Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Karpet Bau dan Cara Mengatasinya 

ilustrasi ruang tamu (pexels.com/fotoaibe)

Karpet adalah salah satu elemen penting yang menghiasi rumah dan sering kali menjadi tempat yang nyaman bagi kita untuk beraktivitas. Namun, terkadang karpet bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap, yang bisa mengganggu kenyamanan di rumah.

Bau pada karpet bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan penting untuk mengetahui penyebabnya agar bisa mengatasi masalah ini dengan efektif. Yuk, cari tahu beberapa alasan mengapa karpet bisa berbau dan cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau tersebut melalui artikel berikut!

1. Bau hewan peliharaan

ilustrasi anjing berbaring di karpet (pexels.com/pixabay)

Bau hewan peliharaan pada karpet sering kali disebabkan oleh tumpahan urine atau kotoran yang dapat meresap ke dalam serat dan padding karpet. Urine hewan, terutama jika tidak segera dibersihkan, mengandung amonia yang dapat menciptakan bau yang menyengat dan bertahan lama. Selain itu, bakteri yang berkembang biak pada area yang terkena bisa semakin memperburuk bau tersebut.

Untuk mengatasinya, segera serap cairan dengan handuk atau kain bersih, lalu gunakan campuran air dan cuka untuk menghilangkan bau. Jika bau masih ada, coba gunakan pembersih enzimatik untuk mengurai bakteri penyebab bau. Pastikan area tersebut kering dengan baik dan memiliki sirkulasi udara yang lancar agar karpet kembali segar.

2. Tumpahan makanan dan minuman

ilustrasi vakum karpet (unsplash.com/kowon)

Tumpahan makanan dan minuman pada karpet bisa menjadi penyebab bau yang cukup mengganggu, terutama jika tidak segera dibersihkan. Ketika tumpahan seperti kopi, jus, atau makanan berminyak dibiarkan mengering, sisa-sisa makanan dan minuman tersebut dapat menyerap ke dalam serat karpet, meninggalkan noda dan bau yang sulit hilang.

"Protein yang tertinggal dalam tumpahan makanan dan minuman dapat menjadi makanan bagi bakteri, yang pada akhirnya menyebabkan bau," jelas Ken Faherty, pendiri Be Green Carpet Cleaning, dilansir Martha Stewart.

Untuk mengatasinya, segera serap tumpahan dengan kain bersih, lalu gunakan campuran air hangat, sabun cuci piring, dan hidrogen peroksida untuk membersihkan noda dan menghilangkan bau. Pastikan area tersebut kering agar bau tidak kembali.

3. Jamur

ilustrasi karpet (unsplash.com/sinasaadatmand)

"Salah satu penyebab utama bau di karpet adalah kelembapan yang terperangkap dalam serat dan pelapis, sehingga mendukung pertumbuhan jamur dan lumut," jelas Luis Toja, ahli pembersih karpet di Fantastic Services, dilansir Martha Stewart.

Jamur menjadi salah satu penyebab umum karpet berbau tidak sedap. Jamur tumbuh di lingkungan yang lembap dan kurang ventilasi, terutama pada karpet yang sering terkena tumpahan cairan atau kelembapan tinggi.

Ketika karpet tidak segera dibersihkan atau dikeringkan, jamur bisa berkembang biak dan mengeluarkan bau khas yang mustahil dihilangkan hanya dengan menyedot debunya. Untuk mengatasinya, penting untuk segera mengeringkan karpet setelah terkena cairan dan memastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik.

Penggunaan pembersih karpet yang mengandung bahan antijamur atau pemutih aman untuk karpet juga dapat membantu membasmi jamur dan mencegahnya tumbuh kembali. Jika bau tetap ada, mungkin perlu dilakukan pembersihan profesional untuk menghilangkan jamur yang sudah menyebar lebih dalam.

4. Bau asap dan masakan

ilustrasi membersihkan karpet (pexels.com/cottonbro)

Bau asap dan masakan yang menempel pada karpet sering kali terjadi setelah mengadakan acara, memasak makanan beraroma kuat, atau saat ada orang yang merokok di dalam rumah. Asap rokok atau bau masakan seperti minyak goreng, bumbu dapur, atau asap bakaran dapat meresap ke dalam serat karpet dan bertahan lama, bahkan setelah ventilasi udara dibuka.

"Asap mengandung tar dan residu lain yang menumpuk di karpet," kata Faherty.

Untuk mengatasinya, taburkan baking soda di atas karpet dan biarkan selama dua jam untuk menyerap bau, lalu vakum dengan menyeluruh. Jika bau masih ada, semprotkan hidrogen peroksida (3-5 persen) secara ringan pada karpet, hindari perabotan dan permukaan lainnya. Lap dengan kain bersih dan pastikan area kering sepenuhnya untuk menghilangkan bau.

5. Usia dan penggunaan karpet

ilustrasi ruangan (pexels.com/trimlack)

Bau pada karpet juga bisa disebabkan oleh usia dan penggunaan yang terus-menerus sering kali sulit dihindari. Seiring waktu, karpet akan menyerap kotoran, debu, dan kelembapan yang dapat menyebabkan bau tak sedap, terutama jika tidak dibersihkan secara rutin. Selain itu, serat karpet yang telah usang atau rusak dapat membuat bau menjadi lebih menonjol.

Untuk mengatasinya, pembersihan rutin dengan menggunakan penyedot debu berkekuatan tinggi atau jasa pembersih profesional sangat dianjurkan. Jika bau masih berlanjut meskipun sudah dibersihkan, pertimbangkan untuk menggunakan pembersih karpet khusus atau bahkan mengganti karpet jika kondisinya sudah terlalu usang, untuk memastikan udara di dalam rumah tetap segar.

Memahami berbagai penyebab bau pada karpet, mulai dari tumpahan makanan, kecelakaan hewan peliharaan, hingga usia karpet itu sendiri, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya. Melalui perawatan yang tepat, karpet akan kembali menjadi elemen yang nyaman dan menyenangkan di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us