Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kata Sapaan untuk Anggota Keluarga dalam Bahasa Bali, Wajib Catat!

Flickr.com/Sue
Flickr.com/Sue

Ketika kamu berkunjung ke sebuah keluarga di Bali, kadangkala kamu mendengar kata sapaan yang aneh di telinga. Kamu bisa dipanggil dengan sapan Gus (untuk cowok) atau malah Gek (untuk cewek). Nah, dua sapaan tersebut merupakan kata lumrah yang digunakan untuk menyapa orang asing yang berumur lebih muda.

Selain dua kata sapaan tersebut, ada beberapa istilah lagi yang bisa digunakan untuk memanggil orang yang lebih tua. Karena itu, agar suasana kunjunganmu ke keluarga teman makin akrab, kamu harus tahu panggilan yang tepat untuk anggota keluarga temanmu di Bali.

Apa saja? Yuk simak ulasan berikut ini!

1.Bapa

Flicr.com/ _paVan_
Flicr.com/ _paVan_

Bapa merupakan sapaan lumrah yang ditujukkan kepada seorang ayah atau lelaki yang dituakan. Kata ini tepat jika kamu sampaikan pada keluarga berkasta sudra. Namun, jika keluarga teman kamu berkasta bangsawan, maka sapaannya beda lagi. Kamu bisa menggunakan kata Aji/Ajung.

Biasakan untuk memahami terlebih dahulu karakteristik keluarga tempatmu bertamu  agar tidak salah ya. Namun, jika hal itu sulit dilakukan, maka menggunakan sapaan bapak merupakan pilihan yang paling aman.

2.Meme/Biang

Flickr.com/ Tiket2.com
Flickr.com/ Tiket2.com

Sama halnya dengan sebutan untuk ayah atau lelaki yang dituakan, sosok ibu dalam keluarga orang Bali juga memiliki sapaan khusus. Kamu bisa menyapa mereka dengan sebutan Meme (khusus untuk kasta sudra) dan Biang (khusus untuk kasta bangsawan).

Jika kamu kesulitan mengidentifikasi kasta keluarga teman, maka sebutan ibu merupakan sapaan lumrah dan aman yang bisa kamu gunakan.

3.Bli/Wi

Flickr.com/Saylow's
Flickr.com/Saylow's

Sapaan yang satu ini sudah pasti tidak asing di telinga bukan?

Bli umumnya digunakan untuk menyapa lelaki yang lebih tua daripada kita. Selain itu, sapaan yang satu ini biasanya diperuntukkan bagi lelaki dari kasta sudra. Sementara untuk kasta bangsawan, kamu bisa memakai sapaan Wi.

Pada masyarakat perkotaan, kedua istilah ini sudah berbaur dan terkadang penggunaannya tidak lagi merujuk pada kasta seseorang. Jadi tenang saja, jika kamu bertemu dengan orang asing di Bali dan tidak tahu kastanya, menggunakan kata Bli masih amat lumrah kok.

4.Embok

Flickr.com/Jorge Dalmau
Flickr.com/Jorge Dalmau

Sapaan yang satu ini bisa kamu gunakan untuk memanggil wanita yang lebih tua. Berbeda dengan Bli atau Wi, Embok merupakan istilah umum yang tidak merujuk ke arah kasta seseorang. Jadi, panggilan yang satu ini aman untuk kamu pakai pada siapa pun.

5.Wa/Iwa/Uwa

Flickr.com/Adam Cohn
Flickr.com/Adam Cohn

Nah, kalau sapaan yang satu ini khusus untuk paman dalam kasta sudra.

Sebenarnya, ada banyak sekali variasi untuk kata sapaan Wa. Di beberapa daerah, ada yang menyebut dengan Iwa, Uwa, atau malah singkatan semacam Pak Nik dan Nang Nik (ayah kecil) untuk paman yang umurnya lebih kecil dari sosok ayah. karena itu, pemakaiannya tentu tergantung dengan kebiasaan dan adat istiadat setempat.

Sementara untuk kasta bangsawan, untuk memanggil sosok paman biasanya digunakan sapaan Jung Wa atau Ajung Wa.

6.Bibik/ Me Nik

Flickr.com/Adam Cohn
Flickr.com/Adam Cohn

Panggilan untuk bibi atau tante dalam Bahasa Bali tidak jauh berbeda dengan Bahasa Indonesia.  Akan tetapi, di beberapa daerah, saudara wanita yang lebih tua dari orangtua biasa disebut juga dengan Iwa (kadang Iwa Luh).

Sementara untuk wanita yang usianya lebih muda dari orangtua biasanya dipanggil Me Nik (Meme cenik) atau Minik. Kedua istilah ini biasanya digunakan dalam masyarakat kasta sudra. Sementara kasta bangsawan, umumnya menggunakan istilah Bibik.

7.Pekak/Kak/Kaki

Flickr.com/Adam Cohn
Flickr.com/Adam Cohn

Selanjutnya adalah kata sapaan untuk sosok kakek. Pekak, Kak, serta Kaki umum digunakan dalam keseharian, terutama oleh kasta sudra. Sementara untuk kasta brahmana, pilihlah sapaan lain seperti Kakiang atau Gung Kak (khusus untuk orang yang bergelar Anak Agung).

8.Dadong/Nini/Mbah/Odah

Flickr.com/ Tiket2.com
Flickr.com/ Tiket2.com

Dadong merupakan kata sapaan yang paling sering didengar di percakapan masyarakat Bali, terutama dari kasta orang kebanyakan. Di beberapa daerah, ada juga yang menyebut nenek dengan panggilan Nini, Mbah, dan Odah. Sementara untuk kasta bangsawan, umumnya sosok nenek disebut dengan panggilan Niang atau Gung Nini.

Nah, itulah beberapa kata sapaan untuk anggota keluarga dalam bahasa Bali. Beberapa istilah di atas tersebut merupakan sapaan yang digunakan secara umum ya. Kenyataannya, ada banyak sekali istilah-istilah lokal yang digunakan di Bali, tergantung pada daerah dan juga kebiasaannya. Karena itu, jangan bingung saat mendengar kosakata-kosakata yang berbeda dengan artikel ini.

Namun, kamu harus bisa memahami arti dari sapaan  yang akan kamu gunakan itu. Jangan sampai kamu memanggil Dadong pada wanita yang usianya belum terlalu tua. Nanti wanita bersangkutan tersinggung karena kamu anggap tua. Bisa gawat itu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Suarcani
EditorSuarcani
Follow Us