. Pastikan juga perabot yang  kamu pilih sesuai dengan ukuran ruangan dan berpadu dengan baik dengan elemen dekoratif lainnya.

Konsep open space memang memiliki beberapa keuntungan pada tampilan interior rumah secara keseluruhan. Namun, jika menata rumah dengan konsep ini dilakukan secara sembarangan, interior rumah akan kehilangan pesonanya dan membuat pemiliknya kurang nyaman. Oleh karena itu, untuk meminimalkan hal ini terjadi, hindari lima kesalahan umum, di atas ya!