Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Cerita Sibuknya Jadi Mahasiswa Program Profesi Guru, Tidur Cuma Mitos!

twitter.com

Program Profesi Guru (PPG) merupakan jenjang perkuliahan profesi (setelah merampungkan jenjang sarjana) yang ditempuh untuk memperoleh kompetensi profesional yang lebih mendalam untuk menjadi seorang guru.

Nah, PPG tersebut terdiri dari PPG Dalam Jabatan dan PPG Pra Jabatan yang juga terbagi menjadi PPG S1 PGSD Berasrama, PPG PPG S1 Basic Science Berasrama, PPG SM-3T, PPG SMK Kolaboratif, hingga PPG Prajabatan Bersubsidi.

PPG berlangsung selama satu tahun. Pada semester pertama, mahasiswa PPG merumuskan perangkat pembelajaran sesuai bidang studi. Pada semester kedua, mahasiswanya akan melaksanakan praktek lapangan ke sekolah mitra, penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), hingga Ujian Tulis Nasional, dan wisuda.

Nah, inilah 8 hal yang menyita waktu para mahasiswa PPG terutama PPG SM-3T yang diwajibkan menetap di asrama. Sebab mahasiswa PPG SM-3T ibarat seperti diberikan beasiswa menjalani PPG dengan dibebaskan dari uang pendidikan serta sebagai bentuk apresiasi pasca mengabdikan diri selama satu tahun di daerah 3T sebagai guru SM-3T.

1. Workshop yang berkutat dengan perangkat pembelajaran

pexels.com/Startup Stock Photos

Pada semester pertama, dmahasiswa PPG akan sangat sibuk dengan Perangkat Pembelajaran seperti Silabus, Analisis KD (Kompetensi Dasar), Program Tahunan, Program Semester, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sesuai jenjang pendidikan yang diajarkan oleh bidang studinya.

Misalnya, mahasiswa PPG Bahasa Inggris akan membedah sekaligus merumuskan perangkat pembelajaran untuk jenjang SMP, SMA, hinga SMK sebab mata pelajaran Bahsa Inggris memang diajarkan untuk jenjang tersebut.

Masing-masing tingkatan juga akan ditelaah lagi sekitar 20-30an Kompetensi Dasar untuk setiap kelasnya seperti kelas VII, kelas VIII, kelas IX, kelas X, kelas XI, kelas XII, hingga SMK dimana pemilihan bahannya ajarnya juga disesuaikan dengan kejuruan di SMK terkait. Dan tak ketinggalan menemukan atau bahkan membuat sendiri media ajar yang interaktif juga menjadi poin yang tak terlewatkan, nih.

Selain itu, dalam workshop juga membekali mahasiswa PPG dengan landasan hukum seperti Peraturan Pemerintah, Undang-Undang, Keputusan Menteri, hingga perubahan kebijakan, dan lain sebagainya yang terkait dengan pendidikan.

Nah, bisa dibayangkan seberapa banyak tugas yang harus dikerjakan selama satu semester tersebut tersebut? Termasuk tugas individu dan tugas kelompok.

2. Pleno yang 'membedah' hasil kerja selama workshop

pexels.com/祝 鹤槐

Nah, waktu yang disediakan untuk workshop ditentukan oleh pusat, nih. Kemudian disesuaikan ketika menerapkannya di program studi bersangkutan di institusi pendidikan tinggi yang diberi mandat untuk menyelenggarakan PPG.

Misalnya, dalam satu siklus disediakan 3 minggu untuk workshop, lalu 1 minggu untuk Pleno, dan 1 minggu berikutnya untuk Microteaching. Nah, masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil kerjanya selama workshop di depan kelas ketika minggu Pleno berlangsung.

Tujuannya adalah menyempurnakan perangkat pembelajaran (terutama RPP) mulai dari bagian Profil, kesesuaian indikator dengan Kompetensi Dasar, kecocokan materi ajar, media pembelajaran, rubrik penilaian, hingga lampiran-lampiran terkait.

