5 Cara Membuat Kerangka Esai yang Efektif dan Terstruktur

- Pahami topik dan tujuan esaimu
- Lakukan riset awal untuk mengumpulkan gagasan
- Tentukan struktur umum esai
Apakah kamu pernah merasa bingung harus mulai dari mana saat menulis esai? Jika iya, kamu gak sendirian, kok. Banyak penulis pemula bahkan mahasiswa tingkat akhir sering mengalami kebuntuan karena gak memiliki rencana penulisan yang jelas. Nah, di sinilah pentingnya mengetahui cara membuat kerangka esai agar proses menulis jadi lebih mudah, terarah, dan efisien.
Kerangka esai gak hanya membantu kamu menyusun ide secara logis, tapi juga memastikan bahwa setiap bagian dari esaimu mendukung argumen utama. Dengan kerangka yang baik, kamu bisa lebih fokus dan menghindari pengulangan informasi yang gak perlu, lho. Yuk, simak pembahasan berikut!
1. Pahami topik dan tujuan esaimu

Sebelum kamu mulai menyusun kerangka, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memahami topik esai secara menyeluruh. Bacalah instruksi atau soal dengan saksama dan pastikan kamu tahu apa yang diminta. Apakah kamu diminta untuk menjelaskan, meyakinkan, atau menganalisis suatu hal? Setiap jenis esai memiliki pendekatan penulisan yang berbeda, jadi penting untuk menyesuaikan kerangkamu dengan tujuannya.
Setelah memahami topik, kamu juga perlu menentukan essay statement atau pernyataan utama yang ingin kamu buktikan atau uraikan dalam esai. Ini akan menjadi dasar dari seluruh argumen yang kamu bangun di kerangka nanti. Jika kamu belum yakin dengan esaimu, coba diskusikan dengan teman atau dosen untuk mendapatkan sudut pandang tambahan, ya.
2. Lakukan riset awal untuk mengumpulkan gagasan

Setelah mengetahui tujuan esaimu, saatnya mengumpulkan informasi yang relevan. Lakukan riset awal untuk mencari data, kutipan, atau referensi yang dapat memperkuat argumen kamu. Gunakan sumber kredibel seperti jurnal ilmiah, situs pendidikan, atau buku teks. Hindari mengandalkan informasi dari media sosial atau blog tanpa referensi jelas.
Dari hasil riset ini, kamu akan mendapatkan beberapa gagasan utama yang bisa kamu kembangkan menjadi poin-poin penting dalam esai. Cobalah untuk mencatat setiap ide atau fakta penting dan kelompokkan berdasarkan tema atau sudut pandang. Ini akan sangat membantu ketika kamu mulai menyusun kerangka dan mengatur urutan pembahasan, lho.
3. Tentukan struktur umum esai

Struktur dasar dari esai terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Dalam kerangka, kamu harus mencatat secara singkat apa yang akan kamu tulis dalam masing-masing bagian ini. Pada bagian pendahuluan, pastikan kamu memperkenalkan topik secara menarik dan menyertakan essay statement di akhir paragraf.
Untuk bagian isi, kamu bisa membaginya menjadi beberapa paragraf, masing-masing membahas satu gagasan utama. Gunakan poin-poin penting dari riset kamu untuk mengisi bagian ini. Pastikan setiap paragraf memiliki kalimat topik yang jelas, diikuti oleh penjelasan, bukti, dan contoh. Terakhir, bagian kesimpulan harus merangkum seluruh argumen dan menegaskan kembali essay statement tanpa mengulangnya secara verbatim. Catat!
4. Buat poin-poin penting dalam bentuk outline

Sekarang saatnya menyusun outline atau kerangka formal. Gunakan format daftar poin atau bullet yang menunjukkan alur logis dari esai kamu. Contohnya, di bawah bagian isi, buat sub-poin untuk setiap paragraf, lengkap dengan ringkasan ide utama dan bukti yang mendukung. Ini akan menjadi panduan kamu saat mulai menulis versi final esai.
Salah satu keuntungan dari outline adalah kamu bisa melihat dengan jelas apakah ada bagian yang terlalu lemah atau berulang. Kamu juga bisa memindahkan poin jika merasa urutannya kurang tepat. Anggap outline ini sebagai peta jalan yang fleksibel namun terstruktur. Ini akan menghemat banyak waktu saat kamu mulai menulis esai secara penuh.
5. Revisi dan sempurnakan kerangka sebelum menulis

Setelah kerangka selesai, jangan langsung mulai menulis. Luangkan waktu untuk merevisi dan menyempurnakan outline kamu. Cek apakah ada ide yang kurang relevan, apakah bukti yang kamu miliki cukup kuat, dan apakah alurnya mudah dipahami, ya. Jangan ragu meminta bantuan teman atau guru untuk memberikan masukan jika memungkinkan.
Kerangka yang baik adalah kerangka yang jelas, padat, dan logis. Kalau kamu merasa bagian tertentu masih membingungkan, lebih baik diperbaiki di tahap ini daripada nanti saat menulis. Revisi awal ini bisa mencegah kamu menulis ulang seluruh esai nantinya. Jadi, jangan ragu untuk mengutak-atik struktur sampai kamu merasa benar-benar siap menulis.
Sekarang kamu sudah tahu cara membuat kerangka esai yang efektif dan terstruktur, kan? ngat, esai yang baik selalu dimulai dari kerangka yang jelas, lho. Itulah mengapa membiasakan diri membuat kerangka sebelum menulis bukan hanya akan meningkatkan kualitas tulisanmu, tapi juga membuat prosesnya lebih cepat dan menyenangkan. Semoga sukses!
Referensi:
“DEVELOPING AN OUTLINE”. School of Graduate Studies – University of Toronto. Diakses Juli 2025.
“Introductions & Conclusions”. Piedmont Virginia Community College. Diakses Juli 2025.
“Essay and dissertation writing skills”. University of Oxford. Diakses Juli 2025.
“Essay writing: Planning & drafting”. University of Hull. Diakses Juli 2025.