Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan Kecil yang Membuat Parenting Ayah dan Ibu Semakin Kompak

ilustrasi family time (pexels.com/Paxel Danilyuk)
ilustrasi family time (pexels.com/Paxel Danilyuk)

Berbicara soal parenting memang tidak ada habisnya, ya! Di era yang serba digital seperti saat ini, kita semakin mudah untuk mengakses berbagai informasi seputar pengasuhan. Kemudahan ini tentu amat sangat disayangkan, jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik. Penting bagi kita untuk terus upgrade pengetahuan seputar parenting, meski kita belum menjadi orangtua, bahkan sekalipun kita belum memiliki pasangan.

Belajarlah ilmu parenting sampai kita berada di titik mampu memahami bahwa, parenting atau pengasuhan, tidak hanya melibatkan salah satu pihak saja. Parenting tidak bisa dihandel hanya oleh ibu atau hanya oleh ayah saja.

Keduanya harus bekerjasama menerapkan pola asuh yang sama pada keseharian anak-anak. Parenting bisa sukses dengan kerjasama yang baik antara ayah dan ibu.

Kekompakan dalam pengasuhan antara ayah dan ibu pun, memerlukan effort lebih untuk bisa terbentuk dengan baik, lho! Lewat beberapa kebiasaan kecil berikut, pengasuhan antara ayah dan ibu dijamin semakin kompak! Penasaran kebiasaan apa saja? Simak lebih lanjut, yuk!

1. Memberi afeksi kecil seperti ciuman dan pelukan

ilustrasi menikah (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi menikah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menjadi orangtua kerap kali menjebak suami dan istri dalam rutinitas yang sama dan berulah. Hal ini bisa andil pada kebosanan dan kelelahan yang ekstra jika tidak bisa diatasi bersama. Untuk itu, di tengah kesibukan yang padata, ayah dan ibu harus tetap saling memberikan afeksi sederhana seperti ciuman atau pelukan.

Meski nampak remeh, hal ini bisa membantu kita melepaskan stress dan lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan kewajiban. Selain itu, kita juga bisa saling memberikan hadiah, mengambil jeda untuk quality time saat anak terlelap, dan siaga untuk saling back-up saat salah satu kesulitan.

2. Saling memvalidasi kelelahan masing-masing

ilustrasi miskomunikasi (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi miskomunikasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Baik ibu maupun ayah, memiliki peranan yang penting di dalam sebuah rumah tangga. Ayah sudah kelelahan sepanjang hari di tempat kerja pun ibu kelelahan sepanjang hari mengasuh anak dan melaksanakan tugas domestik di rumah. Bahkan beberapa ibu yang bekerja juga gak kalah sibuk dan lelah.

Dalam berumahtangga, jangan pernah merasa paling berjuang dan paling lelah. Hal ini bisa merusak keutuhan rumah tangga jika kita selalu membenarkan perilaku tersebut. Seharusnya, kita bisa menyadari bahwa baik ayah maupun ibu mengemban pekerjaan yang sama-sama tidak mudah dan melelahkan. Semakin sering kita saling memvalidasi kelelahan yang dirasakan oleh pasangan, semakin kita bisa kompak dalam pengasuhan.

3. Menjadi pendengar yang baik untuk satu sama lain

ilustrasi minum kopi (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi minum kopi (pexels.com/cottonbro studio)

Semakin dewasa circle pertemanan semakin sempit khususnya bagi wanita setelah menikah. Tidak jarang peran suami tidak cukup hanya sebagai suami saja, tapi juga teman bahkan sahabat. Untuk itu, pasangan harus bisa saling mendengarkan satu sama lain.

Usahakan untuk saling menanyakan kabar, sesederhana memeriksa kesibukan hari ini pun tidak masalah. Hal ini membantu kita untuk tetap terhubung dalam pernikahan. Jangan salah, ya! Tidak jarang pernikahan terasa hampa karena ke dua pasangan tidak saling menanyakan kabar dan mendengarkan, lho!

4. Saling berterima kasih seremeh apa pun bantuan yang diberikan pasangan

Terbiasa bersama dan saling melayani terkadang membuat rasa berterimakasih jadi terkikis. Bantuan seolah menjadi hal yang biasa karena merasa itu sudah jadi kewajiban untuk satu sama lain. Meski saling back up menjadi hal yang wajar dalam berumahtangga, akan lebih baik jika kita tetap saling berterimakasih.

Berterimakasih pada pasangan adalah bukti kita menghargai usaha yang sudah dilakukan untuk kita. Dengan praktik sederhana seperti ini, dampaknya tidak sesederhana yang kita kira, lho! Jadi, jangan abaikan cara ini, ya!

5. Menciptakan momen tertawa bersama

ilustrasi keluarga (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Monstera Production)

Jangan lupa untuk rajin menciptakan momen tertawa bersama. Momen tertawa bersama dengan saling melempar humor receh bisa membangun suasana di rumah lebih positif. Apalagi jika rutinitas sedang terasa melelahkan, saling bercanda dengan pasangan bisa berpengaruh juga pada produktivitas.

Tidak terkecuali juga dalam pengasuhan, hiburan ringan antara ayah dan ibu bisa membuat pikiran lebih segar. Apalagi seperti yang kita ketahui dalam membersamai anak selalu ada saja drama yang anak timbulkan.

6. Memberikan saran dengan kalimat yang positif

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Jangan lupa untuk pandai dalam menyampaikan saran untuk satu sama lain. Gunakan kalimat yang positif dan hindari kalimat yang negatif. Contohnya, lebih baik menggunakan kalimat "Aku lebih suka kalau kamu begini..." daripada "Jangan melakukan itu, kamu salah!"

Meski kalimat tersebut nampak sederhana, pengaruh terhadap mood pasangan bisa sangat besar, khususnya untuk istri. Mood istri memiliki peran yang juga penting dalam pengasuhan apalagi jika istri merupakan pengasuh utama anak di rumah. Membuat istri bahagia jelas berdampak positif pada parenting yang akan diterapkan.

Menjadi orangtua yang kompak dalam pengasuhan, mungkin terdengar mudah. Akan tetapi, dalam praktiknya bisa jadi kita berada di situasi yang sulit dikendalikan. Berusaha untuk tetap satu suara dalam membersamai anak jelas menjadi tugas bersama, sampai anak tumbuh dewasa dengan baik sesuai harapan kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Y E N A L A I L A
EditorY E N A L A I L A
Follow Us