Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Persiapan Biaya Kuliah ke Luar Negeri ala Zhafira Aqyla

Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)
Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)

Selain fokus persiapan belajar, kuliah ke luar negeri juga memerlukan manajemen pengeluaran yang matang. Ini karena gak bisa dipungkiri, kuliah ke luar negeri membutuhkan biaya yang cukup besar, sekali pun dengan beasiswa.

Zhafira Aqyla, seorang content creator edukasi dari lulusan Osaka University, membagikan pengalaman pribadinya mengenai pengeluaran kuliah ke luar negeri. Melalui YouTube pribadinya, Zhafira membagikan lima tips persiapan biaya kuliah ke luar negeri seperti di bawah ini!

1. Mempersiapkan kemungkinan pengeluaran berkas

Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)
Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)

Mendaftar universitas tinggi di luar negeri tentunya harus mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Biasanya, berkas-berkas yang dibutuhkan adalah surat rekomendasi sekolah, transkrip nilai rapot, personal statement, dan sertifikat pendukung.

Keempat berkas tersebut pun harus diterjemah ke dalam Bahasa Inggris. Oleh karena itu, besar kemungkinan akan mengeluarkan biaya untuk jasa penerjemah tersumpah. Biasanya, harga jasa penerjemah tersumpah untuk satu halaman adalah Rp60 ribu.

2. Menghitung jumlah pengeluaran ujian dan les sertifikasi

Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)
Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)

Perguruan tinggi luar negeri biasanya membutuhkan sertifikasi, seperti IELTS, TOEFL, SAT, GRE, atau GMAT. Sertifikasi yang dibutuhkan tiap perguruan tinggi pun berbeda-beda.

Osaka University, mantan kampus Zhafira, membutuhkan dua sertifikasi, yakni IELTS dan SAT. Untuk mendapatkan kedua sertifikasi tersebut, biaya yang dikeluarkan bisa sebesar Rp10 juta untuk les dan ujian.

"Dan ini (pengeluaran Rp10 juta), belum kalau misalnya kalian butuh les yang lebih lama lagi dan kalian gagal di ujian pertama, sehingga kalian perlu mengambil ujian yang kedua, ketiga, atau bahkan keempat," ungkap Zhafira, dalam video di YouTube pribadinya.

3. Memisahkan pengeluaran ujian secara khusus

Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)
Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)

Tiap perguruan tinggi memiliki application fee yang harus calon mahasiswa tanggung dan ditambah bila berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pendaftaran harus dikirim dalam bentuk hardcopy sehingga membutuhkan biaya ekspedisi. Kedua pengeluaran tersebut merupakan biaya pasti yang harus dikeluarkan.

Besaran kedua pengeluaran pendaftaran tersebut tergantung perguruan tinggi dan negara yang akan dituju. Selain itu, mendaftar lebih dari satu pun bisa menambah pengeluaran pendaftaran.

4. Menyiapkan pengeluaran keberangkatan

Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)
Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)

Selain tiket pesawat, satu hal yang gak kalah penting untuk keberangkatan ke luar negeri adalah sebuah visa. Visa merupakan dokumen izin seseorang untuk memasuki sebuah negara.

Biaya visa tiap negara pun beragam. Jika pilihan negara kamu adalah Jepang, maka kamu membutuhkan pengeluaran sekitar Rp300 ribu untuk visa pelajar.

5. Meminimalisir pengeluaran yang bisa dikendalikan

Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)
Cuplikan persiapan biaya kuliah ke luar negeri ala Zhafira Aqyla (youtube.com/@Zhafiraiha)

Total keempat pengeluaran di atas jika dihitung memang bukan termasuk jumlah yang sedikit. Namun, sebenarnya pengeluaran tersebut masih bisa untuk diminimalisir.

Zhafira memberikan tips meminimalisir pengeluaran yang sekiranya masih bisa dikendalikan oleh diri sendiri, misalnya menerjemahkan berkas sendiri, belajar ujian sertifikasi secara otodidak, dan konsisten hanya mendaftar satu perguruan tinggi. Meminimalisir pengeluaran tersebut dapat menghemat pengeluaran sehingga bisa lebih fokus pada pengeluaran lainnya

Dengan membagikan tips persiapan biaya tersebut, Zhafira berharap bagi pelajar yang memiliki kesempatan berkuliah ke luar negeri bisa memanfaatkan kesempatan karena pengeluarannya tidak sedikit. Bagi kamu yang sedang berjuang untuk kuliah di luar negeri, tetap semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurlaeli Aida
EditorNurlaeli Aida
Follow Us