Terkadang, mengenal dan memahami seseorang bisa jadi bukan perkara yang mudah. Bagaimanapun, setiap kita terlahir dengan keunikan tersendiri, juga dengan kompleksitas yang tiada tertandingi. Bagai sebuah puisi, bilang begini maksudnya begitu.
Namun, sebenarnya ada banyak hal kecil yang tanpa disadari bisa menunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya. Jika kamu memperhatikan hal-hal kecil itu pada orang-orang di sekitarmu, sedikit banyak kamu mungkin juga akan mulai memahami mereka.
Beberapa orang mungkin terbiasa mengecek ponsel. Berbagai notifikasi yang masuk sering kali memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Pesan dari keluarga, teman, ataupun rekan kerja mau tidak mau menyita perhatian saat itu.
Namun, berdasarkan sebuah penelitian, terlalu sering mengecek ponsel ternyata bisa jadi tanda gangguan kesehatan mental. Biasanya, makin meningkat tingkat anxiety seseorang, makin sering pula ia mengecek ponselnya.
Selain itu, umumnya, makin sering seseorang mengecek ponsel atau makin ketagihan seseorang dengan ponselnya, akan makin pemalas dirinya. Hal itu bisa terjadi karena dengan mengecek ponsel tentu menyita waktu dan membuat kita mengabaikan kegiatan lain yang lebih penting dan seharusnya kita lakukan.
Meski mungkin terkesan sepele, cara berjabat tangan bisa menunjukkan kepribadian seseorang. Makin erat seseorang menjabat tangan orang lain, kemungkinan besar ia adalah tipe ekstrover. Orang yang berjabat tangan dengan erat dan keras juga mungkin tipe yang menyukai tantangan baru.
Sementara itu, jika seseorang menjabat tangan dengan lebih lembut atau tidak begitu erat, ia kemungkingkinan besar adalah seorang pemalu. Ia mungkin juga sering merasa cemas dan rentan terhadap tekanan.
Tahukah kamu? Sepatu rupanya bisa menunjukkan karakteristik personal pemiliknya, termasuk usia, pendapatan, dan attachment anxiety. Seperti yang disebutkan dalam channel psych2go, mereka yang terbiasa memakai sepatu kasual umumnya adalah tipe orang agreeable.
Nah, mereka yang lebih menyukai sepatu-sepatu estetik meski tidak nyaman dikenakan (misalnya high heels) biasanya adalah orang yang tenang dan tidak terlalu terpengaruh dengan rasa sakit. Sementara itu, jika kamu adalah orang yang agresif, kamu mungkin akan lebih suka mengenakan ankle boots.
Entah disadari entah tidak, rupanya tidak semua orang suka melakukan kontak mata dalam kesehariannya. Sebenarnya, hal itu tentu tidak jadi masalah. Namun, melakukan atau tidak melakukan kontak mata bisa menggambarkan apa yang sedang kita pikirkan pada saat itu.
Melansir dari psych2go, berdasarkan peneliti dari Cornell University, orang sering kali mengurangi kontak mata ketika mendiskusikan sesuatu yang memalukan atau ketika mereka sedang memikirkan sesuatu secara mendalam. Orang juga biasanya mengurangi kontak mata saat emosi mereka bergejolak selama percakapan.
Nah, sebaliknya, jika kamu termasuk orang yang sering melakukan kontak mata, kamu mungkin orang dominan secara sosial dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik.
Tentu, hal-hal kecil di atas hanya sebatas tanda yang sedikit banyak bisa menjadi petunjuk atas bagaimana sebenarnya kepribadian dalam diri seseorang. Namun, ingatlah bahwa hal-hal tersebut bukanlah representasi atas kepribadian mereka seutuhnya, ya.
Jika kamu ingin memahami orang lain, cobalah untuk perlahan masuk dalam kehidupan mereka. Nah, kalau kamu ingin mengenali dirimu lebih jauh, secara rutin, luangkanlah waktu sejenak untuk berkontemplasi tentang dirimu.