Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Situasi yang Mengharuskanmu Segera Mematikan Kompor, Awas Kebakaran!

ilustrasi mematikan kompor (pexels.com/RDNE Stock project)

Memasak sudah menjadi aktivitas sehari-hari banyak orang di rumah. Menyiapkan makanan sendiri selain lebih hemat, bersih, juga dapat menjadi aktivitas penghilang penat dari pekerjaan. Namun, memasak harus dilakukan dengan hati-hati karena terkait sumber panas tinggi.

Baik kamu memasak menggunakan kompor gas maupun listrik, jangan bersikap ceroboh. Banyak kebakaran terjadi akibat kebocoran gas di dapur atau korsleting listrik. Ventilasi di rumah khususnya pada bagian dapur harus baik. Buat jendela yang lebar dan bisa dibuka sampai maksimal.

Sebaiknya juga terdapat pintu ke arah halaman belakang rumah yang terbuka. Kalau pintu cuma ada di depan sedangkan dapur berada paling belakang, usaha menyelamatkan diri menjadi lebih lama. Meski kamu lagi asyik memasak, segera matikan kompor apabila situasinya sebagai berikut.

1. Tercium bau gas yang menyengat

ilustrasi memasak (pexels.com/cottonbro studio)

Untukmu yang menggunakan bahan bakar gas buat memasak, kudu peka dengan tanda terjadinya kebocoran tabung gas. Bau gas yang menyengat dan suara mendesis dari tabung gas sudah menjadi tanda bahaya. Jika ini terjadi di tengah aktivitas memasak, cepat matikan kompor. Lalu copot regulator gas dengan perlahan-lahan.

Kalau tidak muncul percikan api, segera bawa tabung ke luar. Tempatkan tabung gas di ruang yang terbuka. Namun apabila muncul api yang tidak terlalu besar, tutup dengan handuk basah. Apabila api tetap menyala, segera hubungi petugas pemadam kebakaran. 

Untuk mencegah tabung gas bermasalah, selalu awasi saat tukang gas mengantarkan dan memasangnya. Apakah ada bagian yang kurang atau cacat, seperti cincin karet pada tabung gas tidak ada?

Meski tampak sepele, cincin ini berfungsi merapatkan katup tabung gas ketika regulator dipasang dan mencegah kebocoran gas. Secara berkala cek kalau-kalau regulator goyang dan ada lubang atau robekan pada selang gas. Jangan lupa menyervis kompor sekalian dibersihkan secara menyeluruh.

2. Ada asap atau percikan api pada kompor listrik

ilustrasi memasak (pexels.com/Katerina Holmes)

Tidak hanya kompor gas yang berisiko menyebabkan kebakaran. Kompor listrik pun bisa mengalami korsleting. Terlebih setelah kompor listrik dipakai cukup lama. Tanda terjadinya korsleting pada kompor listrik yaitu munculnya asap, bau karet terbakar, atau percikan api pada bagian kabel yang terhubung langsung dengan kompor atau panci listrik.

Dapat pula pengaturan suhu pada kompor listrik tidak bekerja dengan normal. Contohnya, kompor dilengkapi dengan fitur mati otomatis saat mencapai suhu tertentu. Kemudian akan kembali menyala ketika kompor sudah cukup dingin. Namun, kompormu terus saja menyala sampai suhunya terlalu panas.

Kalau terdapat tanda-tanda di atas, segera cabut kabel kompor dari stopkontak. Jangan menggunakannya sampai bisa diperbaiki atau ganti saja dengan kompor baru. Kompor listrik juga sangat sensitif terhadap tetesan air atau minyak.

Baca petunjuk penggunaan dan perawatannya. Jaga kompor tetap kering terutama di bagian-bagian yang dilarang terkena air, minyak, atau remah-remah makanan.

3. Hendak meninggalkan rumah

ilustrasi merebus air (pexels.com/Teona Swift)

Walaupun kamu hanya akan pergi sebentar seperti ke warung sebelah, jangan tinggalkan kompor dalam kondisi menyala. Termasuk jika masakanmu masih jauh dari matang. Masakan gosong bukan bahaya yang paling perlu dikhawatirkan.

Namun, dirimu tidak tahu kapan tabung gas akan bocor atau kompor listrik bakal mengalami korsleting. Memang pada saat kamu pergi, kompor terlihat masih baik-baik saja. Akan tetapi dalam waktu beberapa menit semua hal dapat terjadi. Lebih baik mencegah bahaya ketimbang telanjur terjadi kebakaran hebat.

Sekadar mengecilkan nyala kompor juga tak disarankan. Sebab sumber panas sekecil apa pun dapat memunculkan bahaya kalau tidak diawasi. Selesaikan keperluanmu di luar rumah sebelum mulai memasak atau tunda sampai semua masakanmu matang.

Kalau kamu hendak pergi ke luar kota, lepaskan regulator kompor gas. Begitu pula kabel kompor listrik harus selalu langsung dilepas setiap dirimu selesai memasak. Jangan membiarkan kabel kompor listrik terus menancap pada stopkontak.

4. Ada tamu atau telepon

ilustrasi memasak (pexels.com/Yan Krukau)

Tamu atau telepon masuk gak bisa dikendalikan olehmu. Meski kamu berharap tak ada gangguan apa pun selama memasak, orang dapat tetap datang dengan berbagai keperluan. Demikian pula smartphone yang ditaruh di ruangan lain terus berbunyi yang menjadi tanda adanya panggilan.

Mengecilkan api pada kompor gas atau suhu pada kompor listrik hanya boleh dilakukan jika dirimu cuma mengambil HP lalu langsung kembali ke dapur. Kamu menjawabnya sambil tetap mengawasi kompor. Namun, matikan kompor apabila kamu mesti berbicara di ruangan lain.

Boleh jadi sinyal dan koneksi internetmu kurang bagus jika di dapur. Atau, dirimu mesti menemui tamu. Walau ia hanya salah alamat atau ada keperluan sebentar, waktu buat menemui tamu lebih lama daripada sebatas mengambil HP di ruangan lain. Oleh karenanya, matikan saja dulu kompormu biar aman.

5. Masakan telanjur gosong

ilustrasi memasak (pexels.com/cottonbro studio)

Sekalipun dirimu sudah mencoba selalu berhati-hati, terkadang pasti juga bisa lupa. Terutama ketika kamu banyak pikiran, sibuk, atau anak rewel. Masakan ditinggal dan dirimu baru teringat setelah bau gosong menyebar ke seluruh ruangan. Biasanya, orang bakal panik dan seketika tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Jangan sampai refleksmu adalah mengangkat panci atau penggorengan di atas kompor yang masih menyala. Suhunya pasti tinggi sekali sehingga malah bisa melukai tanganmu. Buru-buru mengangkatnya juga tidak berguna lagi karena masakan telanjur tak dapat dinikmati.

Justru hal pertama yang kudu dilakukan ialah mematikan kompor. Dengan matinya sumber panas, otomatis nanti alat memasak di atasnya perlahan-lahan menjadi lebih dingin. Baru dirimu membereskannya. Kamu terhindar dari kemungkinan mengalami luka bakar. 

Kompor sebagai salah satu perlengkapan memasak harus dirawat dengan baik buat meminimalkan terjadinya kerusakan yang bisa memicu kebakaran. Untuk kompor gas tabung gas, selang, dan regulatornya juga kudu diperhatikan.

Sementara itu, buat kompor listrik biasanya perawatannya menuntut kecermatan lebih. Daya listrik di rumahmu juga harus dipastikan cukup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us