Setiap universitas memiliki karakteristiknya masing-masing. Satu di antaranya kampus-kampus cabang yang letaknya jauh dari kampus pusat. Nah, bagaimana jika yang “bicara” adalah mahasiswa dengan letak kampus cabang paling jauh dari kampus pusatnya?
Yuk, mahasiswa atau alumni PGSD Kampus VI Kebumen, coba cocokkan dengan apa yang (pernah) kalian rasakan dengan tulisan di bawah ini!
Berjarak 100 kilometer lebih dari kampus pusat yang berada di Jalan Ir Sutami Surakarta, kampus PGSD Kampus VI Kebumen menjadi kampus terjauh yang dimiliki UNS. Hal tersebut membuat urusan yang berkaitan dengan pihak kampus pusat menjadi sangat memakan waktu.
Contohnya adalah ketika “meminta” tanda tangan terkait penyelesaian skripsi, untuk mahasiswa angkatan 2011 dan adik-adiknya harus bolak-balik setidaknya tiga kali, dan biasanya untuk menyiasatinya beberapa diselesaikan secara kolektif.
Fakta yang lumayan membuat nyesek adalah bahkan mahasiswa UNS dari prodi lain pun banyak yang tidak menyadari bahwa ada kampus UNS yang berada di Kebumen! Hiks...
Saat pembekalan KKN bertemu dengan mahasiswa prodi lain...
A: Dari prodi apa?
B: PGSD Kebumen.
A: Ha? Emang ada, ya? Kok aku baru tahu.
B: ...
Yap, mahasiswa FKIP pada umumnya, dan PGSD Kebumen pada khususnya mengenakan seragam atasan putih dan bawahan hitam setiap hari Senin dan Selasa. Jangan heran jika pada hari-hari tersebut ada yang “jalan-jalan” ke toko, malah disangka “mbak-mbak” atau “mas-mas” yang jadi pelayan toko.
Tampil hits ala mahasiswa-mahasiswa di FTV? Jangan harap! Meski hari Rabu dan Kamis bisa berpakaian “lebih bebas”, tetap tidak boleh meninggalkan kesan rapi dengan aturan perempuan tetap mengenakan rok dan laki-laki mengenakan celana kain.
Dari mulai teman main, hingga teman kos, semuanya dari 1 program studi. Bagaimana tidak, satu-satunya program studi yang ada di Kebumen hanya PGSD.
Setiap hari Jumat pagi, ada agenda khusus bagi mahasiswa. Bisa berupa senam kesehatan jasmani, Jumat bersih, atau jalan sehat yang dilaksanakan di sekitaran kampus. Setelah itu, dilanjutkan kegiatan perkuliahan seperti biasanya bagi kelas yang memang memiliki jadwal kuliah di hari tersebut.
Berbeda dari program studi kebanyakan. PGSD Kebumen selalu melaksanakan upacara setiap hari Senin yang mewajibkan mahasiswanya mengenakan almamater. Menjadi mahasiwa PGSD Kebumen membuat almamater tak hanya ada di antara tumpukan baju di dalam lemari. Karena setiap hari Senin selalu digunakan ketika upacara.
Bahkan pada hari-hari nasional semisal Hari Pendidikan Nasional atau Hari Pramuka, pun mahasiswa PGSD Kebumen turut andil menjadi peserta upacara maupun petugas upacara di alun-alun kota Kebumen.
Karena letaknya yang jauh dari kampus pusat, pilihan UKM pun menjadi sangat terbatas. Jika pun ada yang menginginkan ikut serta menjadi bagian UKM universitas atau fakultas, mahasiswa harus rela menempuh perjalanan lebih dari 3 jam Kebumen-Surakarta supaya dapat mengikuti kegiatan di luar UKM prodi.
Bukan rektorat atau gedung-gedung perkuliahan yang dimiliki fakultas. Bangunan paling dikenal mahasiswa PGSD Kampus VI Kebumen adalah Masjid Nurul Huda, atau yang lebih dikenal dengan Masjid NH.
A: Nanti ketemuan lagi di mana?
B: Di NH aja, ya.
A: Oke.
Satu bentuk hiburan yang dimiliki PGSD Kampus VI Kebumen adalah berlangsungnya kegiatan perlombaan yang biasanya diadakan ketika Dies Natalis dan pertengahan semester ganjil. Meski hanya diadakan antar kelas dan angkatan, kegiatan perlombaan tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi mahasiswa di tengah penatnya perkuliahan.
Lomba-lomba yang diadakan pun beragam, dari yang bertema keterampilan berwirausaha melalui kegiatan expo, olah raga, kesenian, pengetahuan, maupun permainan tradisional.
Contohnya adalah perpustakaan megah berlantai 7 yang berada di kampus pusat. Mahasiswa PGSD Kampus VI Kebumen hanya memiliki sebuah perpustakaan prodi yang tentu saja koleksinya tidak sebanyak di kampus pusat.
Mahasiswa PGSD Kampus VI Kebumen jarang sekali berkesempatan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh prodi, fakultas, atau universitas semisal seminar atau talkshow. Jarak yang cukup jauh membuat mahasiswa menjadi urung mengikuti kegiatan-kegiatan yang biasanya diadakan di kampus pusat.
Dari sekian banyak fakta-fakta di atas, ada pula hal unik yang ada di lapangan. Ada beberapa mahasiswa yang berasal dari luar Kebumen yang ketika ditanyai “Kenapa memilih PGSD Kebumen?,”, jawaban mereka adalah karena ketidaktahuan mereka mengenai letak Kebumen. Hihihi.
Ya begitulah fakta-fakta yang hanya dirasakan oleh mahasiswa PGSD Kampus VI Kebumen. Meski begitu, menjadi bagian dari universitas terbaik yang ada di negeri ini—meski harus terpisah jauh dari "induk"-nya, tetap menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Semangat, pejuang!