Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belajar Bahasa Inggris Harus Grammar Dulu atau Speaking Dulu?

ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Intinya sih...
  • Grammar membantu memahami struktur bahasa dan meningkatkan kemampuan menulis.
  • Speaking melatih kepercayaan diri, intonasi, dan kemampuan berkomunikasi secara alami.
  • Kombinasi grammar dan speaking adalah kunci terbaik untuk belajar bahasa Inggris.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang, belajar bahasa Inggris sering dimulai dengan pertanyaan klasik: harus belajar grammar dulu atau langsung speaking? Pertanyaan ini seolah membelah dua kubu besar dalam dunia pembelajar bahasa. Satu kubu percaya bahwa grammar adalah pondasi utama yang gak boleh dilewatkan, sementara kubu lainnya yakin bahwa kemampuan berbicara jauh lebih penting karena bahasa pada dasarnya adalah alat komunikasi. Keduanya punya alasan yang masuk akal, namun yang paling penting adalah memahami mana yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu sesuai kebutuhan dan tujuanmu.

Belajar bahasa Inggris gak bisa disamaratakan untuk semua orang. Ada yang belajar untuk kebutuhan akademik, ada pula yang ingin lancar berbicara saat traveling atau bekerja di lingkungan internasional. Pilihan antara grammar atau speaking tergantung pada tujuan akhir, cara belajar yang cocok, dan seberapa berani kamu untuk praktik. Mari kita bahas tujuh sudut pandang yang bisa membantumu menemukan arah belajar yang paling efektif.

1. Grammar membantu memahami struktur bahasa

ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Grammar atau tata bahasa adalah kerangka dasar yang membentuk susunan kalimat. Tanpa memahami struktur ini, kamu bisa salah menyampaikan makna. Misalnya, kalimat 'He eat every day' terdengar salah di telinga penutur asli karena seharusnya 'He eats every day.' Grammar membantu kamu tahu bagaimana kata berubah sesuai subjek, waktu, atau situasi tertentu. Dengan dasar grammar yang cukup, kamu gak hanya bisa berbicara, tapi juga menulis dengan lebih tepat dan teratur.

Namun, terlalu fokus pada grammar di awal justru bisa membuat proses belajar terasa kaku. Banyak orang yang tahu aturan dengan baik, tetapi gak bisa menggunakannya secara alami saat berbicara. Ini karena bahasa bukan hanya soal benar atau salah, tetapi tentang kebiasaan menggunakan pola yang tepat dalam konteks yang nyata. Jadi, grammar memang penting, tetapi gak harus menjadi satu-satunya fokus di awal perjalanan belajar bahasa Inggris.

2. Speaking melatih kepercayaan diri dan keberanian

ilustrasi seseorang berbicara (pexels.com/fauxels)
ilustrasi seseorang berbicara (pexels.com/fauxels)

Speaking adalah keterampilan aktif yang langsung mengasah kemampuan komunikasi. Dengan berbicara sejak awal, kamu akan terbiasa mengekspresikan ide meskipun dengan kosakata atau grammar yang terbatas. Banyak orang yang awalnya ragu, tapi setelah sering berbicara, mereka jadi lebih percaya diri. Rasa percaya diri inilah yang sering menjadi kunci utama dalam kemajuan belajar bahasa.

Belajar speaking lebih dulu juga membantu kamu memahami ritme, intonasi, dan kebiasaan alami dalam percakapan bahasa Inggris. Kamu akan belajar bagaimana mengucapkan kata dengan benar, kapan harus berhenti, dan bagaimana menyusun kalimat agar terdengar alami. Bahkan jika grammar-mu belum sempurna, kemampuanmu untuk berkomunikasi tetap akan meningkat. Karena pada dasarnya, lawan bicara akan lebih menghargai usaha untuk berbicara daripada sekadar tahu teori tanpa praktik.

3. Grammar tanpa praktik mudah dilupakan

ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Mempelajari grammar tanpa sering menggunakannya ibarat menghafal resep tanpa pernah memasak. Kamu mungkin tahu rumus simple past tense atau conditional sentences, tapi begitu diminta berbicara, otakmu blank. Ini karena grammar hanya akan menempel kuat jika sering diterapkan dalam konteks nyata. Kamu harus mendengar, membaca, dan berbicara agar pola grammar itu tertanam secara alami dalam ingatan.

Contohnya, ketika kamu sering mendengar kalimat 'I’ve been waiting for you', lama-lama kamu akan tahu bahwa pola itu digunakan untuk sesuatu yang sudah dimulai dan masih berlangsung hingga sekarang. Tanpa sadar, kamu sudah belajar grammar melalui pengalaman, bukan hafalan. Jadi, grammar akan lebih mudah dikuasai jika kamu aktif berbicara dan mendengarkan, bukan hanya membaca buku teks.

