TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Buku Sastra Klasik yang Wajib Dibaca Minimal Sekali Seumur Hidup

Ceritanya inspiratif dan masih relatable

ilustrasi buku klasik (instagram.com/randomstuffiread)

Buku sastra klasik tidak hanya sekadar kumpulan kata-kata, melainkan salah satu warisan budaya yang membentuk pola pemikiran manusia. Sastra klasik tidak hanya memperkenalkan budaya pada masanya tetapi juga menginspirasi pembaca. Dengan membaca sastra klasik, kita juga dapat belajar sejarah.

Meskipun setiap negara memiliki literatur klasiknya masing-masing, tidak dapat disangkal bahwa sastra klasik Amerika terdiri dari karya-karya yang menggugah hati. Berikut ini beberapa rekomendasi buku sastra klasik yang menjadi kurikulum pendidikan di Amerika.

1. The Adventures of Huckleberry Finn - Mark Twain

The Adventures of Huckleberry Finn oleh Mark Twain (amazon.com)

The Adventures of Huckleberry Finn menjadi salah satu sastra klasik Amerika yang paling berpengaruh. Mark Twain sebagai penulis menggambarkan satir sosial dan menyajikan kritik tajam terhadap masyarakat Amerika pada masa itu.

Novel ini berisi perjalanan epik melintasi Sungai Mississippi yang dilakukan oleh Huck Finn dan temannya Jim, seorang budak yang melarikan diri. Keduanya menghadapi petualangan dan dilema moral yang mendalam. Melalui Huck, Twain membuka jendela ke dunia ketidakadilan dan kebodohan.

2. Diary of a Young Girl - Anne Frank

The Diary of a Young Girl oleh Anne Frank (amazon.com)

Diary of a Young Girl yang ditulis Anne Frank mencatat pengalaman dan perasaannya selama bersembunyi dari Nazi saat tragedi Holocaust. Diary ini menangkap ketegangan dan harapan Frank serta memberikan gambaran kehidupan di bawah penindasan rezim Nazi.

Anne Frank menceritakan kisahnya dengan kejujuran yang menyentuh hati dalam bukunya. Diary yang juga merupakan dokumentasi sejarah ini menjadi salah satu buku paling berdampak dalam penulisan kontemporer.

3. The Grapes of Wrath - John Steinbeck

The Grapes of Wrath oleh John Steinbeck (amazon.com)

Novel ini mengisahkan keluarga Joad yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Oklahoma selama masa Depresi Besar. John Steinbeck melukiskan perjuangan keluarga ini untuk bertahan hidup dan mencari harapan di barat Amerika.

The Grapes of Wrath menggambarkan ketidakadilan sosial dan mengeksplorasi kemanusiaan di tengah kesulitan ekonomi. Suasana realistis dengan penggambaran karakter yang kuat membuat sastra klasik ini begitu menyentuh hati.

Baca Juga: 5 Novel Horor dan Thriller Terbaik dengan Sentuhan Feminisme

4. Invisible Man - Ralph Ellison

Invisible Man oleh Ralph Ellison (amazon.com)

Invisible Man bercerita tentang seorang pemuda tak bernama di Harlem mencari identitasnya dalam masyarakat yang tidak memperhatikannya. Ralph Ellison sebagai penulis berusaha menjelajahi isu ras dan identitas dengan cerdas. Ia menggambarkan perjuangan individu dalam menghadapi ketidakpedulian sosial.

Karya sastra ini memiliki kisah yang kuat dan kontroversial tentang rasisme dan eksistensi. Ellison berusaha membawa pembaca ke dalam pikiran karakter utama. Buku yang diterbitkan pada tahun 1952 ini menjadi karya yang intens dan berkesan.

5. The Great Gatsby - F. Scott Fitzgerald

The Great Gatsby oleh F. Scott Fitzgerald (amazon.com)

Melalui mata Nick Carraway, pembaca dibawa menyaksikan kisah cinta tragis Jay Gatsby dan obsesinya terhadap Daisy Buchanan. Fitzgerald sukses mengeksplorasi dekadensi moral dan keinginan manusia dalam mencapai American’s Dream yang amat terkenal.

Dengan bahasa yang kaya dan gaya penulisan yang indah, The Great Gatsby menjadi kritik sosial yang tajam terhadap kekayaan dan ketidakpuasan. Gatsby menjadi simbol keinginan manusia dan hancurnya impian.

6. The Old Man and the Sea - Ernest Hemingway

The Old Man and the Sea oleh Ernest Hemingway (amazon.com)

The Old Man and the Sea mengisahkan seorang nelayan tua bernama Santiago. Keinginannya untuk menangkap seekor marlin besar membuatnya kehilangannya seekor hiu. Terlebih ia harus berjuang menghadapi pertempuran sengit dengan marlin raksasa tersebut di lepas pantai Kuba.

Ernest Hemingway menggambarkan perjuangan manusia melawan kekecewaan serta merupakan potret manusia dalam berjuang melawan apatis. The Old Man and the Sea yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1952 ini merupakan sastra klasik yang kuat tentang arti keberanian.

Baca Juga: 5 Buku Karya Desi Anwar, Belajar Memaknai Kehidupan Lewat Buku!

Verified Writer

Emma Kaes

Welcome to my alter ego

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya