Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Benda di Rumah yang Jarang Dibersihkan tapi Sebenarnya Paling Kotor

ilustrasi ruangan ber AC
ilustrasi ruangan ber AC (freepik.com/freepik)

Meski rumah terlihat rapi dan bersih, masih ada beberapa benda yang luput dari perhatian dan jarang sekali dibersihkan. Padahal, benda-benda ini sering disentuh setiap hari sehingga menjadi tempat menumpuknya bakteri dan kotoran. Banyak orang yang fokus membersihkan area besar seperti lantai, meja, atau kamar mandi, tetapi melupakan benda kecil yang justru menjadi sumber kuman. Jika dibiarkan, benda-benda ini bisa menyebarkan bakteri ke tangan, wajah, bahkan makanan. Karena itu, penting untuk lebih sadar dan rutin membersihkannya.

Kebiasaan membersihkan benda-benda kecil ini bisa sangat berpengaruh pada kebersihan rumah secara keseluruhan. Membersihkan rumah bukan hanya soal membuatnya tampak rapi, tetapi memastikan lingkungan tetap sehat dan higienis. Dengan sedikit perhatian ekstra dan rutinitas baru, kamu bisa mencegah penyebaran bakteri yang gak terlihat. Beberapa benda yang akan dibahas ini mungkin sering kamu gunakan tanpa sadar betapa kotornya permukaannya. Yuk, cek apa saja benda yang sebenarnya paling kotor di rumah kamu!

1. Remote TV dan AC

ilustrasi remote TV
ilustrasi remote TV (freepik.com/freepik)

Remote TV ataupun AC adalah salah satu benda yang paling sering disentuh oleh anggota keluarga di rumah. Karena sering berpindah tangan dan jarang dibersihkan, permukaannya mudah menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Banyak orang menggunakannya sambil makan, setelah memegang benda lain, atau bahkan setelah dari luar rumah. Sayangnya, remote hampir gak pernah masuk dalam daftar benda yang harus dibersihkan rutin. Inilah yang membuatnya menjadi salah satu benda yang paling kotor di rumah.

Untuk merawatnya, kamu bisa membersihkannya dengan tisu basah antibakteri atau kapas yang diberi alkohol. Lakukan pembersihan segaknya sekali dalam seminggu atau setiap kali remote terlihat kotor. Jangan lupa membersihkan sela-sela tombol yang rentan menyimpan debu. Kamu juga bisa menggunakan cotton bud agar lebih mudah menjangkau bagian kecil. Dengan kebiasaan ini, remote akan tetap higienis dan aman digunakan oleh semua anggota keluarga.

2. Saklar lampu

ilustrasi saklar
ilustrasi saklar (pexels.com/Pixabay)

Saklar lampu adalah benda yang disentuh berkali-kali setiap harinya, mulai dari pagi hingga malam. Karena sering disentuh dalam keadaan tangan gak bersih, saklar menjadi sarang bakteri tanpa kamu sadari. Selain itu, lokasinya di dinding membuat orang jarang terpikir untuk membersihkannya. Akibatnya, permukaan saklar bisa terlihat kusam, gelap, dan menjadi tempat berkembangnya kuman. Hal ini tentu berpotensi menyebarkan bakteri ke orang lain setiap kali tombol dipencet.

Kamu bisa mengelap saklar menggunakan kain lembut yang sudah diberi sedikit cairan pembersih atau alkohol. Pastikan alat pembersihnya gak terlalu basah agar gak merusak komponen listriknya. Bersihkan secara rutin seminggu sekali atau lebih sering jika ada anggota keluarga yang rentan sakit. Selain aman, cara ini sangat mudah dilakukan tanpa memerlukan waktu lama. Saklar lampu yang bersih akan membuat rumah terasa lebih sehat dan segar.

3. Gagang pintu

ilustrasi pegangan pintu
ilustrasi pegangan pintu (freepik.com/topntp26)

Gagang pintu merupakan salah satu titik yang hampir gak pernah luput dari sentuhan, terutama pintu utama dan pintu kamar mandi. Karena disentuh oleh banyak tangan, gagang pintu rentan menjadi tempat perpindahan bakteri dan kuman. Banyak orang memegangnya setelah dari luar rumah, dari toilet, atau setelah memegang benda kotor. Meski begitu, gagang pintu jarang sekali dibersihkan secara rutin. Alhasil, benda kecil ini justru menjadi salah satu sumber kuman terbanyak di rumah.

Bersihkan gagang pintu dengan cairan desinfektan atau alkohol segaknya dua sampai tiga kali seminggu. Kamu juga bisa menggunakan tisu antibakteri untuk pembersihan cepat setiap harinya. Pastikan bagian atas, samping, dan bawah gagang ikut dilap karena area ini sering terlewat. Untuk gagang pintu yang berbahan kayu atau kuningan, pilih cairan pembersih yang aman agar gak merusak material. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kebersihan rumah, terutama jika banyak orang keluar-masuk.

4. Spons cuci piring

ilustrasi spons
ilustrasi spons (pexels.com/cottonbro studio)

Spons cuci piring digunakan setiap hari untuk membersihkan peralatan makan dan dapur. Meski terlihat bersih setelah dibilas, sebenarnya spons menyimpan banyak kuman akibat menempel pada sisa makanan dan kondisi lembap. Kondisi lembap ini menjadi tempat ideal bagi bakteri berkembang biak dengan cepat. Jika spons gak diganti atau dibersihkan secara berkala, kuman dapat berpindah ke piring yang sudah kamu cuci. Tentu saja hal ini dapat memengaruhi kebersihan makanan yang kamu konsumsi.

Pastikan kamu membersihkan spons setiap hari dengan cara merendamnya dalam air panas atau larutan sabun antibakteri. Setelah itu, keringkan spons di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik agar gak lembap. Gantilah spons setiap dua hingga empat minggu, tergantung intensitas pemakaian. Kamu juga bisa menggunakan sabut stainless untuk beberapa jenis kotoran agar spons gak cepat rusak. Dengan perawatan yang tepat, spons tetap bersih dan aman digunakan untuk mencuci peralatan dapur.

5. Handuk mandi

ilustrasi handuk di bak mandi
ilustrasi handuk di bak mandi (pexels.com/Pixabay)

Handuk mandi sering dianggap bersih karena digunakan setelah mandi, padahal kenyataannya gak selalu begitu. Handuk menyerap air, sabun, serta sel kulit mati yang dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri. Jika handuk dibiarkan lembap dan gak dijemur dengan baik, bakteri dapat berkembang biak sangat cepat. Banyak orang menggunakan handuk berulang kali tanpa memerhatikan kebersihannya. Hal ini bisa menyebabkan iritasi kulit dan bau kurang sedap pada handuk.

Agar tetap higienis, jemur handuk di tempat yang terkena sinar matahari langsung dan memiliki sirkulasi udara baik. Cuci handuk segaknya dua kali seminggu, terutama jika digunakan setiap hari. Gunakan air panas atau detergen antibakteri untuk menghilangkan kuman yang menempel. Jangan menumpuk handuk setelah pakai dan hindari menggantung dalam keadaan terlipat karena bisa membuatnya lembap. Dengan perawatan rutin, handuk akan terasa segar dan lebih aman untuk kulit.

6. Sikat gigi dan tempatnya

ilustrasi sikat gigi dan tempatnya
ilustrasi sikat gigi dan tempatnya (freepik.com/freepik)

Sikat gigi adalah benda yang langsung bersentuhan dengan mulut, namun sering terabaikan kebersihannya. Bakteri dari mulut dan sisa pasta gigi bisa menumpuk di bulu sikat seiring pemakaian. Selain itu, tempat sikat gigi juga rentan menjadi lembap dan mengumpulkan kuman. Jika kebersihan sikat gigi gak dijaga, bakteri dapat kembali masuk ke mulut saat digunakan. Hal ini tentu dapat berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut.

Bersihkan sikat gigi dengan cara merendamnya dalam air hangat atau cairan antiseptik seminggu sekali. Pastikan sikat gigi disimpan dalam posisi tegak dan gak saling bersentuhan dengan sikat milik anggota keluarga lain. Jemur sikat di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik agar cepat kering. Ganti sikat gigi setiap tiga bulan atau ketika bulu sikat mulai melebar. Selain itu, rutin bersihkan juga wadah penyimpanannya agar gak menjadi sarang bakteri.

7. Ponsel dan tablet

ilustrasi ponsel
ilustrasi ponsel (pexels.com/Essow K)

Ponsel dan tablet adalah benda yang paling sering disentuh setiap hari, bahkan lebih sering dari benda lainnya. Banyak orang membawa ponsel ke berbagai tempat termasuk kamar mandi, dapur, dan luar rumah. Kebiasaan ini membuat ponsel menjadi salah satu benda paling kotor dan penuh bakteri. Meski begitu, jarang sekali orang membersihkan permukaan ponsel secara rutin. Padahal ponsel sering bersentuhan dengan wajah dan tangan sehingga berisiko memindahkan kuman.

Kamu bisa membersihkan ponsel dengan kain microfiber yang sedikit dibasahi menggunakan cairan pembersih aman. Hindari penggunaan cairan berlebihan agar gak merusak layar. Lakukan pembersihan segaknya tiga kali seminggu atau setiap kali ponsel terlihat kotor. Gunakan juga casing yang mudah dibersihkan dan ganti jika sudah terlalu kusam. Dengan kebiasaan ini, ponsel akan tetap bersih dan lebih aman digunakan sehari-hari.

Meski terlihat sepele, benda-benda kecil di rumah ternyata dapat menyimpan banyak bakteri dan kuman jika gak dirawat dengan baik. Membersihkan rumah gak hanya fokus pada area besar, tetapi juga perlu memperhatikan detail kecil seperti gagang pintu, saklar, dan ponsel. Dengan kebiasaan membersihkan benda-benda ini secara rutin, kamu bisa mencegah penyebaran kuman dalam keluarga. Selain lebih higienis, hal ini juga mendukung rumah tetap sehat dan nyaman dihuni. Kunci utamanya adalah konsisten dan gak mengabaikan benda kecil yang sering disentuh.

Mulai sekarang, coba cek satu per satu benda yang ada di rumah kamu apakah sudah dibersihkan dengan rutin atau belum. Kamu bisa membuat jadwal sederhana agar gak lupa melakukan pembersihan mingguan. Ajak anggota keluarga lain untuk lebih peduli kebersihan benda yang sering digunakan bersama. Dengan melakukan langkah kecil ini, kamu sudah membantu menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan sehat. Yuk, biasakan hidup bersih dari hal-hal kecil yang sering terlupakan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Alasan Baiknya Tidak Menjadikan Keberhasilan Orang Lain Motivasi

21 Nov 2025, 11:08 WIBLife