Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Jawa yang telah diajarkan turun temurun. Meski beberapa orang mulai jarang menggunakannya, tapi masih ada juga yang tetap mengajarkan bahasa Jawa pada anak cucunya. Sebagai bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia, ternyata bahasa Jawa punya kelebihan yang gak banyak orang ketahui, lho.
Penasaran? Monggo sami diwaos, Lur!
Sebagai salah satu bahasa daerah, bisa dibilang bahasa Jawa tidaklah sulit. Jika dalam beberapa bahasa daerah, termasuk bahasa di dunia, punya perbedaan dalam hal pelafalan dan penulisan, maka tidak dengan bahasa Jawa.
Cara menulis dan membacanya gak jauh berbeda hingga dalam penggunaannya terasa lebih mudah. Sedikit perbedaan hanya pada akhiran 'a' yang kerap dibaca 'o'.
Aturan waktu terkadang bisa mempengaruhi tata bahasa, seperti dalam bahasa Inggris misalnya. Ada perubahan kata kerja yang menunjukkan perbedaan waktu ketika diucapkan. Sedangkan dalam bahasa Jawa, untuk bentuk lampau atau waktu lainnya, kita hanya cukup menambahkan keterangan waktu seperti wingi untuk menjelaskan waktu kemarin. Cukup mudah, bukan?
Dalam bahasa Jawa, ada perbedaan penggunaan kata yang dipengaruhi oleh subjek yang diajak bicara,. Semacam level, penerapan bahasa Jawa terbagi dalam bahasa ngoko, krama alus, dan krama inggil. Misalnya saja untuk kata makan, bisa menjadi mangan, nedha, dan dhahar, yang penggunaannya menyesuaikan lawan bicara.
Tingkatan tersebut kemudian sekaligus menjadi indikasi tingkat kesopanan yang berlaku dalam masyarakat Jawa.
Kelebihan selanjutnya ada dalam padanan kata yang sangat beragam untuk setiap kata. Misalnya, kata 'jatuh' dalam bahasa Indonesia bisa punya padan kata yang cukup banyak dalam bahasa Jawa, lho. Kita bisa memperoleh ragam kata tibo, jlungup, jempalik, ceblok, kepleset, ngglundung, nyungsep, dan masih banyak lagi.
Selain menunjukkan kekayaan kosakata bahasa Jawa, padan kata yang ada juga jadi bentuk detail yang menjelaskan sebuah kondisi. Alhasil, gambaran nyata di lapangan bisa langsung tergambar dengan jelas.
Menariknya, kosakata dalam bahasa Jawa ternyata bisa dikemas dalam tiga aksara, yaitu aksara latin atau aksara yang umum digunakan, aksara arab, dan aksara Jawa alias Hanacaraka. Hal ini jadi bukti bahwa bahasa Jawa dapat diakulturasi dalam berbagai tulisan, seperti kitab lama dan literatur kuno. Sebagai bagian dari pengguna bahasa Jawa, kita wajib bangga sebab gak banyak bahasa yang bisa dikemas multi aksara.
Itulah tadi lima kelebihan dari bahasa Jawa yang gak dimiliki oleh bahasa lain. Tanpa ada maksud merendahkan bahasa lain, kelebihan yang ada hanya jadi bukti kalau bahasa daerah di Nusantara gak kalah unggul dari bahasa asing. Wajib bangga, nih!