3. Microteaching yang tetap membuat grogi walau bukan kali pertama mengajar

Pixabay/maura24

Nah, setelah Workshop dan Pleno usai maka perwakilan dari masing-masing kelompok akan menampilkan RPP yang telah direvisi tersebut. Setelah tampil mengajar, dosen dan rekan-rekan lain akan memberi umpan balik terhadap penampilan di Microteaching tersebut.

Dengan kata lain, melalui Microteaching inilah implementasi langsung dari RPP akan mulai lebih terlihat dengan lebih nyata. Selain itu, kesesuain gaya mengajar untuk Microteaching tersebut juga diselaraskan dengan tingkatan kelasnya, nih.

Misalnya saja pembawaan untuk mengajar di kelas VII SMP tentu berbeda dengan kelas XII SMA, apalagi di SMK. Oleh sebab itu, menjadi seorang guru tak hanya dituntut menguasai materi tapi juga kemampuan adaptasi yang mumpuni. Tuh, gak gampang kan melakoni profesi seorang guru?

Nah, di akhir semester satu nanti, semua mahasiswa akan menjalani ujian Microteaching yang menentukan kelayakannya untuk melaksanakan praktek lapangan kependidikan pada semester depan.

4. Praktek Lapangan Kependidikan yang lebih menguras tenaga ekstra

www.teachaway.com

Nah, mahasiswa PPG akan melaksanakan Praktek Lapangan Kependidikan di sekolah mitra pada semester dua selama kisaran 4 bulan, nih. Selama praktek mengajar tersebut mahasiswa PPG akan menjalani tugas-tugas guru di sekolah berupa penyusunan perangkat pembelajaran, terlibat kegiatan ekstrakulikuler, hingga termasuk memenuhi tugas-tugas adminsitratif lainnya.

Selain itu, selama praktek mengajar tersebut juga dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang kelak akan di seminarkan di akhir PPG, lho. Nah, kesibukan masing-masing mahasiswa PPG agaknya terbilang variatif sebab jadwalnya disesuaikan dengan sekolah masing-masing berdasarkan instruksi guru pamong.

Bahkan jikapun memperoleh beban kerja yang lebih ringan, ancang-ancang menyelesaikan PTK hingga persiapan UTN juga menjadi hal yang menjadi pusat perhatian, nih. Duh, tetap saja sibuk deh!

5. Persiapan menghadapi ujian kelulusan PPG, bikin stres maksimal!

USNews.com

Nah, di akhir PPG akan dilaksanakan beragam ujian yang menentukan kelulusan mahasiswa. Mulai dari seminar Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Ujian Tulis Lokal, hingga yang paling mendebarkan yaitu Ujian Tulis Nasional (UTN) dengan mata uji berupa kompetensi Sosial, Kepribadian, Pedagogik, dan Profesional.

Jika mahasiswa PPG sanggup mencapai nilai ambang batas yang ditentukan oleh pusat untuk UTN, maka mereka berhak mendapat sertifikat pendidik dan penambahan gelar Gr. sebab dinyatakan lulus PPG. Jika sebaliknya maka belum bisa menyandang status sebagai guru profesional walaupun sudah mengenyam program studi pendidikan jenjang sarjana bahkan telah mengemban tugas ke daerah 3T sebagai guru SM-3T.

Tuh, kebayang gak betapa beratnya perjuangan mahasiswa PPG SM-3T? Hal ini menambah dilematisnya terkhusus jurusan Bahasa Inggris. Sebab institusi terkait memang tidak diperkenankan untuk mengajarkan pendalaman materi UTN selama perkuliahan berdasarkan instruksi pusat. Sedangkan selama di daerah 3T sebagai seorang guru SM-3T, mahasiswa tersebut sangat minim menggunakan bahasa Inggris mengingat situasi dan kondisi daerah terkait.

Alhasil, mahasiswa-mahasiswa Bahasa Inggris harus ekstra sigap memanfaatkan waktu selama satu tahun menjalani PPG dengan juga mengulas kembali dan mempertajam kompetensi profesional terkait bidang studinya sebab UTN tersebut juga menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Gak cuma harus menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang diujikan, tapi juga menerjemahkan dengan tepat maksud pertanyaan tersebut, pft!

