8 Imbuhan dalam Istilah Medis, Jadi Paham Banyak Kosa Kata Kedokteran!

21 Mar 2022, 13:31 WIB

ilustrasi dokter di depan laptop (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika membaca berita, artikel, atau mendengar percakapan tentang topik kesehatan, biasanya kita akan menemukan kosa kata asing. Istilah tersebut mungkin akan membuat orang awam mengerutkan kening karena tidak paham maknanya. Kita mungkin kerap menyebutnya dengan istilah kedokteran atau istilah medis.

Dalam komunikasi kesehatan, disebut dengan terminologi medis atau kesehatan. Kosa kata tersebut biasanya berasal dari bahasa Yunani atau bahasa Latin. Secara etimologi, beberapa kata mempunyai penyusunan yang mirip dengan kosa kata pada umumnya.

Formula umum dari susunan terminologi medis dapat terdiri imbuhan kata berupa awalan (prefix), akar kata, (root word) dan imbuhan akhiran (suffix). Strukturnya tidak selalu lengkap seperti itu.

Dengan mengetahui beberapa imbuhan kata, kamu dapat mendapatkan gambaran tentang makna dari istilah medis tertentu. Kosa kata tersebut biasanya digunakan untuk menunjuk suatu penyakit, bagian atau komponen tubuh, prosedur dan tindakan, atau obat-obatan tertentu.

Nah, berikut ini adalah beberapa imbuhan yang cukup sering digunakan dalam istilah medis.

1. Awalan hyper-

ilustrasi kata hypertensi (pexels.com/Tirdman)

Awalan hyper- secara etimogi mempunyai makna; di atas (normal), melebihi, atau terlalu banyak. Kata ini berasal dari bahasa Yunani.

Istilah yang menggunakan awalan hyper- misalnya seperti hypertension yang tersusun oleh awalan hyper- dan akar kata tension yang berarti tekanan. Makna kamusnya adalah tekanan darah di atas ambang normal. Kata ini diserap ke bahasa Indonesia menjadi hipertensi. Kamu sering menyebutnya dengan tekanan darah tinggi.

2. Awalan hypo-

ilustrasi kata hypotension (pexels.com/MART PRODUCTION)

Hypo- merupakan lawan kata dari hyper-. Awalan kata hypo- mempunyai makna di bawah (normal) atau kekurangan. Kata ini juga merupakan bahasa Yunani yang menunjuk pada kondisi kurang dari ambang batas normal.

Contoh kata yang menggunakan imbuhan ini misalnya Hypothermia yang tersusun atas awalan hypo-, akar kata thermē yang berarti panas, dan akhiran -ia yang berarti kondisi.

Hypothermia adalah kondisi ketika temperatur tubuh sangat rendah sehingga dapat membahayakan jiwa.

3. Awalan ad-

ilustrasi kata adrenal (pixabay.com/Lakshmiraman Oza)

Imbuhan ad- berasal dari bahasa Latin. Ada beberapa arti untuk awalan ini, antara lain; berada di, menuju, di atas, atau di dekat.

Kata yang menggunakan imbuhan ini mungkin pernah kamu dengar misalnya adrenal. Kata tersebut tersusun atas awalan ad-, akar kata rene yang berarti ginjal, dan akhiran -al.

Kosa kata adrenal ini digunakan untuk menjelaskan organ kelenjar endokrin yang secara anatomi terletak di atas ginjal.

4. Awalan dys-

ilustrasi kata dyslexia (pexels.com/Karolina Grabowska

Imbuhan dys- termasuk awalan kata yang banyak digunakan. Berasal dari bahasa Yunani, ia mempunyai arti susah, sakit, atau tidak normal.

Penggunaan imbuhan ini misalnya pada kata dyslexia. Kata tersebut tersusun atas awalan dys-, akar kata lex yang berarti kata, bahasa, atau bicara; dan akhiran -ia. Maknanya yaitu merupakan kondisi ketika seseorang mengalami masalah kesulitan dalam memproses kata kedalam suatu informasi tertentu.

5. Akhiran -plasty

ilustrasi kata rhinoplasty (pexels.com/Gustavo Fring)

Ada juga awalan kata yang merujuk pada tindakan medis tertentu, misalnya akhiran -plasty. Kata dari bahasa Yunani ini dapat berarti perbaikan bedah atau reparasi.

Salah satu contoh kata yang menggunakannya yaitu rhinoplasty. Kata tersebut terbentuk dari akar kata rhyno- yang berarti hidung dan akhiran -plasty. Rhinoplasty bermakna tindakan bedah atau operasi memperbaiki hidung.

Atau, ketika mendengar istilah dengan akhiran -plasty kamu bisa mengingat operasi bedah plastik.

6. Akhiran -itis

ilustrasi kata gastritis (pexels.com/Sora Shimazaki)

Akhiran kata ini berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti peradangan.

Menurut KBBI, radang sendiri merupakan penyakit kerusakan jaringan tubuh yang ditandai oleh demam dan pembengkakan. Akhiran ini juga pasti cukup sering kamu dengar. Contohnya pada kata gastritis. Gastritis tersusun atas akar kata gastr(o) yang berarti lambung dan akhiran -itis.

7. Akhiran -oma

Ilustrasi kata adenoma (unsplash.com/National Cancer Institute)

Akhiran kata -oma berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah tumor atau masa.

Menurut kamus Kementerian Kesehatan, tumor adalah benjolan atau masa jaringan abnormal. Sementara menurut KBBI diartikan pembengkakan jaringan tubuh karena ketidaknormalan kondisi.

Contoh penggunaanya akhiran ini yaitu pada kata adenoma. Adenoma tersusun atas akar kata aden(o) yang berarti kelenjar dan akhiran kata -oma. Maknanya yaitu tumor jinak yang terjadi atau berasal dari sturktur kelenjar.

8. Akhiran -pathy

Ilustrasi kata pychopathy (pexels.com/RODNAE Productions)

Akhiran kata -pathy berasal dari bahasa Yunani yang berarti penyakit atau gangguan. Imbuhan ini cukup banyak digunakan dan mungkin cukup sering kamu dengar. Misalnya, pada kata psychopathy . Kata ini berasal dari akar kata psych(o) yang berarti mind atau akal, jiwa, mental, atau pikiran dan akhiran -pathy yang berarti penyakit.

Secara makna kamus menurut collinsdictionary adalah gangguan pada mental pada seseorang yang ditandai dengan perilaku amoral dan antisosial, kurangnya kemampuan untuk mencintai atau membangun hubungan pribadi yang bermakna, egosentrisme yang ekstrem, kegagalan untuk belajar dari pengalaman, dan sebagainya.

Sebagai informasi, psychopathy adalah merujuk kepada penyakitnya, sedangkan orang yang menderitanya disebut dengan psychopath.

Masih banyak lagi kosa kata kedokteran yang menggunakan imbuhan-imbuhan di atas. Untuk memahami makna kamus sebuah kata dibutuhkan rujukan. Namun dengan memahami bagian dari asal-usul pembentukan kata, kamu jadi bisa mengerti apa yang kerap dikomunikasikan di bidang kesehatan dan kedokteran.

Bahkan jika ada kesempatan kamu bisa menggunakannya. Dari imbuhan kata di atas, mana yang paling sering kamu temukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.