Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Terlalu Memikirkan Prospek Kerja Gak Tepat saat Pilih Kuliah

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Monstera Production)

Buat kamu yang tahun ini atau baru tahun depan berjuang mencari tempat kuliah, memang perlu memikirkan pilihan jurusan dengan sungguh-sungguh. Hindari asal memilih jurusan kuliah sebab dampaknya panjang. Dari segi persaingan masuknya saja sudah berbeda tiap jurusan dan universitas.

Kamu harus memperhitungkan peluang diterimanya. Kemudian dari segi biaya juga tak sama sehingga perlu dibicarakan secara matang dengan kedua orangtua. Masa kuliah yang lebih panjang dari masa SMA pun mesti dipikirkan. Repot jika selama 4 tahun dirimu merasa tersiksa di jurusan yang tidak disukai.

Banyak orang menyarankan untuk memilih jurusan kuliah berdasarkan prospek kerja ke depannya. Tujuannya biar kamu gak lama menjadi pengangguran selepas wisuda dan memperoleh gaji yang bagus. Namun, terlalu memusingkan peluang kerja di masa depan, padahal kuliah saja belum juga kurang tepat. Berikut lima alasannya supaya kamu tidak terbebani.

1. Kemauan bekerja lebih penting daripada prospek kerja

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Roxanne Minnish)

Prospek kerja yang bagus memang seharusnya membantumu buat segera mendapatkan pekerjaan. Namun, itu juga bukan jaminan. Lebih menentukan kamu bakal segera bekerja atau lama menganggur ialah kemauanmu untuk bekerja.

Kamu bisa saja membela diri dengan berbagai alasan. Namun, nyatanya lowongan kerja yang tersedia cukup banyak. Belum lagi kesempatan untuk membuka usaha sendiri atau bekerja secara lepas. Ini berarti sebenarnya dirimu tidak perlu terlalu bergantung pada adanya lowongan kerja dengan kualifikasi tertentu.

Sebaliknya, meski prospek kerja untuk suatu jurusan kuliah bagus, bila kamu tidak mau mengambilnya maka sia-sia belaka. Dirimu dapat berdalih ingin lanjut S2 dulu baru bekerja, gaji karyawan baru tak seberapa, penempatannya jauh, dan sebagainya. Dibandingkan dengan perkara prospek kerja, kemauan kerja lebih menentukan seberapa cepat dirimu memiliki pendapatan sendiri.

2. Tidak bisa dipaksakan kalau minat terlampau berbeda

ilustrasi belajar (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Memilih jurusan kuliah berdasarkan prospek kerjanya sebenarnya juga baik. Tinggal kamu bisa atau tidak menjalaninya, apabila minatmu sebetulnya jauh berbeda. Ini kembali padamu sebagai calon mahasiswa di jurusan tersebut. Untukmu yang belum tahu minatmu atau sangat fleksibel soal ini tidak apa-apa mengambil jurusan yang peluang kerjanya paling menjanjikan.

Siapa tahu dirimu benar-benar menyukai jurusan itu setelah menjalaninya satu atau dua semester. Namun, kalau sekarang kamu telah mempunyai minat yang spesifik, lebih baik mengikuti kata hatimu. Percaya diri saja selama minatmu asli dari dalam diri dan sudah dirasakan cukup lama.

Jika minatmu di suatu bidang tinggi, kamu bukan hanya akan menemukan lowongan kerja yang cocok. Namun, bahkan dapat berkreasi dan menciptakan lowongan kerja untuk diri sendiri maupun orang lain. Walau masih banyak orang yang memandang sebelah mata pada kekuatan minat, rasa suka yang kuat pasti membuatmu lebih tahan banting. Itulah yang akhirnya bikin kamu sukses. 

3. Beberapa tahun lagi situasi di lapangan kerja berubah

ilustrasi belajar (pexels.com/George Milton)

Jangan terlalu merasa aman dengan prediksi hari ini mengenai prospek pekerjaan di masa depan untuk berbagai jurusan kuliah. Sebetulnya, tak seorang pun dapat memastikannya. Bahkan, umumnya ada perubahan kebutuhan di dunia kerja dari tahun ke tahun.

