Perbedaan Kitab dan Suhuf dalam Islam, Jangan Tertukar

Pahami perbedaannya

Memahami perbedaan kitab dan suhuf bisa menjadi upaya seorang muslim untuk menyempurnakan rukun iman ke-3, yakni iman kepada kitab-kitab Allah. Iman kepada kitab berarti meyakini sepenuh hati akan keberadaan kitab yang diturunkan sebagai petunjuk manusia. 

Baik kitab maupun suhuf adalah media tertulis yang berisikan wahyu yang diterima oleh nabi dan rasul. Keberadaan kitab dan suhuf juga disebut dalam dalil-dalil yang menceritakan masa kenabian.

Lebih lanjut, yuk simak perbedaan antara kitab dan suhuf dari segi bentuk, isi, dan penerimanya di artikel ini.

1. Perbedaan kitab dan suhuf berdasarkan bentuk

Perbedaan Kitab dan Suhuf dalam Islam, Jangan Tertukarilustrasi kitab berbahasa arab (unsplash.com/pogung kidul)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kitab memiliki definisi sebagai wahyu Tuhan yang dibukukan. Secara lebih rinci, kitab adalah kumpulan firman Allah yang diwahyukan kepada rasul yang dicatat pada lembaran-lembaran terpisah lalu disatukan menjadi buku besar. 

Pengertian kitab tersebut merujuk pada buku Belajar Aqidah Akhlak - Sebuah Ulasan Ringkas Tentang Asas Tauhid dan Akhlak Islamiyah karangan Muhammad Asroruddin Al Jumhuri. Lebih lanjut, Al Jumhuri menjelaskan bahwa kitab memiliki urutan sistematis sesuai petunjuk dari setiap rasul. 

Di lain sisi, kita bisa memahami perbedaan kitab dan suhuf saat membandingkan definisi keduanya. Suhuf adalah firman Allah yang diwahyukan kepada rasul-Nya dalam bentuk yang masih tercecer berupa lembaran kertas, tulisan di atas daun, kulit unta, atau pelepah kurma. 

Sehingga bila dilihat dari segi bentuk, kitab memiliki wujud berupa mushaf yang dijilid sementara suhuf masih berupa lembaran tulisan yang terpisah tak beraturan. 

Baca Juga: 5 Makna Nuzulul Qur’an, Peristiwa Turunnya Kitab Suci Al-Qur’an 

2. Perbedaan kitab dan suhuf berdasarkan penerima

Perbedaan Kitab dan Suhuf dalam Islam, Jangan TertukarIlustrasi membaca kitab suci (unsplash.com/chris_jolly)

Bagi umat Islam, ada empat kitab suci yang wajib diimani keberadaannya, antara lain:

  1. Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa as.
  2. Kitab Zabur yang diwahyukan keapda Nabi Daud as.
  3. Kitab Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa as.
  4. Kitab Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. 
dm-player

Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan wahyu yang dicatat dalam lembaran suhuf, sesuai arti dari ayat Al-Qur'an berikut:

 "Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa" (Al A'la:18-19).

Dalam surat lain, Allah SWT memperjelas bahwa kitab yang diterima oleh Nabi Musa dan Ibrahim lebih tepat disebut sebagai suhuf. 

"Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?” (QS. al-Najm:36-37).

Menurut Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Syamsul Yakin mengatakan bahwa penyebutan lembaran itu lebih merujuk pada hakikat suhuf dibandingkan kitab. Ia juga menulis bahwa kitab yang lebih tepat disebut suhuf adalah yang diterima oleh Nabi Adam, Nabi Siyts, Nabi Idris, dan Nabi Ibrahim.

Selaras dengan hal tersebut, Syaikh Nawawi al-Bantani dalam buku bertajuk Akidah Islam ala Santri Sejati mengutip hadis yang menerangkan jumlah suhuf atau sahifah ini. Ubay bin Ka'ab meriwayatkan bahwa Ia bertanya kepada Rasulullah berapa kitab suci yang diturunkan Allah.

Nabi menjawab, "Seratus empat kitab; di antaranya 10 sahifah (suhuf) kepada Adam, 50 sahifah kepada Syits, 30 sahifah kepada Nabi Idris, 10 sahifah keapda Ibrahim, lalu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an." 

3. Perbedaan kitab dan suhuf berdasarkan cakupan isi

Perbedaan Kitab dan Suhuf dalam Islam, Jangan TertukarFreepik" target="_blank">ilustrasi simbol agama (freepik.com/Freepik)

Berbagai sumber menyebut bahwa suhuf memiliki isi yang kurang lengkap dibandingkan dengan kitab. Penjelasan ini seperti yang diutarakan oleh H. A. Zahri melalui buku Pokok-pokok Akidah yang Benar.

H. A. Zahri menuliskan bahwa salah satu letak perbedaan kitab dan suhuf adalah dari cakupan isi kitab yang lebih lengkap dibandingkan suhuf. Sumber lain yang dilansir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa suhuf tidak memiliki pembahasan terkait persoalan hukum. 

Suhuf ini memuat konten ajaran-ajaran seperti zikir dan nasihat yang tidak terlalu rinci bila dibandingkan kitab yang menjelaskan aturan kehidupan, kisah para nabi, serta dilengkapi panduan moral yang kompleks. 

Cakupan isi yang berbeda skala itu membuat suhuf tidak bersifat wajib untuk disampaikan kepada umat manusia. Sementara kitab suci hakikatnya diturunkan sebagai petunjuk dan pedoman hidup yang harus diajarkan rasul kepada umatnya. 

Dengan demikian, perbedaan kitab dan suhuf bisa dilihat manakala kita menyelidiki bentuk, cakupan isi, dan para nabi atau rasul yang diamanahi. Keberadaan suhuf dan kitab-kitab yang turun sebelum Al-Qur'an penting untuk diimani bagi umat Islam. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca Juga: Apa Nama Kitab Suci Khonghucu? Ini Penjelasannya beserta Agama Lain

Topik:

  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya