Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Contoh Teks Pidato Hari Santri 2025, Serukan Semangat Jihad!

Ilustrasi pidato
Ilustrasi pidato (unsplash.com/Assad Tanoli)
Intinya sih...
  • Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober untuk menghormati peran besar santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
  • Tema Hari Santri 2025 adalah "Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia", menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga kemerdekaan dan membangun peradaban global.
  • Santri masa kini ditantang untuk berperan sebagai generasi cerdas digital, inovatif, namun tetap berakar pada nilai-nilai pesantren: keikhlasan, kesederhanaan, tawadhu, dan cinta negeri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober di Indonesia, bertujuan untuk menghormati peran besar santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal ini didasari Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Tanggal ini dipilih untuk mengenang Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dikeluarkan oleh para ulama dan santri sebagai seruan untuk melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

Tahun 2025, Hari Santri diperingati dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”. Dalam rangkaian acara peringatannya, tentu banyak deretan pidato yang akan dibacakan. Cek beberapa contoh teks pidato Hari Santri 2025 dari gaya bahasa formal hingga bahasa yang lebih santi dan bernuansa muda!

1. Contoh teks pidato Hari Santri 2025

Ilustrasi pidato
Ilustrasi pidato (pexels.com/Alena Darmel)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang saya hormati para kiai, ustaz, guru, santri, serta hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul pada hari yang penuh makna ini, di Hari Santri Nasional 2025. Selawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, suri teladan bagi umat manusia yang membawa cahaya ilmu dan peradaban bagi seluruh dunia.

Hadirin yang saya hormati,
Hari Santri bukan hanya momentum seremonial, melainkan pengingat akan sejarah panjang perjuangan santri dalam mengawal kemerdekaan Indonesia. Dari masa penjajahan hingga era kemerdekaan, para santri tak pernah lelah berjuang, baik dengan ilmu, doa, maupun keberanian di medan laga. Resolusi Jihad yang digelorakan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, menjadi bukti nyata bahwa semangat santri adalah semangat cinta tanah air yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan.

Kini, 80 tahun lebih sejak kemerdekaan, perjuangan santri belum usai. Bila dulu santri mengangkat senjata melawan penjajah, maka hari ini santri berjihad dengan ilmu, karya, dan akhlak untuk mengawal Indonesia di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Dunia sedang berubah cepat, teknologi berkembang pesat, arus informasi tak terbendung, dan peradaban global saling berinteraksi. Di sinilah santri memiliki peran strategis, bukan hanya menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, tetapi juga membawa wajah Islam Indonesia yang damai, moderat, serta berperadaban ke kancah dunia.

Hadirin sekalian,
Tema Hari Santri tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, mengandung makna yang mendalam. Santri bukan lagi hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pembangun peradaban global. Santri harus hadir sebagai generasi yang cerdas digital, berjiwa inovatif, namun tetap berakar pada nilai-nilai pesantren: keikhlasan, kesederhanaan, tawadhu, dan cinta negeri.

Kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, dan kolaborasi lintas budaya adalah medan juang baru bagi santri masa kini. Dengan bekal ilmu agama dan ilmu dunia, santri dapat menjadi pelopor kemajuan, tidak hanya di lingkungan pesantren, tetapi juga di dunia industri, pendidikan, sosial, dan kemanusiaan. Indonesia membutuhkan santri yang siap memimpin, santri yang bisa berpikir global, namun tetap berjiwa lokal.

Bapak, Ibu, dan sahabat-sahabat santri yang berbahagia,
Mari kita jadikan Hari Santri 2025 ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga kemerdekaan dan memajukan bangsa. Jadilah santri yang tidak hanya pandai membaca kitab, tetapi juga pandai membaca zaman. Jadilah santri yang tidak hanya mampu berdzikir, tetapi juga berpikir dan bertindak. Sebab, dari tangan-tangan santri yang berilmu dan berakhlak mulia, akan lahir peradaban dunia yang berkeadilan, berkemajuan, dan penuh kasih sayang.

Akhirnya, mari kita teruskan semangat juang para ulama dan santri terdahulu dengan mengisi kemerdekaan ini melalui karya nyata. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita semua dalam menjaga Indonesia yang berdaulat, berkepribadian, dan menjadi teladan bagi peradaban dunia.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Contoh teks pidato Hari Santri 2025

Ilustrasi pidato Maulid Nabi (pexels.com/Muhammad Adil)
Ilustrasi pidato Maulid Nabi (pexels.com/Muhammad Adil)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang saya hormati para kiai, ustaz dan ustazah, para santri, hadirin yang berbahagia, serta seluruh bangsa Indonesia yang hari ini turut memperingati Hari Santri Nasional 2025 dengan penuh kebanggaan.

Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT, kita kembali diberi kesempatan untuk memperingati Hari Santri Nasional 2025, sebuah momentum untuk mengenang, meneguhkan, dan melanjutkan perjuangan kaum santri dalam menjaga keutuhan bangsa sekaligus membangun peradaban dunia yang berkeadaban dan berkeadilan.

Hadirin yang saya hormati,
Sejarah telah mencatat bahwa santri bukan sekadar pelajar agama, tetapi juga pejuang yang berperan besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 menjadi bukti nyata bahwa semangat juang santri selalu berpihak pada negara dan nilai-nilai keislaman yang damai.

Penetapan tanggal 22 Oktober oleh pemerintah Indonesia ini patut disyukuri sebagai momentum untuk mengenang dan menghormati jasa perjuangan para pahlawan, seperti KH. Muhammad Hasyim Asy‘ari, KH. Ahmad Dahlan. H.O.S Cokroaminoto, Tengku Fakinah, Maria Josephine Walanda Maramis, dan masih banyak pahlawan Iainnya yang turut berjuang sejak zaman pra revolusi kemerdekaan. 

Kini, delapan dekade setelah Resolusi Jihad itu bergema, santri menghadapi medan perjuangan yang berbeda. Bukan lagi di medan tempur bersenjata, melainkan di medan ilmu pengetahuan, teknologi, moral, dan peradaban. Di era digital yang serba cepat, santri ditantang untuk tetap mengawal kemerdekaan Indonesia, namun juga menatap cakrawala dunia, menjadi bagian dari masyarakat global tanpa kehilangan jati diri.

Hadirin yang berbahagia,
Semangat inilah yang tercermin dalam logo Hari Santri 2025. Logo ini merepresentasikan tekad santri untuk tetap berada di garda terdepan menjaga bangsa, sekaligus menatap jauh ke cakrawala global. Filosofinya menggambarkan perjalanan panjang kaum santri sejak Resolusi Jihad 1945 hingga era digital masa kini.

Bentuk pita cakrawala yang membentang pada logo, menjadi simbol keterbukaan santri dalam merengkuh dunia, tanpa kehilangan akar tradisi dan nilai-nilai pesantren. Warna hijau dipilih untuk melambangkan kesucian, kedamaian, dan identitas santri; sementara nuansa biru dan merah menyiratkan keberanian dan optimisme untuk melangkah maju menembus batas global.

Slogan tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, bukan sekadar rangkaian kata indah, tetapi sebuah komitmen besar. “Mengawal Indonesia Merdeka” menegaskan bahwa santri adalah benteng moral dan spiritual bangsa, penjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi yang kian deras. Sedangkan “Menuju Peradaban Dunia” menjadi visi masa depan. Santri tidak hanya berkutat pada ruang domestik, tetapi turut berkontribusi dalam percaturan dunia melalui pemikiran, karya intelektual, dan tindakan nyata dalam berbagai bidang kehidupan.

Logo ini juga memiliki desain tipografi modern yang menggabungkan unsur tradisi dan kemajuan. Sebuah pesan kuat bahwa santri bukan sosok yang tertinggal, melainkan generasi yang siap berdialog dengan zaman, mampu bersaing di tingkat internasional, namun tetap menjaga nilai-nilai keindonesiaan dan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Hadirin yang saya muliakan,
Santri hari ini bukan hanya mereka yang mondok di pesantren, tetapi juga mereka yang menjiwai nilai-nilai kesederhanaan, keikhlasan, dan cinta ilmu di mana pun berada. Santri masa kini adalah pelajar, profesional, peneliti, wirausaha, bahkan inovator yang tetap berpegang pada akhlak mulia. Dunia sedang menunggu kiprah santri untuk menunjukkan bahwa peradaban Islam adalah peradaban ilmu, etika, dan kemanusiaan.

Mari kita jadikan Hari Santri 2025 sebagai momentum untuk memperkuat peran dan kontribusi kita dalam membangun Indonesia yang berdaulat secara spiritual, mandiri secara ekonomi, dan berdaya saing di tingkat global. Mari kita buktikan bahwa santri tidak hanya mampu menjaga kemerdekaan, tetapi juga menjadi pilar penting dalam membangun peradaban dunia yang damai dan berkeadilan.

