Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Biografi R Katjasungkana, Pahlawan di Balik Sumpah Pemuda

ilustrasi foto R Katjasungkana di sampul buku (shopee.co.id/oraetbookstore)
Intinya sih...
  • Hari Sumpah Pemuda merupakan momen bersejarah untuk menyatukan para pemuda Indonesia dalam semangat kebangsaan.
  • R. Katjasungkana, tokoh penting dalam peristiwa tersebut, lahir di Pamekasan pada 24 Oktober 1908 dan memiliki kontribusi signifikan dalam perjuangan pemuda Indonesia.
  • Ia memainkan peran penting dalam Kongres Pemuda II, menjabat sebagai pimpinan redaksi koran Bintang Timur, dan aktif dalam organisasi politik untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober merupakan momen bersejarah yang menandai tekad para pemuda Indonesia untuk bersatu dalam semangat kebangsaan. Peringatan ini tidak hanya menjadi refleksi dari perjalanan panjang perjuangan bangsa, tetapi juga mengingatkan kita akan peranan penting generasi muda dalam menciptakan perubahan.

Salah satu tokoh yang berkontribusi signifikan dalam peristiwa tersebut adalah R. Katjasungkana. Kontribusinya dalam perjuangan pemuda Indonesia mencerminkan semangat dan keberanian yang menjadi landasan bagi masa depan bangsa. Penasaran siapa sosok R. Katjasungkana? Berikut ini biografi dan profilnya.

1. Latar belakang keluarga dan pendidikan

ilustrasi membaca surat (pexels.com/cottonbro)

R. Katjasungkana lahir di Pamekasan pada 24 Oktober 1908 dalam keluarga yang memiliki komitmen kuat terhadap aktivisme sosial. Ayahnya, R. Sosrodanukusumo, merupakan lulusan terbaik dari Sekolah Pegawai Pangreh Praja di Probolinggo. Sementara ibunya, Siti Rusuli adalah putri tunggal dari Mohammad Seman Kiemas, seorang pendiri Muhammadiyah di Sampang dan pengajar di Taman Siswa Yogyakarta.

Keluarga ini sangat menjunjung tinggi nilai pendidikan yang tercermin dari akses pendidikan yang diberikan kepada R. Katjasungkana untuk menuntut ilmu. Ia bersekolah di AMS (Sekolah Menengah Atas) Solo, lalu melanjutkan studi di Rechts Hogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) Batavia sebagai mahasiswa pendengar.

2. Jejak R. Katjasungkana dalam dunia politik

ilustrasi pria kantoran (pexels.com/goumbik)

R. Katjasungkana memainkan peran yang sangat penting dalam pergerakan pemuda Indonesia, khususnya sebagai inisiator dan pembantu II dalam kepanitiaan Kongres Pemuda II yang berlangsung pada tahun 1928. Dalam kongres tersebut, ia berkontribusi dalam merumuskan ikrar yang menjadi landasan persatuan pemuda Indonesia.

Selain itu, R. Katjasungkana juga menjabat sebagai pimpinan redaksi koran Bintang Timur, yang dikenal dengan kritik tajamnya terhadap kebijakan pemerintah Belanda melalui puisi perjuangan dan editorial yang menggugah kesadaran rakyat. Ia adalah salah satu pendiri Jong Indonesie, yang menjadi wadah bagi pemuda untuk berorganisasi dan memperjuangkan aspirasi mereka.

Melalui keterlibatannya dalam berbagai organisasi politik, termasuk Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai Indonesia Raya (Partindra), R. Katjasungkana menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan kemerdekaan. Dengan dedikasi dan keberaniannya, ia menjadi salah satu tokoh yang menginspirasi generasi muda untuk aktif dalam memperjuangkan kemajuan bangsa.

3. Penghargaan R. Katjasungkana hingga karyanya yang tak terselesaikan

ilustrasi piala (pexels.com/cottonbro)

Pada tahun 1987, R. Katjasungkana dianugerahi gelar Bintang Jasa Mahaputra Utama oleh Soeharto sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam perjuangan untuk Indonesia. Saat ini, sebuah patungnya dapat ditemukan di Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat.

Ia memiliki ketertarikan pada buku Max Havelaar karya Multatuli dan menghabiskan masa tuanya di Parelegi untuk menyusun An Indonesian-English Dictionary as Derivation from Sanskrit. Namun, proyek tersebut tidak dapat diselesaikan karena kesehatannya memburuk.

R. Katjasungkana wafat pada 16 Agustus 1985. Sebelum meninggal, ia berpesan agar dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan, dekat dengan sahabatnya, Mohammad Hatta. Setelah lebih dari 26 tahun, keluarganya memutuskan untuk memindahkan makamnya ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Dedikasinya dalam memperjuangkan persatuan melalui Sumpah Pemuda serta kiprahnya di dunia politik menunjukkan betapa besar pengaruhnya bagi Indonesia. Hingga akhir hayatnya, R. Katjasungkana terus dikenang sebagai salah satu tokoh yang telah meletakkan dasar bagi kemerdekaan dan masa depan bangsa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us