Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Distraksi yang Sering jadi Musuh Penulis, Wajib Waspada!

ilustrasi bersiap untuk menulis (pexels.com/ Cup of Couple)
ilustrasi bersiap untuk menulis (pexels.com/ Cup of Couple)
Intinya sih...
  • Notifikasi ponsel yang mengganggu fokus penulisan
  • Godaan media sosial yang sulit ditolak sebagai distraksi
  • Kesulitan memulai kalimat pembuka yang sempurna

Menulis itu tidak hanya soal mencari ide, tapi bagaimana untuk menungkannya tanpa hambatan. Lewat untaian kata-kata yang membuat pembaca merasa terpesona. Saking indah dan syahdunya tulisan tersebut.

Namun, dalam perjalanan sampai ke sana, penulis dihadapkan pada rintangan yang kadang bikin naskahnya buyar bahkan mangkrak. Olehnya itu, mari hindari lima potensi distraksi di bawah ini, agar tulisanmu tuntas tepat waktu

1. Notifikasi yang datang tanpa henti

ilustrasi sebuah notifikasi (unsplash.com/Brett Jordan)
ilustrasi sebuah notifikasi (unsplash.com/Brett Jordan)

Ini sih jadi perhatian yang paling utama. Yaitu notifikasi yang menggantung di bilah status ponsel. Niat awal mau cek sekitar lima menit, tapi kenyataannya, tembus juga sejam. Selanjutnya apa? Rasa penyesalan yang entah sudah berapa kali terulang.

Lantas solusinya bagaimana? Gunakan fitur jangan ganggu, agar fokusmu terjaga. Karena bagaimanapun, kamu harus mengambil langkah tegas, Jika tidak, tahu sendiri kan. Penyesalan itu bakal datang lagi. Naskah mandek lagi. Sungguh menyedihkan.

2. Godaan media sosial yang sulit untuk ditolak

ilustrasi media sosial (unsplash.com/William Hook)
ilustrasi media sosial (unsplash.com/William Hook)

Main media sosial itu sah-sah saja. Mau siapa pun itu. Termasuk kamu seorang penulis. Kendati demikian, penulis harus punya batasan-batasan untuk kelangsungan hidup karyanya. Supaya tidak jadi bangunan setengah jadi yang ditinggal lama pemiliknya.

Nah, makanya itu, marilah pandai-pandai mengelola waktu. Usahakan saat bermain Instagram, naskahmu sudah betul-betul kelar. Atau lebih mantapnya lagi naskah itu sudah dikirim ke editor. Sehingga saat asyik scroll, kamu tinggal menunggu notifkasi manis berisi ucapan selamat.

3. Berkutat dengan kalimat pembuka

ilustrasi menulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Selain judul, kalimat pembuka adalah bumbu yang paling duluan disantap oleh pembaca. Jikalau rasanya lezat, maka mereka akan lanjut melahapnya sampai habis. Bahkan tak bersisa sama sekali.

Begitu juga dengan tulisan, jikalau paragraf awalnya gurih, maka potensi pembaca menuntaskan bacaannya semakin besar. Tapi masalahnya, kadang kamu terpaku untuk langsung meraciknya seciamik mungkin. Alhasil waktu terbuang pada satu bagian saja.

Jalan keluarnya adalah jangan paksakan diri. Tulislah semua bagian tanpa henti terlebih dahulu. Nanti baru kemudian memperbaikinya satu persatu.

4. Lingkungan yang tidak mendukung

ilustrasi menulis (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menulis (pexels.com/cottonbro studio)

Jadi penulis itu butuh lingkungan yang mendukung. Kalau distraksi mengungkung tentu naskah yang dikerjakan bakal menemui kebuntuan. Sama sekali tidak ada kemajuan.

Nah, makanya itu, jangan menulis di ponsel sambil berbaring, lama-lama matamu layu, kemudian kantuk menyerang habis- habisan. Cari posisi yang membantumu untuk tetap menjaga konsentrasi. Misal menulis di ruangan yang tenang dan terang, juga penuh kedamaian.

5. Terlalu perfeksionis

ilustrasi menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sifat perfeksionis dapat membawamu pada dua situasi. Pertama, menunda menyelesaikan tulisan karena dirasa kurang cukup bagus untuk tampil di muka umum. Kedua, takut dikritik jika tidak memenuhi ekspektasi pembaca.

Kondisi inilah yang menyebabkan kamu sulit berkembang. Karena kamu cenderung lamban. Seperti stuck di satu paragraf bahkan sampai memakan waktu berjam- jam. Lantas bagaimana untuk menuntaskan satu artikel penuh? Tunggu dua hari ke depan? Keburu disalip penulis lain.

Jadi, kesimpulannya adalah, menulis itu butuh strategi dan latihan. Salah satunya dengan melawan distraksi. Supaya kamu jadi top writers.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us