Tren Metode Decluttering 2025, Bikin Hidup Lebih Bermakna

- Digital decluttering menjadi tren penting di tahun 2025 untuk mengurangi stres dan meningkatkan fokus dengan membersihkan ruang digital.
- Metode "One In – One Out” mendorong konsumsi yang bertanggung jawab dan memaksamu untuk berpikir ulang sebelum membeli barang baru.
- Decluttering berdasarkan kategori, bukan ruangan, membantu menghargai barang yang dimiliki dan mengetahui barang yang tidak dibutuhkan.
Tren gaya hidup minimalis terus berkembang, dan di tahun 2025 ini, metode decluttering pun lebih bermakna karena berfokus pada keseimbangan mental dan keberlanjutan lingkungan. Tren metode decluttering 2025 kali ini gak hanya bicara tentang merapikan rumah, tapi bagaimana bisa tegas membatasi diri dari digital yang penuh sesak dan meninjau ulang kebiasaan konsumsi yang selama ini dilakukan.
Kamu mungkin sudah gak asing dengan Marie Kondo, namun kini hadir pendekatan-pendekatan baru yang lebih fleksibel dan terintegrasi dengan filosofi hidup mindfulness. Pada awalnya decluttering identik dengan melakukan ‘pembersihan’ rumah besar-besaran, kini bertransformasi menjadi rutinitas harian yang lebih bijak, simpel, dan mudah dilakukan secara kontinyu. Yuk, telusuri lebih dalam delapan metode decluttering yang populer di tahun 2025 dan bisa jadi salah satunya akan tetap dilanjutkan sampai tahun 2026.
1. Digital decluttering

Decluttering gak lagi terbatas pada barang-barang fisik saja, sebab kekacauan digital adalah sumber stres baru di era serba cepat ini. Digital decluttering menjadi tren penting di tahun 2025, terlebih di kalangan generasi muda yang aware dengan kesehatan mental dan screen time.
Kamu bisa menerapkan tren ini dengan menghapus aplikasi yang gak terpakai, menonaktifkan notifikasi yang gak penting, hingga menyortir file dan email yang menumpuk tak berguna. Dengan membersihkan ruang digital, kamu jadi bisa merasakan kejernihan pikiran yang setara dengan merapikan lemari, ini membantu kamu lebih fokus dan produktif tanpa distraksi yang berlebihan.
2. Metode "One In – One Out”

Prinsip sederhana ini merupakan fondasi dari konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan menjadi salah satu metode preventif decluttering yang populer di tahun 2025. Aturannya mudah, yaitu setiap kali kamu membeli atau membawa masuk barang baru ke rumah (contohnya, baju, buku, atau furnitur), kamu harus mengeluarkan satu barang lama dengan kategori serupa.
Metode ini bertujuan untuk mencegah adanya penumpukan barang sejak awal, menjaga jumlah total barang yang kamu miliki tetap stabil, serta memaksamu untuk selalu berpikir ulang sebelum melakukan pembelian. Ini menjadi cara efektif untuk menyaring barang yang benar-benar kamu butuhkan dan memberi nilai dalam hidupmu.
3. Decluttering berdasarkan kategori, bukan ruangan

Mengikuti jejak metode KonMari yang legendaris, tren decluttering semakin menekankan pembersihan berdasarkan kategori barang daripada area rumah. Dengan mengumpulkan semua barang dari satu kategori ke satu tempat, kamu jadi tahu berapa banyak barang yang sebenarnya kamu miliki dan akhirnya tahu apa saja yang sebenarnya gak dibutuhkan. Karena tren inilah, kamu jadi lebih menghargai barang-barang yang kamu miliki.
4. Metode 12-12-12

Metode 12-12-12 menjadi salah satu teknik decluttering yang sangat populer di media sosial dan cocok untuk kamu yang membutuhkan hasil cepat tanpa harus melakukan pembersihan besar-besaran. Prinsipnya sederhana dan mudah diingat, kok. Jadi, kamu cukup temukan 12 item untuk dibuang atau didonasikan, 12 item untuk dipindahkan ke tempat asalnya atau ke ruangan yang benar, dan 12 item untuk disimpan kembali di tempat yang terorganisasi. Metode ini dirancang sebagai sesi decluttering berskala kecil yang bisa kamu lakukan kapan saja, bahkan hanya dalam 15 menit, membantu kamu menjaga kerapian harian tanpa merasa tertekan oleh pekerjaan yang masif.
5. The 4-Box Method

Ini termasuk metode yang sangat praktis dan cepat untuk memilah barang. Cukup siapkan empat kotak besar dan labeli masing-masing dengan tulisan “Simpan” (barang yang masih digunakan dan dibutuhkan), “Donasi/Jual” (barang layak pakai tapi gak dibutuhkan), “Buang” (barang yang rusak atau gak bisa didaur ulang), dan “Pindah” (barang yang seharusnya berada di ruangan lain). Metode ini membantu kamu memproses tumpukan barang dengan cepat dan efisien, menghindari kebingungan yang sering muncul saat ketika mengambil keputusan terhadap sebuah barang, lho.
6. Prinsip 80/20 (Prinsip Pareto)

Dalam konteks decluttering, Prinsip 80/20 (atau Prinsip Pareto) mengacu pada penggunaan ruang penyimpanan yang bijak dan strategis. Metode ini menyarankan kamu untuk hanya mengisi 80 persen dari total kapasitas penyimpanan (seperti lemari, laci, serta rak) dan membiarkan 20 persen sisanya kosong. Nah, ruang kosong ini berfungsi sebagai 'ruang bernapas' yang mencegah area tersebut menjadi penuh sesak kembali dan memberikan fleksibilitas untuk barang-barang baru. Dengan cara ini, kamu jadi lebih mudah mempertahankan kerapian dan memastikan kalau setiap barang tetap mempunyai tempatnya sendiri.
7. Packing party dan minimalist game

Bagi kamu yang menyukai tantangan, dua metode ini menawarkan pendekatan yang lebih ekstrim dan mendalam dalam decluttering. Packing party membuatmu mengemas semua barang di rumah seolah-olah kamu akan pindah, kemudian hanya mengambil barang yang benar-benar kamu butuhkan selama satu bulan ke depan, jika masih ada barang yang tetap di dalam kotak setelah satu bulan dapat didonasikan atau dibuang.
Sementara itu, minimalist game adalah tantangan harian di mana kamu menyingkirkan jumlah barang sesuai tanggal (1 barang di tanggal 1, 2 barang di tanggal 2, dst.). Tantangan ini efektif untuk membangun kebiasaan dan mengatasi keraguan dalam melepaskan barang, lho.
8. Upcycling dan thrifting sebagai solusi akhir

Tren decluttering sangat erat kaitannya dengan kesadaran lingkungan dan ekonomi sirkular. Daripada langsung membuang barang, kamu didorong untuk melihat opsi upcycling, yaitu mengubah barang lama menjadi sesuatu yang baru dan bernilai, atau menjual kembali barang layak pakai melalui thrifting. Pendekatan ini bukan hanya mengurangi sampah rumah tangga, tetapi juga membuka peluang ekonomi kecil. Dengan memilih untuk menjual atau mendaur ulang, kamu memberikan kehidupan kedua pada barang-barang yang sudah gak kamu butuhkan.
Guys, melakukan decluttering merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Semoga dengan mengadopsi tren metode decluttering 2025 akan membantu kamu menciptakan ruang hidup yang gak hanya rapi, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai yang kamu miliki, seperti kesadaran lingkungan dan ketenangan mental. Ingatlah untuk selalu konsisten, ya.

