Meski perubahan itu biasanya memang lebih terasa setelah setidaknya 5 tahun. Misalnya, 5 atau 10 tahun lalu lulusan dari jurusan tertentu sangat dicari. Namun, sekarang mulai berkurang dan digantikan dengan lulusan dari jurusan yang berbeda. Ini akan selalu terjadi karena dunia ini dinamis.

Kebutuhan sumber daya manusianya juga menjadi berubah-ubah sekalipun kata kuncinya tetap sama, yaitu harus punya keunggulan atau skill yang mumpuni. Dapat pula lulusan dari suatu jurusan tetap banyak diminati. Namun, ada lulusan jurusan lain yang kini mendapat penawaran gaji lebih tinggi, padahal dulu dipandang sebelah mata.

4. Bidang kerja berbeda dari jurusan bukan hal buruk

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Monstera Production)

Lingkunganmu mungkin masih suka mempermasalahkan orang yang bekerja di bidang yang berbeda dengan jurusan kuliahnya. Ia dianggap menyia-nyiakan ilmu yang didapat dari kampus atau tidak memilih jurusan kuliah dengan tepat. Ini bikin kamu takut bila kelak antara bidang studi dengan bidang kerjamu gak nyambung.

Padahal, tak ada yang salah dari fenomena demikian. Dunia kerja amat luas dan tidak sedikit pekerjaan yang bisa ditangani oleh lulusan dari berbagai bidang studi selama ada pelatihan yang tepat, setelah mereka dinyatakan diterima. Bekerja bukanlah memastikan jurusanmu sesuai atau tidak dengan bidangnya.

Memang ada beberapa pekerjaan yang memerlukan syarat jurusan kuliah tertentu. Namun, lebih banyak lagi lowongan pekerjaan yang dapat dilamar oleh lulusan lintas jurusan. Inti dari bekerja adalah hasil kerjamu ditukar dengan pendapatan. Perihal kemampuan kerja bisa terus ditingkatkan dengan pelatihan dan keinginan pribadimu buat belajar. 

5. Fleksibel justru kunci pengembangan diri yang optimal

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Roxanne Minnish)

Jangan membayangkan hidupmu sebagai sebuah jalan lurus. Bayangkan masa depanmu seperti jalan dengan banyak persimpangan yang tak satu pun dari percabangan itu membawamu ke jalan buntu. Kamu dapat bergerak lurus kemudian membelok ke kanan atau kiri dan semuanya mengantarkanmu ke titik-titik yang kian jauh.

Hidupmu gak akan kacau balau hanya karena salah memilih jurusan. Jurusan kuliah tidak pernah keliru sebab semuanya menawarkan ilmu. Perasaan salah memilih jurusan lalu menghubungkannya dengan masa depan yang suram, justru disebabkan oleh kurangnya fleksibilitas diri. 

Menginginkan hidupmu seperti jalan lurus memang tetap bikin kamu maju. Namun, dirimu gak berkembang seperti seandainya kamu berani menikung ke sana kemari dan tak berhenti. Kamu lulus dari jurusan apa pun, mentalmu harus siap buat bertemu berbagai tantangan sekaligus kesempatan.

Ini mendorongmu selalu belajar hal baru yang membuat kapasitas diri terus bertambah. Banyaknya pengalaman dan kemampuan yang teruji menjadi modal memajukan karier. Bila kamu kaku hanya mau bekerja di bidang yang sama dengan jurusan kuliahmu, padahal jenis pekerjaannya dapat ditangani oleh lulusan dari jurusan lain, lama-lama dirimu akan kalah bersaing.

Prospek pekerjaan dari suatu jurusan bukannya sama sekali tidak penting. Namun, bila semua orang terpaku pada pertimbangan tersebut, pasti peminat di jurusan itu membeludak. Lulusannya juga makin banyak dan akhirnya tidak semuanya terserap di dunia kerja. Perhatikan keinginanmu dan diskusikan lagi dengan orangtua, agar apa pun jurusan pilihanmu nanti didukung oleh keduanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us