4. Speaking tanpa dasar grammar bisa membatasi kemampuan

ilustrasi seseorang berbicara (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi seseorang berbicara (pexels.com/Kindel Media)

Meski speaking penting, bukan berarti grammar bisa diabaikan sepenuhnya. Tanpa dasar tata bahasa, ucapanmu bisa terdengar membingungkan atau menimbulkan salah paham. Misalnya, kalimat 'I am study English' mungkin bisa dimengerti, tapi gak terdengar alami. Grammar membantu ucapanmu lebih jelas dan profesional, terutama dalam konteks formal seperti wawancara kerja, presentasi, atau diskusi akademik.

Selain itu, grammar membantu kamu menyusun kalimat yang lebih kompleks dan bervariasi. Jika hanya mengandalkan pola sederhana, kemampuan bicaramu akan mentok di level tertentu. Jadi, meskipun speaking bisa dimulai lebih dulu, kamu tetap perlu mempelajari grammar secara bertahap agar kemampuan komunikasimu terus berkembang. Kuncinya adalah menyeimbangkan antara spontanitas berbicara dan ketepatan berbahasa.

5. Kombinasi keduanya adalah kunci terbaik

ilustrasi seseorang berbicara (freepik.com/freepik)
ilustrasi seseorang berbicara (freepik.com/freepik)

Daripada memilih salah satu, menggabungkan grammar dan speaking adalah strategi paling efektif. Kamu bisa belajar aturan dasar grammar, lalu langsung menerapkannya dalam percakapan sederhana. Misalnya, setelah mempelajari present continuous tense, cobalah membuat kalimat seperti 'I am studying English now.' Dengan cara ini, kamu gak hanya memahami teori, tapi juga menggunakannya dalam konteks nyata.

Pendekatan gabungan juga membantu otakmu belajar secara seimbang. Grammar membentuk struktur logis dalam pikiranmu, sementara speaking membangun kebiasaan berkomunikasi yang alami. Saat keduanya berjalan bersamaan, proses belajar terasa lebih menyenangkan dan efisien. Kamu gak lagi terjebak antara 'benar secara teori' atau 'berani berbicara', karena keduanya tumbuh bersamaan.

6. Tujuan belajar menentukan prioritasmu

ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi seseorang belajar bahasa Inggris (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sebelum memutuskan mana yang harus dipelajari lebih dulu, tanyakan dulu: apa tujuanmu belajar bahasa Inggris? Kalau kamu ingin menulis esai, membuat laporan, atau melanjutkan studi ke luar negeri, grammar memang harus diprioritaskan. Namun, jika tujuanmu untuk traveling, bekerja, atau berinteraksi langsung dengan orang asing, speaking akan lebih berguna di awal. Dengan mengetahui tujuanmu, kamu bisa menyesuaikan fokus belajar tanpa membuang waktu.

Selain itu, gaya belajar tiap orang berbeda. Ada yang lebih mudah memahami teori sebelum praktik, ada pula yang lebih suka langsung mencoba. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, karena setiap pembelajar punya ritme masing-masing. Yang penting, kamu tahu apa yang ingin dicapai dan memilih metode yang membuatmu konsisten.

7. Belajar bahasa adalah proses yang saling melengkapi

iIlustrasi seseorang sedang belajar (pexels.com/Ivan Samkov)
iIlustrasi seseorang sedang belajar (pexels.com/Ivan Samkov)

Pada akhirnya, grammar dan speaking bukan dua hal yang bertentangan, melainkan dua sisi dari koin yang sama. Grammar memberi pondasi, sedangkan speaking memberi napas kehidupan pada bahasa itu sendiri. Kamu gak bisa berbicara lancar tanpa tahu struktur dasar, dan kamu gak bisa menguasai grammar tanpa sering menggunakannya dalam percakapan. Keduanya berjalan beriringan dan saling memperkuat.

Yang terpenting adalah jangan menunggu sampai grammar-mu sempurna baru berani berbicara. Kesempurnaan gak datang di awal, tapi tumbuh dari praktik terus-menerus. Setiap kali kamu berbicara, kamu sedang melatih grammar-mu secara alami. Jadi, biarkan keduanya berkembang seiring waktu. Nikmati proses belajar tanpa takut salah, karena justru dari kesalahan itulah kamu akan benar-benar mahir.

Jadi, belajar bahasa Inggris harus grammar dulu atau speaking dulu? Jawabannya: keduanya penting, tergantung pada tujuan dan kebutuhanmu. Grammar memberi landasan agar bahasa yang kamu gunakan punya struktur yang benar, sementara speaking melatih keberanian dan kelancaran komunikasi. Keduanya gak bisa dipisahkan, hanya perlu diatur prioritasnya sesuai konteks.

Jika kamu ingin hasil yang seimbang, pelajari grammar dasar sambil aktif berbicara sejak awal. Gak perlu menunggu sempurna untuk memulai, yang penting adalah konsisten, berani, dan terus memperbaiki diri. Karena pada akhirnya, kemampuan berbahasa bukan tentang siapa yang paling tahu aturan, tapi siapa yang paling sering berlatih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Judul Buku yang Mengajarkan Esensi Kepemimpinan Sejati

04 Nov 2025, 15:18 WIBLife