Keanekaragaman dalam budaya tak lepas dari beberapa hal yang unik di Jepang, bahasa yang dipakai sehari-hari ternyata memiliki kosakata yang jarang diketahui atau bahkan tak pernah terucap.
Beberapa hal memiliki pengucapan dan intonasi nada yang sulit sehingga jarang digunakan agar tidak mempersulit, kalimat kasar terkadang sering terlontarkan untuk melampiaskan rasa kecewa yang mendalam.
Berikut sembilan istilah unik dalam bahasa Jepang yang jarang diketahui, apa saja ya?
Pengucapan betsu bara digunakan ketika menyukai makanan manis, hal ini menjurus kepada hal yang misterius di perut sehingga kebanyakan orang akan mengucapkan betsu bara untuk menjelaskan bahwa mereka masih menginginkan makanan penutup untuk makan walaupun telah kenyang.
Kuki yomenai yang biasa disingkat KY dalam bahasa Jepang menjadi kebiasaan yang dilontarkan saat tidak bisa membaca situasi. Kamu dapat menggunakan kata kuki yomenai saat mereka canggung atau tidak pantas secara sosial.
Karena Jepang memiliki budaya yang dijunjung tinggi dan melibatkan interaksi sosial yang mengutamakan sopan santun, tak heran jika KY merupakan istilah Jepang yang termasuk kasar dalam penggunannya.
Karōshi memiliki arti kematian dan cukup terkenal di negara lain, namun hal ini akan disebutkan untuk mereka yang mengalami tekanan di dunia kerja. Tak hanya berarti kematian karōshi diperuntukkan bagi yang mengalami stres berat dan tak mampu untuk menjalani hidupnya dengan baik.
Shibui merupakan kata sifat dalam bahasa Jepang untuk mendeskripsikan sesuatu atau seseorang yang telah menua dengan anggun, hal ini disebabkan oleh mereka yang sudah menua namun tetap elegan dan tak terlihat tua seperti umurnya.
Nekojita atau yang biasa disebut lidah kucing digunakan saat orang Jepang meniup makanannya sebelum dimakan, kata yang unik ini turun-temurun dari zaman Edo di Jepang yang masih digunakan hingga saat ini.
Fakta yang membuktikan jika kata nekojita atau lidah kucing ini menjadi populer karena menduga bahwa kucing tidak suka memakan makanan yang panas.
Kata mikka bōzu ini digunakan kepada seseorang yang menyerah kepada sesuatu dengan cepat sebelum berjuang lebih, biksu buddha di Jepang juga memiliki rutinitas yang ketat mulai bangun pagi hingga latihan yang berat.
Panjang sejarah dalam kata mikka bōzu ini untuk orang Jepang, karena jika menyerah kamu hanya akan mendapatkan penyesalan seumur hidup dalam suatu hal yang belum pernah kamu coba sebelumya.
Ungkapan yang cukup aneh ini memiliki arti mulut kesepian dan digambarkan karena bosan dengan sesuatu yang dijalaninya, kebiasaan aneh ini menjadi istilah yang berbeda dan tidak dapat dideskripsikan dengan kata yang tepat untuk menggambar istilah kuchisabishī.
Kata ini sedikit kuno namun cukup elegan, biasanya ditujukan kepada seseorang yang mengunyah dnegan mulut terbuka dan penuh sesak makanan.
Suara yang dibuat-buat saat mengunyah makanan saat mulut terbuka juga disebut kucha-kucha, lucu namun tidak sopan jika berada di keramaian mengunyah dalam mulut terbuka terlebih jika mengeluarkan suara.
Keep-kun merupakan kata kasar yang mengarah kepada pacar pengganti yang disimpan hingga seseorang yang lebih baik datang, bahasa Inggris keep dan bahasa Jepang kun disatukan menjadi keep-kun sebagai nama pria untuk menunjukkan kasih sayang dan kedekatannya.
Kata ini umumnya hanya digunakan oleh generasi yang lebih tua dan anak muda menghindari kata keep-kun untuk pacar penggantinya, sederhana namun memiliki makna yang berbeda menjadi kekaguman para pendatang baru di Jepang yang terpesona dengan gaya bahasa dan budayanya.
Meski beberapa kata terkesan tidak masuk akal hal ini membuktikan bawah negara Jepang memiliki keunikan yang mempesona dari gaya bahasa dan kosakatanya yang menarik, tak jarang masyarakat luar juga memperlajari bahasa Jepang untuk mempermudah berkomunikasi agar dapat menggunakan bahasa lain dengan baik.