Kapan Batas Mengganti Puasa Ramadan? Catat Tanggalnya

Kurang dari dua bulan lagi, umat Islam akan melaksanakan puasa Ramadan 2025 selama sebulan. 1 Ramadan 1446 H kemungkinan jatuh pada 1 Maret 2025.
Umumnya, sebelum menyambut puasa Ramadan lagi, umat Islam membayar utang puasa Ramadan tahun lalu. Ketika berencana mengganti puasa Ramadan, kamu perlu tahu kapan batas waktunya agar masih sah.
Lantas, kapan batas mengganti puasa Ramadan? Baca penjelasan berikut supaya tidak sampai melewati maksimal waktunya, ya.
1. Kapan batas waktu puasa Ramadan 2025?

Sebelum Ramadan 2025, alangkah baiknya membayar utang puasa Ramadan tahun lalu, supaya kamu bisa melaksanakan ibadah puasa Ramadan 2025 dengan lebih tenang.
Perlu kamu ingat saat akan menjalankan qada puasa, terdapat batas waktu puasa Ramadan. Melansir Kemenag, batas mengganti puasa Ramadan adalah hingga hari pertama puasa Ramadan selanjutnya.
Ketentuan batas waktu qada puasa Ramadan tersebut sesuai dengan pendapat ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah. Jadi, maksimal qada puasa jatuh pada waktu sehari sebelum tanggal 1 Ramadan.
Namun, ada pendapat ulama lain yang memiliki ketentuan sebaliknya. Menurut ulama Hanafiyah, tidak ada batas akhir qada puasa Ramadan. Puasa tersebut boleh dilakukan kapan saja, tak terbatas setahun atau bertahun-tahun dari tahun puasa Ramadan yang ditinggalkan.
Lantas, apakah boleh mengganti puasa bahkan setelah puasa Ramadan tahun ini? Jawabannya tergantung kamu menganut pendapat ulama yang mana dan kapan tanggal puasa hari pertama.
2. Hukum mengganti puasa Ramadan

Hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi umat Islam yang beriman. Puasa ini termasuk dalam 5 rukun Islam. Pelaksanaannya sendiri dilakukan setiap 1 hingga 30 Ramadan dalam kalender Hijriah.
Melansir NU Online, hukum mengenai puasa Ramadan tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 183. Berikut bunyi dalilnya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Walaupun wajib, tapi Islam memberikan keringanan-keringanan apabila umat Islam tidak mampu menunaikan puasa. Misal sakit, seorang Muslim diperbolehkan untuk tidak puasa.
Begitu pula ketentuannya berlaku untuk perempuan yang menstruasi. Mereka tidak diperbolehkan puasa dan hukumnya menjadi haram. Lantas, bagaimana hukum mengganti puasa Ramadan?
Bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadan, wajib hukumnya untuk menggantinya dengan berpuasa. Singkatnya, puasa qada merupakan amalan puasa untuk mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan karena uzur tertentu.
Jumlah puasa qada yang ditunaikan bisa disesuikan jumlah hari ditinggalkan. Contohnya, kalau kamu tidak puasa Ramadan selama tiga hari karena alasan tertentu yang diperbolehkan, maka ganti puasa sebanyak tiga hari juga.
Untuk cara mengqada puasa, tidak ada ketentuan harus berurutan. Jadi, puasa pengganti bisa dilakukan secara terpisah.
3. Niat qada puasa Ramadan

Sama seperti puasa Ramadan atau puasa sunah, qada puasa Ramadan juga memiliki niat yang harus dibaca. Namun, bunyi niatnya berbeda-beda.
Berikut bacaan yang benar, dilansir NU Online. Baca niatnya semalam sebelum qada puasa.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqada puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Itulah penjelasan mengenai batas mengganti puasa Ramadan yang harus kamu tahu. Jangan lupa baca niat puasa dulu sebelum menunaikan qada, ya.