6. Menjelang akhir PPG, sudah ada liburan yang menanti!

podemosestarseguros.com

Nah, kabar baiknya bagi mahasiswa PPG SM-3T adalah disediakannya anggaran untuk liburan, nih! Agaknya liburan dapat menjadi sedikit pengobat lelah setelah sekian bulan berkutat dengan perangkat pembelajaran, praktek mengajar, dan lain sebagainya.

Rute liburan tersebut juga bervariasi tergantung 'seberapa tembus proposal yang diajukan' dan kebijakan masing-masing LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan) penyelenggara PPG SM-3T, nih. Nah, angakatan kamu liburan kemana?

7. Hore, saatnya yudisium!

nypost.com

Bersyukurlah bagi kamu yang dinyatakan lulus PPG. Dan sebaliknya berempati juga pada rekanmu yang belum beruntung dan akan mengerjakan ujian ulang untuk mengejar langkahmu.

Nah, perjuanganmu selama sekian bulan tersebut akan terbayarkan dengan gelar Gr. setelah gelar S. Pd. mu itu yang mengindikasikan bahwa kamu berhak dinyatakan sebagai seorang guru profesional, nih. Selain itu, kamu juga akan diberikan Sertifikat Pendidik, lho.

Kualifikasi ini yang kelak dapat kamu gunakan sebagai 'senjata' untuk mengikuti rekrutmen Aparatur Sipil Negara untuk formasi GGD (Guru Garis Depan) yang memang dialokasikan (terkhusus) untuk para alumni SM-3T dan PPG SM-3T, lho. Setelahnya, kamu akan kembali mengabdikan diri ke daerah 3T selama minimal 10 tahun (sesuai kebijakan terkini) sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil.

8. Agenda asrama mungkin menjadi hal yang dirindukan, atau mungkin sebaliknya

trainindependence.cf

Nah, khusus untuk PPG SM-3T memang disediakan beberapa fasilitas dibandingkan PPG Bersubsidi Pra-Jabatan. Misalnya saja asrama lengkap dengan perlengkapan dasar seperti kasur, lemari, meja belajar, dan kipas angin hingga perlengkapan kamar mandi seperti ember.

Selain itu, mahasiswa PPG SM-3T juga disediakan sarapan, makan siang, dan makan malam. Tak hanya itu, mahasiswa PPG SM-3T juga diberikan uang saku/bulan, uang buku, uang transportasi, dan lain sebagainya. Serta perkuliahan di dalam kelaspun (disediakan satu kelas yang hanya diperuntukkan untuk PPG SM-3T) diberikan proyektor khusus untuk PPG SM-3T, printer, bahkan dispenser.

Eits, jangan kira mereka hanya terlihat senang-senang saja dan hanya melaksanakan tugas kuliah saja. Beragam agenda asrama serta ketatnya aturan asrama yang dipamongi oleh pihak terkait juga menjadi hal yang patut diperhatikan, nih.

Bahkan kegiatan berkehidupan berasrama juga turut menyita waktu dan tenaga para mahasiswa PPG SM-3T, nih. Sebab akhir pekan masih saja berkutat dengan sederet jadwal sebagai seorang mahasiswa PPG SM-3T yang diharuskan tidur di asrama.

Alih-alih mencoba berbuat ulah, Surat Peringatan sudah siap dilayangkan dan berimbas pada digugurkannya mahasiswa terkait dari PPG SM-3T serta mempertanggungjawabkan segala sanksi sebab telah menandatangani kontrak sebelum masuk PPG SM-3T tersebut. Apalagi penilaian berkehidupan berasrama juga menjadi indikator dalam kelulusan PPG SM-3T.

Nah, sudah terbayang betapa sibuknya sekian bulan melakoni peran sebagai seorang mahasiswa PPG SM-3T bukan? Namun hal tersebut dapat pula menjadi penggalan kehidupan yang berharga jika berhasil disikapi dengan bijak, lho. Misalnya saja dibekali dengan kompetensi menjadi seorang guru profesional hingga terlatih disiplin selama mengikuti tata tertib asrama.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Rahmadila Eka Putri
EditorRahmadila Eka Putri
Follow Us