ilustrasi berbuka puasa. (pexels.com/Michael Burrows)
Puasa qada Ramadan hukumnya wajib seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 184. Bunyinya sebagai berikut,
ayyāmam ma‘dūdāt(in), faman kāna minkum marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), wa ‘alal-lażīna yuṭīqūnahū fidyatun ṭa‘āmu miskīn(in), faman taṭawwa‘a khairan fahuwa khairul lah(ū), wa an taṣūmū khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).
Artinya: "Beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Puasa qada sebaiknya disegerakan agar tidak menjadi tanggungan yang memberatkan umat muslim. Seseorang yang menjalankan puasa sunah sementara dia masih memiliki utang puasa wajib, maka puasanya dianggap tidak sah. Utang puasa wajib harus dibayar terlebih dahulu sebelum berpuasa sunah.