Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan Utama Antara Wet Kitchen dan Dry Kitchen, Harus Tahu!

Ilustrasi desain interior dapur (Pexels.com/Keegan Checks)
Ilustrasi desain interior dapur (Pexels.com/Keegan Checks)
Intinya sih...
  • Fungsi dan konsep dasar: Wet kitchen untuk memasak dengan banyak air, mencuci piring, dan masakan berkuah. Dry kitchen lebih rapi dan digunakan untuk penyimpanan bahan makanan.
  • Kebutuhan ventilasi: Wet kitchen memerlukan ventilasi baik karena melibatkan air dan uap. Dry kitchen memiliki kebutuhan ventilasi yang lebih ringan.
  • Pengaturan peralatan dapur: Wet kitchen dilengkapi peralatan basah seperti wastafel besar, kompor, dan ruang penyimpanan tambahan. Dry kitchen fokus pada peralatan praktis dan estetis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat membangun rumah atau merencanakan renovasi, pasti kamu dihadapkan pada banyak pilihan desain. Salah satunya adalah pemilihan antara wet kitchen dan dry kitchen. Mungkin sudah sering mendengar kedua istilah ini, tapi apa sebenarnya perbedaan mendasar di antara keduanya? Pilihan ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga berpengaruh pada kenyamanan dan fungsionalitas ruang dapur kamu.

Memilih wet kitchen atau dry kitchen juga berkaitan erat dengan gaya hidup dan kebiasaan memasak sehari-hari. Ternyata, keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung bagaimana kamu mengatur kebutuhan ruang di rumah. Mari kita simak empat perbedaan utama yang akan membantu kamu menentukan pilihan terbaik.

1. Fungsi dan konsep dasar

Ilustrasi dapur minimalis (Unplash.com/Alex Tyson)
Ilustrasi dapur minimalis (Unplash.com/Alex Tyson)

Wet kitchen umumnya dirancang khusus untuk memasak makanan dengan proses yang membutuhkan banyak air, seperti mencuci bahan makanan, mencuci piring, atau menyiapkan masakan yang melibatkan banyak bumbu dan kuah. Konsep utama dari wet kitchen adalah area yang basah, di mana kamu bisa bebas bekerja tanpa khawatir percikan air atau minyak.

Sebaliknya, dry kitchen lebih mengutamakan estetika dan fungsionalitas untuk kegiatan memasak ringan atau persiapan bahan makanan. Dapur ini seringkali lebih rapi dan tidak memerlukan banyak peralatan basah, sehingga lebih sering digunakan untuk penyimpanan, pemotongan, dan menata bahan masakan. Untuk kamu yang suka gaya memasak praktis dan minimalis, dry kitchen menjadi pilihan yang sangat cocok.

2. Kebutuhan ventilasi

Ilustrasi ventilasi dapur (Unplash.com/Lisa Anna)
Ilustrasi ventilasi dapur (Unplash.com/Lisa Anna)

Ventilasi menjadi hal yang sangat penting, terutama di wet kitchen. Karena sering melibatkan air dan uap yang banyak, ventilasi yang baik sangat dibutuhkan untuk menghindari kelembapan yang berlebihan di dalam rumah. Jika ventilasi tidak memadai, bisa menyebabkan masalah seperti bau yang tidak sedap atau bahkan jamur.

Sementara itu, dry kitchen memiliki kebutuhan ventilasi yang lebih ringan. Karena aktivitas di area ini lebih bersifat kering, kamu tidak perlu khawatir dengan kelembapan berlebih. Namun, tetap perlu adanya sistem ventilasi agar ruangan tidak terasa pengap dan tetap nyaman digunakan dalam waktu lama.

3. Pengaturan peralatan dapur

Ilustrasi furnitur dapur modern (Unplash.com/Lisa Anna)
Ilustrasi furnitur dapur modern (Unplash.com/Lisa Anna)

Di wet kitchen, kamu akan banyak menemukan peralatan yang mendukung kegiatan basah, seperti wastafel besar, kompor dengan sistem pembuangan asap yang optimal, dan berbagai peralatan lainnya yang dirancang untuk mempermudah proses memasak dengan banyak cairan. Wet kitchen juga sering dilengkapi dengan ruang penyimpanan tambahan untuk perlengkapan memasak yang lebih besar.

Di sisi lain, dry kitchen lebih mengutamakan peralatan yang praktis dan estetis, seperti kompor kecil atau microwave, serta lemari penyimpanan yang lebih minimalis. Kamu lebih sering menemukan rak-rak terbuka dan countertop yang luas untuk mempermudah aktivitas persiapan bahan makanan. Secara keseluruhan, dry kitchen berfokus pada kebersihan dan desain yang sederhana, namun tetap elegan.

4. Estetika dan kebersihan

Ilustrasi dapur (Unplash.com/Alex Tyson)
Ilustrasi dapur (Unplash.com/Alex Tyson)

Jika kamu suka dengan desain dapur yang terlihat bersih, teratur, dan minimalis, dry kitchen mungkin lebih cocok untukmu. Dengan konsep yang lebih terbuka, area ini sering kali lebih mudah dibersihkan karena tidak ada banyak peralatan yang basah atau berantakan. Kamu bisa memadukan desain modern dan fungsional dalam satu ruangan.

Wet kitchen, meskipun mungkin terlihat lebih praktis, cenderung memberikan kesan "lebih sibuk" dan memerlukan perawatan lebih intens. Namun, jika memasak adalah hobi atau bahkan profesimu, wet kitchen bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam kegiatan masak yang lebih berat. Meskipun terlihat lebih berantakan, hasil masakan yang lezat bisa mengimbangi segala usaha dalam merawatnya.

Pada akhirnya, keputusan memilih antara wet kitchen atau dry kitchen tergantung pada kebutuhan dan gaya hidup kamu. Tak ada yang lebih baik atau lebih buruk; yang ada adalah pilihan yang paling sesuai dengan cara kamu menjalani aktivitas di rumah. Dapur adalah ruang yang mencerminkan siapa kita, dan seperti halnya hidup, kamu harus memilih yang paling sesuai dengan nilai dan kebiasaan yang kamu junjung. Dapur yang nyaman adalah dapur yang bisa membuat kita merasa betah, apapun konsepnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Alasan Micromanagement Kurang Efektif Untuk Dunia Kerja Modern

05 Okt 2025, 22:05 WIBLife