5 Novel Lawas yang Viral di Kalangan Pembaca Muda

Sejak komunitas buku berkembang pesat di media sosial utamanya, yakni TikTok dan Instagram, industri penerbitan ikut kebagian rezeki. Selain novel-novel baru, gak sedikit novel lawas yang permintaan cetak ulangnya bertambah gara-gara diulas influencer.
Seperti beberapa novel klasik berikut. Viral di media sosial, mereka jadi idola baru pembaca muda. Bukti kalau memang novel klasik itu isunya gak pernah basi.
1. I Who Have Never Known Men

I Who Have Never Known Men adalah novel klasik yang viral di TikTok awal 2025. Terbit pertama kali pada 1995, novel dibuka dengan sekuen yang langsung mengusik. Tepatnya fakta bahwa lakon kita adalah 1 dari 40 perempuan yang disekap di sebuah penjara bawah tanah tanpa memori masa lalu.
Pada satu hari, mereka dibebaskan dan dibiarkan menyelami dunia yang sama sekali asing untuk mereka itu. Banyak yang menyandingkan novel ini dengan The Handmaid’s Tale.
2. White Nights

White Nights viral pada pertengahan sampai akhir 2024 lalu sejak diterbitkan ulang dalam sampul minimalis. Tipis dan mungil, tetapi kuat dan evokatif, White Nights jadi prioritas banyak pembaca karena tak menguras kantong dan waktu.
Lakon dalam White Nights adalah seorang pria tanpa nama yang jatuh cinta pada seorang gadis bernama Nastenka. Sang narator tahu kalau pujaan hatinya itu tak bisa membalas perasaannya, tetapi ia memilih bertahan sampai titik penghabisan.
3. The Secret History

Terbit perdana pada 1992, The Secret History juga menginvasi era 2020-an berkat beberapa pemengaruh dan publik figur yang memujinya. Bertema dark academia, novel mengikuti balada sekelompok mahasiswa cerdas yang tergabung dalam sebuah klub rahasia.
Saat memutuskan mengambil risiko, relasi antaranggota klub ini jadi tak terkendali lagi. Narator utamanya adalah Richard, maba yang trauma masa lalunya ikut mempengaruhi perannya di klub itu.
4. Madonna in a Fur Coat

Madonna in a Fur Coat jadi sensasi setelah beberapa pemengaruh di media sosial memberinya ulasan positif. Ditulis dari perspektif pemuda pemalu dan pendiam asal Turki yang merantau ke Berlin, novel mendobrak peran gender tradisional dengan mempertemukan sang lakon dengan love interest-nya.
Maria, sang pujaan hati diceritakan sebagai sosok asertif, berani, dan proaktif. Ini mungkin terdengar normal pada masa kini, tetapi mengingat novel tersebut terbit tahun 1943 dan ditulis seorang pria, sosok Maria yang punya agensi dan peran penting di sebuah buku adalah angin segar.
5. East of Eden

East of Eden mendadak populer lagi karena banyak pembaca yang menemukan relevansi isunya dengan masalah manusia modern. Termasuk di dalamnya maskulinitas toksik, trauma antargenerasi, dan dilema moral yang mengena.
Novel John Steinbeck ini mengikuti dinamika relasi dua keluarga di sebuah perkebunan di Amerika Serikat pada awal abad 20. Kompleks, berlapis, dan menggugah, gak salah kalau East of Eden memikat pembaca dari berbagai generasi.
Kelima novel lawas yang viral tadi jadi bukti kalau memercayakan referensi bacaanmu pada para "pustakawan" dunia maya itu sah-sah saja. Asal kamu tetap tahu batasan dan gak terbawa ke kebiasaan konsumtif dan obsesi berlebih yang merugikan diri sendiri. Membacalah untuk dirimu sendiri, bukan untuk menciptakan impresi positif semu.