5 Alasan Kenapa Jurusan Filsafat Sering Dipandang Sebelah Mata
Padahal keren, lo!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di kalangan masyarakat Indonesia, kata filsafat mungkin memiliki reputasi yang kurang baik. Hal ini karena banyak kesalahpahaman yang melekat pada kata tersebut. Padahal filsafat merupakan ilmu yang merupakan induk dari ilmu-ilmu yang ada saat ini.
Seiring dengan banyaknya kesalahpahaman tersebut, Jurusan Filsafat atau Program Studi (Prodi) Filsafat pun juga jarang mendapat perhatian dibanding dengan prodi lain. Dari sekian banyak alasan mengapa Prodi Filsafat jarang dilirik, berikut ini lima alasan paling umum dan masih sangat kuat melekat di masyarakat Indonesia.
1. Dianggap tidak punya prospek pekerjaan yang mapan
Penyebab Prodi Filsafat kesulitan mendapatkan kesan yang baik karena sulit melihat prospek pekerjaan dari prodi ini. Masyarakat cenderung lebih suka dengan prodi yang memang selalu dibutuhkan di dunia industri saat ini, seperti ekonomi, akuntansi, dan prodi di bidang teknologi.
Padahal, ketidakterikatan lulusan Prodi Filsafat pada satu jenis profesi lebih memungkinkannya untuk berkarier dalam bidang apa pun. Jika kita berpikir filosofis, prodi kuliah adalah tempat kita menuntut ilmu, bukan menuntut gaji dari sebuah profesi.
Baca Juga: Immanuel Kant: Filsuf yang Mempertanyakan Batas Kemampuan Akal
Baca Juga: Kamu Bisa Belajar Banyak tentang Hidup dari 13 Filsuf Bersejarah Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.