5 Alasan Kenapa Belajar Kebut Semalam Tidak Efektif, Simak Yuk!

02 Sep 2021, 21:39 WIB

Ilustrasi belajar kebut semalam (pixabay.com/27707)

Belajar sistem kebut semalam (SKS) tentu bukan hal yang asing lagi didengar. Sudah bukan rahasia umum lagi jika banyak pelajar maupun mahasiswa yang tertarik dengan cara belajar tersebut. Bukannya belajar dari jauh-jauh hari, kamu justru berusaha menguasai materi dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan hanya dalam waktu semalam.

Hal yang sama juga terjadi ketika mendapat tugas. Alih-alih mempersiapkan dari jauh-jauh hari, kamu justru mengerjakannya dengan sistem kebut semalam sebelum deadline berakhir. Meskipun terlihat sederhana dan mudah, nyatanya belajar dengan sistem kebut semalam itu gak efektif lho. Yuk simak 5 alasan berikut mengapa belajar dengan sistem kebut semalam itu gak efektif :

1. Kamu nggak sepenuhnya paham materi

Ilustrasi belajar (pixabay.com/libellule)

Belajar sistem kebut semalam memaksamu untuk menguasai seluruh materi dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan. Padahal terlalu banyak materi yang dipelajari justru membuatmu kebingungan dan tidak dapat mempelajari secara mendalam.

Padahal pemahaman terhadap materi pelajaran itu merupakan hal yang penting lho. Dengan belajar sistem kebut semalam alih-alih paham yang ada kamu hanya sekadar hafal materi. Akhirnya, ketika ada soal ujian berupa analisis kamu akan kesulitan dalam menjawabnya. Wah, sayang sekali ya!

2. Kelelahan belajar

Ilustrasi kelelahan belajar (pixabay.com/wokandapix)

Ini nih efek yang gak boleh diabaikan dari belajar dengan sistem kebut semalam. Kamu akan belajar terus menerus sepanjang malam tanpa waktu istirahat. Padahal hal itu gak menjamin kamu dapat menguasai seluruh materi lho.

Alih-alih paham materi, yang ada kamu justru kelelahan belajar. Ketika ini terjadi maka performamu dalam mengikuti ujian keesokan harinya akan menurun bahkan mungkin saja hasil kerjaanmu kurang memuaskan. Apakah kamu pernah mengalaminya?

3. Dapat memicu stress

Ilustrasi stress belajar (Pixabay.com/Silviarita)

Belajar hanya dalam waktu semalam memaksamu untuk bekerja lebih berat. Bayangkan saja, baik rumus-rumus sulit maupun penjelasan materi yang panjang berusaha kamu lahap hanya dalam waktu singkat. Tenaga dan pikiranmu tentu akan tersita tanpa adanya waktu istirahat.

Padahal belajar yang efektif itu adalah dengan meluangkan waktu istirahat meskipun cuma sebentar lho. Ketika kamu belajar semalaman penuh tanpa waktu istirahat justru dapat memicu stres sehingga apa yang kamu pelajari rasanya tidak masuk di otak.

4. Kesehatanmu dapat terganggu

Ilustrasi sakit (pixabay.com/mojpe)

Kesehatan merupakan hal yang penting, apalagi saat ujian. Ketika kamu mengikuti ujian dalam kondisi yang prima tentu performamu akan maksimal sehingga hasil yang dicapai memuaskan. Namun ini tidak akan terjadi apabila kamu masih menerapkan belajar dengan sistem kebut semalam.

Belajar dengan sistem kebut semalam membuatmu tidak punya waktu untuk istirahat walau sebentar. Bukan tidak mungkin kamu akan begadang dan memiliki pola hidup yang tidak sehat. Jika caramu belajar terus-terusan seperti ini tentu kesehatanmu dapat terganggu.

5. Konsentrasimu akan menurun

ilustrasi sulit berkonsentrasi (pixabay.com/Concord90)

Belajar dengan sistem kebut semalam juga tidak menjamin kamu dapat mengikuti ujian keesokan harinya dengan baik lho. Tenagamu sudah terkuras untuk belajar semalam suntuk, pikiranmu sudah terlalu lelah, dan mood mu juga sudah berantakan.

Hal ini dapat mempengaruhi kesiapanmu dalam mengikuti ujian. Karena fisik yang lelah dan mood yang berantakan bukan tidak mungkin fokusmu akan terganggu. Soal ujian yang sebenarnya mudah bisa terkesan sulit karena konsentrasimu sudah menurun.

Itu dia alasan mengapa belajar dengan sistem kebut semalam itu justru gak efektif. Selain gak paham materi, kesehatanmu juga dapat terganggu. Apakah kamu masih mau melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.