Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi guru dan siswa di Indonesia (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan bangsa dalam memperjuangkan dunia pendidikan di Indonesia. Beliau juga, dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Tepat pada tanggal 2 Mei 2024, seluruh masyarakat di Indonesia akan merayakan Hari Pendidikan Nasional. Sebagai bentuk penghormatan atas jasa beliau dalam memperjuangkan dunia pendidikan di Indonesia.

Kemajuan pendidkan di suatu negara juga tidak luput dari perencanaan dan pengembangan yang baik dalam sistem pendidikannya. Sehingga melahirkanlah sistem pendidikan yang ideal dan berkualitas yang berguna bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Lantas, apa saja karakteristik sistem pendidikan yang ideal dan berkualitas itu? Berikut, penjelasan mengenai karakteristik sistem pendidikan dapat dikatakan ideal dan berkualiatas.

1. Merencanakan kurikulum yang relevan

ilustrasi guru menjelaskan materi di depan kelas (pexels.com/Max Fischer)

Sistem pendidikan yang baik tidak luput pada kurikulum ajar yang baik pula. Sebab, sistem pendidikan dapat bergerak maju, jika kurikulum tersebut direncanakan dan dikelola dengan relevan dalam pembuatannya. Sehingga dalam implementasinya dapat sesuai dengan kemampuan siswa maupun guru yang menjadi mentor dalam penyampaian materi saat di kelas.

Perencanaan pembuatan kurikulum ini juga tidak dapat dibuat asal-asalan. Perencanaannya harus terstruktur dengan jelas dan sistematis. Seperti menentukan landasan kurikulum, tujuan yang relevan, isi kurikulum, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi dari kurikulum tersebut. Proses nan panjang inilah yang harus direncanakan secara matang, demi melahirkan kurikulum revalan bagi kemajuan pendidikan negara khususnya di Indonesia.

2. Menggunakan metode pengajaran yang efektif

ilustrasi metode pengajaran project based (pexels.com/Thirdman)

Setelah merencanakan kurikulum yang relevan dan matang, karakteristik berikutnya ialah penggunaan metode pengajaran yang efektif saat proses pembelajaran. Metode pengajaran ini sangatlah penting untuk dilakukan oleh guru demi menghasilkan peserta didik yang berprestasi. Serta, melihat sejauh mana keberhasilan pada kurikulum yang telah direncanakan sebelumnya.

Dilansir lewat laman Indeed, menjelaskaan berbagai macam metode pengajaran yang dapat digunakan oleh guru selama proses pemebelajaran di kelas. Seperti pembelajaran dengan permainan, pembelajaran berbasis teknologi, pembelajaran kooperatif, project based, pembelajaran berbasis kinestetik, maupun pemebelajaran lecture-based learning.

Tidak hanya itu, penggunaan metode pengajaran yang tepat dapat memotivasi siswa selama proses pembelajaran di kelas. Sehingga siswa tidak akan mudah bosan dan jenuh selama proses pembelajaran berlangsung. Sebab, penerapan metode pengajaran telah dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran bagi peserta didik.

3. Tenaga pengajar yang profesional

ilustrasi tenaga pengajar profesional (pexels.com/Max Fischer)

Metode pengajaran yang efektif tidak lepas adanya tenaga pengajar profesional yang ikut andil dalam pembangunan sistem pendidikan yang ideal dan berkualitas. Sebab, tenaga pengajar atau guru merupakan fasilitator, mentor, dan pembimbing siswa dalam mendapatkan informasi dan ilmu di lingkup sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya tenaga-tenaga pengajar yang profesional dan bekompeten dalam pembangunan dunia pendidikan khususnya di Indonesia.

Seorang tenaga pengajar dikatakan profesional jika dirinya telah memenuhi standar kompetensi profesionalisme sebagai sebagai guru. Standar kompetensi tersebut meliputi standar kompetensi pedagogik, standar kompetensi kepribadian, standar kompetensi profesional, dan standar kompetensi sosial. Keempat standar kompetensi inilah yang harus dimiliki oleh setiap tenaga pengajar profesional bagi kemajuan sistem pendidikan di suatu negara.

4. Sarana dan prasarana yang mendukung

ilustrasi terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Matangnya sistem pendidikan tidak dapat ditolak ukur lewat kurikulum yang relavan maupun tenaga pengajar yang telah memenuhi standar profesional sebagai guru. Jika sarana prasarananya masih terbatas dan kurang mendukung, maka kualitas sistem pendidikan tersebut juga belum dikatakan kompeten. Ini sama saja, sistem pendidikan yang dibuat belum direnacanakan dengan matang.

Jika melihat masih banyaknya kondisi bangunan yang kurang layak, akses menuju sekolah yang sulit, terbatasnya tenaga pengajar profesional, terbatasnya fasilitas sekolah, gaji guru yang kecil, dan jauh dari perkembangan teknologi. Hal ini, akan membuat sistem pendidikan akan jauh tertinggal belakang. Sangat berberda dengan  negara-negara maju yang mendapatkan dukungan penuh, baik sarana dan prasarana dalam sektor pendidikan.

Demikian karakteristik sistem pendidikan yang ideal dan berkualitas. Jika negara Indonesia dapat melahirkan sistem pendidikan layaknya penjelasan di atas. Negara Indonesia dapat melahirkan generasi-generasi terdidik di masa depan. Untuk itu, melalui Hari Pendidikan Nasional 2024 ini, bersama-sama kita bangun dunia pendidikan yang maju, lewat perencanaan sistem pendidikan yang ideal dan berkualitas. Selamat Hari Pendidikan Nasional, mari ciptakan generasi terpelajar di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team