7 Alasan Keberhasilan Sistem Pendidikan di Finlandia, Yuk Cari Tahu!

Tidak seperti negara-negara lain yang menuntut anak untuk masuk sekolah sedini 4-5 tahun, pendidikan resmi di Finlandia ini dimulai dari umur 7 tahun. Alasannya, pemerintah Finlandia menyadari pentingnya seorang anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu dalam masa kecilnya bersama orang tua mereka dan tanpa kekangan sekolah.

Ini berarti anak-anak Finlandia akan memperoleh lebih banyak waktu untuk dididik secara intens oleh orang tua masing-masing terutama untuk perihal moral, yang tentunya sangat penting dalam membangun fondasi bagi mereka ketika menghadapi pendidikan yang sesungguhnya. Para psikologis juga berkata, kebijakan ini membuat anak-anak merasa lebih bebas untuk eksplorasi diri pada usia dini.

Di Finlandia tidak memberikan PR se-gunung seperti negara lain. Dalam pendidikan sehari-harinya, mereka mendapat sedikit atau bahkan tidak ada PR sama sekali--seorang murid bahkan berkata dia hanya butuh 7 menit untuk menyelesaikan tugasnya! Ini karena seluruh kepentingan pendidikan telah dirancang untuk dicukupkan selama jam sekolah.

Sehingga waktu mereka di rumah dapat dihabiskan untuk perkembangan diri dan ekstrakurikuler tanpa harus memusingkan materi akademis. Akhirnya, para murid di Finlandia tidak merasakan banyak beban sekolah apalagi ketika sudah berada di rumah.

Tidak hanya sedikit PR, sistem pendidikan Finlandia membuat murid tidak harus mengikuti ujian wajib berstandar nasional. Bahkan, nilai sendiri tidak menjadi acuan tetap untuk keberhasilan pendidikan seorang murid, lho! Pendidikan di Finlandia cenderung lebih komprehensif, dan menghindari adanya pengalaman stres di antara murid karena harus mengejar angka yang bagus.

Dengan demikian, tujuan murid belajar bukan semata-mata meraih nilai yang baik, tetapi lebih menekankan proses pembelajarannya sehari-hari. Murid juga tidak diukur kepintarannya dengan nilai akademis semata.

Murid di Finlandia juga hanya harus mendatangi setidaknya dua kelas setiap harinya, dan memperoleh lebih banyak waktu istirahat di luar kelas dari murid di negara lain pada umumnya. Ini tentunya untuk menghindari stres karena berada di dalam ruangan sepanjang hari, dan menekankan aktivitas lainnya di luar kelas seperti olahraga, memasak, bermusik, dan sebagainya.

Selain itu, mereka juga didorong untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca, dan bahkan ada waktu untuk menonton program televisi bersama di kelas. Jadi, mereka tidak hanya terpaku pada buku dan papan tulis, tetapi mendapat lebih banyak ruang dan sumber untuk belajar lebih luas lagi.

Tanpa adanya nilai, dan dengan lebih banyaknya waktu istirahat dan ekstrakurikuler, tentunya berarti murid-murid di Finlandia tidak dibiasakan berlomba-lomba dengan teman-temannya. Sistem pendidikan di sana cenderung mengajarkan bahwa kerja sama dengan yang lainnya lebih penting daripada bersaing.

Artinya, mereka mempunyai lebih banyak kesempatan untuk bersosialisasi dan berbagi pengalaman bersama individu lain, yang pastinya akan membantu sekali dalam keberhasilan mereka nantinya. Jadi kelihatan jelas bukan, betapa hebatnya pendidikan Finlandia dalam menyiapkan murid-murid untuk masa depannya?

Bahkan dari segi kualitas pengajarnya pun, pemerintah Finlandia sangat memperhatikan. Tidak seperti negara lain yang biasanya menerima guru bergelar setidaknya S1 atau D3, pemerintah Finlandia mewajibkan para guru--bahkan sekolah dasar--untuk menyelesaikan pendidikan minimal S2.

Ini pastinya untuk menjamin kualitas pendidikan yang diberikan oleh para pengajar ini, supaya para muridnya pun memperoleh pembelajaran maksimal. Tak hanya itu, profesi guru di Finlandia juga sangat dihormati dengan bayaran yang tinggi! Tidak heran dong, jika pada akhirnya perputaran pendidikan di negara ini menjadi sangat berkualitas?

Dari segi finansial pun, pemerintah Finlandia rupanya juga menanggung biaya pendidikan wajib bagi murid-muridnya. Selain itu, hampir semua sekolah di Finlandia adalah milik pemerintah, yang artinya semua anak dapat memperoleh pendidikan yang sama baiknya dengan infrastruktur memadai di setiap sekolahnya.

Ini berarti semua anak di Finlandia memperoleh akses yang sama rata terhadap pendidikan, tanpa ada kesenjangan antara satu kelompok dan lainnya. Ini jugalah yang berperan dalam meningkatkan persentase kelulusan di negara ini. Sangat bertanggung jawab, ya?

Memang jika mau menuntut sistem pendidikan sekarang seperti sekarang tidak mungkin karena semuanya perlu waktu. Namun bukan mustahil jika nanti Indonesia bisa menyamai Finlandia sistem pendidikannya. Semoga.