Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi vibes positif saat melamar beasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan beasiswa? Entah ke dalam maupun luar negeri, studi lanjut dengan beasiswa mungkin menjadi dambaan bagi sebagian besar kita. Kabar baiknya, saat ini sudah ada berbagai macam beasiswa yang bisa kita daftarkan. Namun meskipun demikian, banyaknya beasiswa juga tentunya berbanding lurus dengan jumlah pelamarnya sehingga persaingan beasiswa secara umum pun masih bisa dikatakan kompetitif. 

Salah satu gerbang awal untuk memperoleh beasiswa adalah lolos seleksi administrasi. Tahapan ini tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata karena sangat menentukan kita untuk melangkah ke tahap seleksi berikutnya.

Berikut ini adalah lima tips yang bisa dilakukan supaya kita bisa lolos seleksi administrasi beasiswa. Yuk, cari tahu!

1. Memenuhi semua ketentuan persyaratan beasiswa yang dilamar

Ilustrasi aplikasi beasiswa (rawpixel.com/ID:642026)

Setiap beasiswa memiliki ketentuannya masing-masing dalam hal kelengkapan persyaratan administrasi pendaftaran. Semua dokumen yang diminta tentunya harus kita penuhi sesuai ketentuan tersebut, misalnya ijazah dan transkrip nilai yang harus diterjemahkan ke bahasa Inggris, IELTS atau TOEFL dengan skor minimum dan expired date tertentu, adanya tes tambahan seperti GRE/GMAT, dan persyaratan-persyaratan lainnya. Ketentuan terkait hal-hal tersebut biasanya ditulis dalam panduan pendaftaran beasiswa.

Selain syarat berupa dokumen kelengkapan, beberapa beasiswa juga memiliki syarat tambahan, misalnya belum pernah tinggal di negara tujuan selama beberapa tahun terakhir, tidak sedang menderita penyakit tertentu, tidak memiliki catatan kriminal, dan lain sebagainya. Pastikan bahwa kita memang benar-benar eligible untuk mendaftar beasiswa yang dituju.

Ada beberapa beasiswa yang meminta persyaratan cukup banyak sehingga kita harus benar-benar jeli untuk melihat setiap persyaratan tersebut. Kita bisa membuat semacam check list yang membantu kita supaya tidak ada satu pun dokumen yang terlewat. 

2. Jawab esai sesuai ketentuan

Default Image IDN

Dalam proses pendaftaran beasiswa, umumnya kita akan diminta untuk menulis esai. Esai ini biasanya berupa pertanyaan yang bermacam-macam, misalnya esai kontribusi ke negara asal, motivasi mengambil jurusan dan universitas tujuan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, pastikan kita menjawab sesuai pertanyaannya.

Jawab secara to the point dan singkat. Perhatikan juga apakah ada ketentuan lain atau tidak, misalnya ketentuan jumlah maksimal kata atau karakter, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya.

3. Menyesuaikan beberapa dokumen sesuai template yang disediakan

Ilustrasi template CV (pexels.com/Lukas)

Selain ketentuan esai, beberapa beasiswa juga ada yang sudah menyediakan template atau format khusus untuk beberapa dokumen, misalnya CV, surat rekomendasi, dan formulir pendaftaran.

Template ini umumnya bisa kamu unduh di situs beasiswa tersebut. Pastikan kamu mengecek ada tidaknya template ini karena jika ternyata beasiswa yang kamu lamar menyediakan template tertentu dan kamu tidak mengikutinya, maka bisa berakibat fatal.

4. Menonjolkan hal-hal baik yang ada pada dirimu

Ilustrasi percaya diri dengan keunggulan yang dimiliki (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa beasiswa yang sangat kompetitif (merit based) biasanya memutuskan untuk tidak meloloskan banyak pelamarnya pada tahap seleksi administrasi sehingga yang berhasil masuk ke tahap seleksi selanjutnya adalah orang-orang yang benar-benar terpilih. Meskipun ada juga beberapa beasiswa yang masih mau meloloskan kandidat ke tahap seleksi selanjutnya asalkan semua persyaratan administrasi terpenuhi.

Oleh karena itu, terlepas dari apapun jenis beasiswanya, usahakan aplikasi beasiswa kita outstanding. Kita bisa menonjolkan berbagai keunggulan yang ada pada diri kita, misalnya prestasi, pengalaman kerja, pengalaman riset, publikasi, pengalaman kepemimpinan, keterampilan berbahasa asing, skills di bidang tertentu, dan keunggulan-keunggulan lainnya yang relevan. Semua hal tersebut bisa dijabarkan dalam CV atau esai. Jika ada bukti sertifikatnya, maka bisa juga diunggah ke portal pendaftaran beasiswa.

Yang tak kalah penting, buatlah esai yang "menjual". Deskripsikan tujuan hidup yang jelas dan tawarkan kontribusi pasca studi yang realistis dan berdampak positif kepada lingkungan sekitar. Agar esaimu menjadi lebih maksimal, kamu juga bisa meminta bantuan dosen, teman, atau jasa profesional untuk melakukan proofread esaimu.

5. Mengirimkan aplikasi sebelum deadline

Ilustrasi kalender (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Hal terakhir yang tak kalah penting adalah jangan lupa mengirimkan aplikasi beasiswa kita sebelum deadline. Pihak pemberi beasiswa sangat strict mengenai hal ini. Jika kita telat mengirimkan beberapa menit saja, maka kita akan dianggap gugur.

Bila aplikasi beasiswa dilakukan secara online, kirim aplikasi kita beberapa hari sebelum deadline untuk mencegah kejadian server error atau hal-hal tidak terduga lainnya. Jika aplikasi beasiswa dilakukan secara offline melalui pos, maka estimasikan waktu pengiriman hingga kedatangan yang cukup ke kota atau negara tujuan.

Tips di atas yang bisa kita terapkan agar bisa lolos seleksi administrasi beasiswa. Mulai saat ini, gak perlu galau lagi deh saat melamar beasiswa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team