5 Bahaya Verbal Bullying untuk Anak di Sekolah, Jangan Dibiarkan!
Bullying atau perundungan memang menjadi salah satu masalah utama yang harus segera dicari solusinya di dunia pendidikan. Hal ini karena memang aksi bullying atau perundungan sering sekali terjadi di sekolah-sekolah, sehingga memerlukan cara yang tepat untuk bisa mengantisipasi hal seperti itu.
Tentunya perundungan tidak harus selalu melibatkan kekerasan fisik, sebab bisa pula dilakukan secara verbal dan ini tetap bisa memberikan dampak yang serius untuk anak. Oleh sebab itu, kamu sebagai orangtua perlu memahami beberapa bahaya verbal bullying berikut ini jika sampai terjadi pada anak.
1. Mengalami harga diri rendah
Dampak pertama yang sudah tentu akan dirasakan oleh anak adalah mengalami harga diri rendah. Momen seperti ini tentunya akan sangat memberatkan bagi anak apabila sampai terjadi, sehingga memerlukan cara khusus dalam mengantisipasinya.
Anak-anak yang mengalami harga diri rendah tentu akan merasa kesulitan untuk beraktivitas secara bebas. Selain itu, anak juga akan mudah menarik diri dari lingkungan sosialnya, sehingga akan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
2. Stres dan depresi
Jika orangtua membiarkan anak memperoleh verbal bullying di sekolah maka tidak heran rasanya apabila anak juga akan rentan mengalami stres. Stres yang dialami anak memang biasanya disebabkan karena banyak sekali penyebab, termasuk salah satunya adalah perundungan atau bullying.
Rasa stres tersebut ternyata bisa bermuara pada rasa depresi apabila tidak ditangani dengan tepat. Depresi inilah yang jelas dapat mengganggu aktivitas anak sehari-hari, sehingga dapat menyebabkan dampak yang lebih serius kedepannya.
3. Sulit mengendalikan emosi
Bukan hal mudah untuk menghadapi verbal bullying yang mungkin diperoleh oleh anak selama berada di sekolah. Tidak heran rasanya apabila anak juga akan mengalami dampak yang serius akibat perundungan yang diperolehnya nanti.
Salah satu dampak yang biasanya akan sering dialami oleh anak adalah kesulitan dalam mengendalikan emosi. Tentu saja hal ini karena anak merasa marah akibat perundungan tersebut, namun tidak bisa mengungkapkannya. Efeknya justru akan membuat anak menjadi temperamental, sehingga orangtua perhatikan agar tidak sampai membuat anak-anaknya temperamen saat tumbuh dewasa nanti.
4. Ketakutan terhadap orang lain
Anak-anak yang terbiasa mengalami verbal bullying jelas akan rentan merasa takut pada saat berhadapan dengan orang lain. Meski mungkin anak tidak disakiti secara fisik, namun verbal bullying yang diperolehnya akan tetap terekam jelas pada ingatannya nanti.
Ketakutan yang dialaminya tentu akan terus terbawa hingga ia dewasa nanti. Oleh sebab itu, orangtua perlu benar-benar cermat mengatasi anak-anak yang pernah mengalami verbal bullying agar tidak sampai terus ketakutan saat berhadapan dengan orang lain.
5. Mengganggu proses belajar
Salah satu dampak yang paling berisiko pada anak-anak yang mengalami verbal bullying adalah gangguan belajar. Gangguan belajar ini seolah menjadi salah satu hal yang perlu dihadapi dengan cermat apabila orangtua tidak ingin sampai mengganggu aktivitas belajar anak di sekolah.
Pada anak-anak yang memang mendapatkan verbal bullying di sekolah tentu akan sangat sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam proses belajar. Dampaknya anak jadi kesulitan untuk belajar dan membuat nilai-nilainya pun menjadi lebih anjlok,
Memang bukan hal mudah sama sekali untuk mengatasi verbal bullying yang diperoleh. Anak itulah mengapa orangtua perlu lebih berhati-hati dan lebih peka apabila anak menunjukkan tanda-tanda terkena bullying di sekolah. Jangan sampai menutup telinga atas apa yang dialami oleh anak, ya!