Semoga semangat Hari Santri 2025 senantiasa menyalakan api perjuangan dalam diri kita untuk terus berjuang, berilmu, dan berkontribusi demi kemaslahatan umat dan kejayaan bangsa.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Contoh teks pidato Hari Santri 2025

Ilustrasi pidato (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)
Ilustrasi pidato (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para ustaz, ustazah, para kiai dan nyai yang kami cintai, serta teman-teman santri hebat, pejuang masa depan bangsa, selamat pagi dan selamat Hari Santri Nasional 2025!

Alhamdulillah, hari ini kita berkumpul dengan penuh semangat di momentum yang istimewa, Hari Santri Nasional. Hari di mana kita mengenang perjuangan para ulama dan santri yang tidak hanya belajar di pondok, tapi juga berjuang di medan perang, di jalan ilmu, dan di setiap detik perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Teman-teman, kalau kita flashback ke masa lalu, santri bukan cuma duduk mengaji dan menulis di papan tulis. Santri adalah mereka yang ikut turun ke jalan, berani angkat suara, bahkan mengangkat senjata demi tegaknya kemerdekaan bangsa. Resolusi Jihad yang dicetuskan KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 adalah bukti nyata bahwa santri punya peran besar dalam mengawal Indonesia menuju kemerdekaan sejati.

Nah, sekarang pertanyaannya, setelah Indonesia merdeka, apa peran santri hari ini? Apakah cukup berhenti di mengenang? Tentu tidak! Tema Hari Santri tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, mengingatkan kita bahwa perjuangan belum selesai. Kita tak lagi berperang melawan penjajah, tapi kita berjuang melawan kemalasan, kebodohan, dan ketertinggalan.

Santri kekinian harus 'melek' teknologi, kritis berpikir, dan berani berinovasi. Dunia digital bukan ancaman, tapi peluang. Kita bisa berdakwah lewat konten kreatif, menebar ilmu lewat media sosial, bahkan membangun startup berbasis nilai-nilai Islam. Bayangkan kalau generasi santri mampu memimpin di dunia teknologi, ekonomi, dan pendidikan, betapa hebatnya peradaban yang bisa kita wujudkan!

Teman-teman, mengawal Indonesia merdeka artinya menjaga nilai-nilai yang dulu diperjuangkan oleh para kiai. Kejujuran, kerja keras, cinta tanah air, dan semangat gotong royong. Nilai-nilai itu harus kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari hal kecil. Disiplin di pondok, menghormati guru, belajar sungguh-sungguh, dan tidak mudah menyerah ketika gagal. Dari kebiasaan-kebiasaan kecil itulah, lahir karakter besar yang bisa membawa bangsa ini menuju peradaban dunia.

Kita semua tahu, dunia sekarang butuh pemimpin yang punya integritas, cerdas, dan berakhlak. Siapa yang lebih siap daripada kita, para santri? Kita terbiasa hidup sederhana, belajar ikhlas, dan tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual. Tinggal bagaimana kita upgrade diri agar relevan dengan zaman, menguasai bahasa asing, belajar teknologi, memahami isu global, tapi tetap berpegang pada ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Jadi, teman-teman, jangan pernah remehkan status kita sebagai santri. Dari pesantren, lahir generasi yang bisa menulis sejarah baru dunia. Kita bukan sekadar “penjaga masa lalu”, tapi juga “pembawa masa depan”. Mari buktikan bahwa santri Indonesia siap bersaing, siap memimpin, dan siap membawa Indonesia menuju peradaban dunia yang maju, beradab, dan berakhlak mulia.

Terakhir, saya ingin mengajak kita semua terus belajar tanpa lelah, berjuang tanpa pamrih, dan berdoa tanpa henti. Jadilah santri yang berpikir global tapi berhati lokal, yang melangkah dengan ilmu, tapi tetap bersujud dengan taat. Karena di tangan kita, masa depan Indonesia akan terus hidup, merdeka, dan bermartabat.

Dirgahayu Hari Santri Nasional 2025! Santri kuat, Indonesia hebat! Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Nah, itulah contoh teks pidato Hari Santri Nasional 2025 yang bisa kamu gunakan sesuai acara dan audiens, dari mulai formal dan informal. Semoga menginspirasi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

Profil Lengkap FISIP Universitas Udayana Bali

17 Okt 2025, 19:37 WIBLife