TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Westernisasi? Pengertian, Ciri-ciri, hingga Solusinya

Bisa mengancam hilangnya budaya asli sebuah negara

ilustrasi konsumtif (Pexels.com/Borko Manigoda)

Pesatnya teknologi membuat mudahnya proses westernisasi di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Masuknya budaya-budaya barat bisa melalui film, lagu, hingga karya tulis. Sayangnya, proses ini juga memudahkan tergerusnya budaya dan adat istiadat asli.

Kebanyakan orang sering menganggap bahwa westernisasi dan modernisasi itu sama, namun faktanya dua hal itu sangat berbeda. Modernisasi lebih kepada perubahan cara berpikir yang menjadi lebih rasional dan praktif, sedangkan westernisasi merupakan proses peniruan budaya barat.

Lantas, apa itu westernisasi sebenarnya dan apa saja dampak yang ditimbulkan? Berikut ini penjelasannya.

1. Apa itu westernisasi?

ilustrasi menonton film (freepik.com/Freepik)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), westernisasi adalah pemujaan terhadap Barat yang berlebihan. Lalu, kata westernisasi juga berasal dari bahasa Inggris, yaitu west yang berarti barat. 

Dengan demikian, westernisasi adalah penerapan budaya-budaya Eropa Barat atau Amerika oleh seluruh masyarakat di dunia, baik itu dalam bidang politik, teknologi, hukum, hingga gaya hidup. Dianggap sebagai negara maju, kebanyakan orang menganggap tren sana lebih keren. Padahal, perilaku di sana sangat tak sesuai dengan budaya timur.

2. Ciri-ciri dari westernisasi yang mudah dikenali

makanan cepat saji (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Orang-orang yang sudah terkena westernisasi mudah sekali untuk dikenali. Berikut ini ciri-ciri dari westernisasi:

  1. Masyarakat lebih suka membeli produk dari luar negeri 
  2. Maraknya pergaulan bebas yang terjadi di sekitar dan perilaku seksual yang menyimpang dari ajaran agama.
  3. Adanya perubahan dalam cara berpakaian, komunikasi, hingga hubungan sosial yang meniru kebiasaan negara-negara barat.
  4. Sikap indivualisme yang semakin tinggi dan berkurangnya sikap gotong royong yang jadi budaya masyarakat Indonesia.
  5. Mengikuti pola hidup masyarakat barat seperti mengonsumsi minuman keras hingga obat-obatan terlarang.
  6. Lebih menyukai makanan cepat saji atau junk food dan menerapkan gaya hidup konsumtif.
  7. Melakukan code switching, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing ketika sedang berbicara.

Baca Juga: Jangan Boros, Ini 5 Cara Sederhana dalam Mengelola Kebiasaan Konsumtif

3. Faktor terbentuknya westernisasi di Indonesia

Ilustrasi media sosial (Pexels/Tobias Dziuba)

Westernisasi tak terjadi secara instan, tetapi ada beberapa faktor pendukungnya. Berikut ini hal yang mempengaruhi terbentuknya westernisasi:

1. Sifat konsumtif masyarakat terhadap produk luar negeri

Jika kalian peka dengan sekitar, sudah tak aneh melihat banyak orang menggunakan barang-barang dari luar negeri. Mulai dari baju, sepatu, tas, dan sebagainya. Bukan hanya itu, makanan dari luar seperti junk food pun ikut menguasai pasar Indonesia.

2. Perkembangan teknologi dan informasi

Perkembangan teknologi terus mengalami perkembangan setiap harinya. Dengan adanya teknologi, kita bisa mendapatkan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia dengan mudah.

Tak hanya itu, munculnya beragam media sosial juga ikut menyumbang terhadap penyebaran informasi. Segala hal tentang musik, gaya hidup, hingga tren yang terjadi pun bisa kita ketahui secara cepat.

3. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap westernisasi

Sebenarnya, tak semua budaya barat punya sisi negatif. Itu semua bergantung pada kesadaran masyarakat dalam menyortir baik atau buruknya pengaruh westernisasi. Maka dari itu, jangan sampai budaya luar membabat habis budaya asli Tanah Air.

4. Berbagai karya yang mengandung unsur kebarat-baratan

Di Indonesia, larangan terhadap karya-karya negara barat sudah dimulai sejak zaman Ir. Soekarno. Sebagai bentuk kekhawatirannya terhadap westernisasi, ia melarang adanya film-film Hollywood dan kesenian lainnya yang bersifat kebarat-baratan.

4. Dampak positif dari westernisasi

ilustrasi melek teknologi (pexels.com/Tranmautritam)

Masuknya pengaruh westernisasi ke Indonesia tentu memiliki dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa pengaruh positif yang bisa dirasakan:

1. Dari sisi teknologi, westernisasi bisa membuat masyarakat Indonesia tak ketinggalan dengan informasi yang sedang berkembang di masyarakat dan ikut berinovasi mengembangkan teknologi.

2. Bisa menjadi motivasi untuk hidup yang lebih baik dan maju agar tak tertinggal dari negara-negara lain.

3. Menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengenalkan keberagaman budaya sendiri kepada negara-negara asing.

5. Dampak negatif dari westernisasi

ilustrasi minum-minum (Pexels.com/Isabella Mendes)

Selain dampak positif, westernisasi juga punya dampak negatif yang jarang kita sadari. Berikut ini akibat buruk yang ditimbulkan:

1. Gaya hidup

Jika dilihat dari gaya hidup, akibat dari westernisasi ini lebih mementingkan gengsi dan menyukai hal-hal yang bersifat instan, contohnya adalah makanan. Masyarakat cenderung meniru gaya hidup orang-orang barat tanpa sadar bahwa sikap tersebut tak sesuai dengan budaya negeri.

2. Pergaulan

Tidak bisa disangkal bahwa dari sisi pergaulan pun saat ini terpengaruh dengan budaya barat yang dikenal lebih bebas. Dengan menerapkan gaya pergaulan dari luar, maka tak heran kerap terjadi perilaku menyimpang dan pergaulan bebas yang tak sesuai dengan norma-norma di Indonesia.

3. Budaya

Budaya asli nusantara yang semakin tersisihkan adalah salah satu dampak negatif westernisasi yang perlu diperhatikan. Bukan cuma itu, dengan adanya budaya barat ini bisa menghilangkan rasa cinta terhadap negeri sendiri dan munculnya sikap individualis.

Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Ciri dan Dampaknya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya