Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Diperingati Setiap 2 Mei

Ilustrasi anak sekolah (unsplash.com/Husniati Salma)
Ilustrasi anak sekolah (unsplash.com/Husniati Salma)

Hari Pendidikan Nasional atau HARDIKNAS merupakan peringatan penting di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 2 Mei. Peringatan ini memiliki sejarah yang kaya dan bermakna dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2025 ini, Kemendikbud telah mengumumkan logo dan tema untuk perayaan Hari Pendidikan Nasional 2025. 

Melalui Surat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia nomor B-7441/MDM.A/TU.02.03/2025 tanggal 24 April 2025 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025, tema besar yang ditetapkan adalah "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua".

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, ada baiknya untuk mempelajari dan mengerti tentang sejarahnya juga, nih. Yuk, simak!

1. Latar belakang terbentuknya Hari Pendidikan Nasional

ilustrasi anak sekolah dasar (pixabay.com/aditiotantra)
ilustrasi anak sekolah dasar (pixabay.com/aditiotantra)

Sejak Indonesia berhasil meraih kemerdekaan pada tahun 1945, pendidikan dianggap sebagai landasan penting dalam pembangunan bangsa yang merdeka. Pemerintah Indonesia saat waktu itu menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan sosial, ekonomi, dan politik bagi bangsa yang baru merdeka.

Kemudian pada tahun 1948 diselenggarakan Kongres Pendidikan Nasional di Yogyakarta yang dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang pendidikan, seperti Ki Hajar Dewantara dan Mohammad Yamin. Kongres ini membahas terkait urgensi pendidikan sebagai instrumen penting untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme dan membentuk warga negara yang berkualitas.

Salah satu hasil dari Kongres Pendidikan Nasional 1948 adalah komitmen untuk mengembangkan pendidikan yang merdeka berdasarkan budaya Indonesia. Sebagai tokoh utama dalam kongres ini, Ki Hajar Dewantara ingin mendorong pendidikan yang bebas dari pengaruh kolonialisme dan mengganti dengan pendidikan yang berakar pada nilai-nilai lokal. Dalam kongres tersebut juga disepakati peringatan nasional untuk menghargai pendidikan sebagai fondasi pembangunan nasional.

2. Ditetapkannya 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional

ilustrasi anak sekolah yang sedang membaca buku (pixabay.com/Pixabay)
ilustrasi anak sekolah yang sedang membaca buku (pixabay.com/Pixabay)

Tanggal 2 Mei dipilih sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk memperingati lahirnya Ki Hajar Dewantara dan bentuk penghargaan atas peran pentingnya dalam perjuangan pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dianggap sebagai pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia. Memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ia dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan pendidikan yang merdeka, bebas, dan berdasarkan budaya Indonesia. 

3. Peran Ki Hajar Dewantara

ilustrasi Ki Hajar Dewantara (commons.wikimedia.org/Pemerintah Indonesia)
ilustrasi Ki Hajar Dewantara (commons.wikimedia.org/Pemerintah Indonesia)

Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan Indonesia yang visioner dan revolusioner pada masanya. Beliau adalah pendiri Taman Siswa, yakni sebuah sekolah model yang menekankan pada pendidikan berbasis pada kebudayaan Indonesia dan kebebasan belajar.

Konsep pendidikan yang diperjuangkan oleh Ki Hajar Dewantara sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebebasan, kemandirian, dan kemajuan. Ia adalah pencetus semboyan "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" yang masih digunakan hingga saat ini. Semboyan ini mengandung makna mendalam yang menjadi panduan dalam pendidikan menurut filosofi dan pemikiran Ki Hajar Dewantara

4. Perjalanan peringatan Hari Pendidikan Nasional

ilustrasi merayakan Hari Pendidikan Nasional (pexels.com/Yaomil Akbar)
ilustrasi merayakan Hari Pendidikan Nasional (pexels.com/Yaomil Akbar)

Sejak ditetapkan pada tahun 1950, peringatan Hari Pendidikan Nasional menjadi momen untuk menghargai peran pendidikan dalam pembangunan bangsa. Setiap tahunnya perayaan Hari Pendidikan Nasional diisi dengan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, seminar, lokakarya, membuat surat untuk guru, dan acara budaya yang bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa. Selain itu, peringatan ini juga menjadi panggung untuk mengevaluasi capaian dan tantangan dalam dunia pendidikan serta merumuskan langkah-langkah untuk perbaikan lebih lanjut ke depan.

5. Makna dan tujuan peringatan

ilustrasi pengibaran bendera merah putih (pexels.com/Nasirun Khan)
ilustrasi pengibaran bendera merah putih (pexels.com/Nasirun Khan)

Hari Pendidikan Nasional memiliki makna yang mendalam dalam konteks pembangunan pendidikan di Indonesia. Peringatan ini menegaskan komitmen negara untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, memajukan dunia pendidikan, dan menghargai peran guru sebagai agen perubahan. Tujuan utamanya adalah untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pendidikan sebagai instrumen pembangunan individu dan bangsa.

6. Perkembangan pendidikan nasional

ilustrasi dua anak yang sedang belajar (pixabay.com/klimkin)
ilustrasi dua anak yang sedang belajar (pixabay.com/klimkin)

Peringatan Hari Pendidikan Nasional juga menjadi momentum evaluasi terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Selama beberapa dekade terakhir, Indonesia telah melakukan berbagai reformasi pendidikan untuk meningkatkan akses, mutu, dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan zaman. Peringatan ini juga menjadi panggung untuk merayakan pencapaian-pencapaian dalam dunia pendidikan dan merumuskan arah ke depan untuk perbaikan lebih lanjut.

Dengan demikian, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) merupakan momen penting untuk merefleksikan sejarah, menghargai jasa para pahlawan pendidikan, dan menegaskan komitmen kita semua terhadap peningkatan kualitas dan akses pendidikan bagi seluruh warga Indonesia. Kalau kamu, sudah menyiapkan acara apa untuk menyambut Hari Pendidikan Nasional?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
Delvia Y Oktaviani
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us