5 Fakta Bias Konfirmasi dalam Memperoleh Informasi

Simak, yuk, agar tidak terjebak!

Mungkin frasa bias konfirmasi terdengar asing bagi kita sebagai masyarakat awam. Akan tetapi, tanpa kita sadari mungkin kita pernah melakukan bias konfirmasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Nah, bias konfirmasi sendiri merupakan kondisi dimana seseorang cenderung mencari informasi dan mengumpulkan bukti yang sesuai dengan kepercayaannya sebelumnya.

Menurut Ortega & Rocha (2018), bias konfirmasi merupakan kondisi dimana persepsi seseorang cenderung kuat dipengaruhi oleh pengalaman orang tersebut dan fokus hanya ditujukan pada bukti yang memang sesuai dengan pengalamannya. Bias konfirmasi ini juga dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk memilih dan menginterpretasikan bukti yang memperkuat kepercayaan sebelumnya (Villarroel dkk, 2016). Untuk lebih memahami bias konfirmasi, perlu kita ketahui beberapa fakta tentang kondisi ini. 

1. Bagaimanakah proses terjadinya bias konfirmasi?

5 Fakta Bias Konfirmasi dalam Memperoleh InformasiIlustrasi dua orang sedang berdiskusi (sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bias konfirmasi dapat diawali ketika seseorang yang menerima sebuah gagasan atau hipotesis baru yang dilontarkan oleh orang lain. Seseorang tersebut akan cenderung mencari bukti yang mengkonfirmasi pendapatnya sebelumnya baik yang mendukung atau menolak gagasan orang lain tersebut. Setelah itu bias konfirmasi ini dapat berlanjut ketika seseorang tersebut salah mengartikan sebuah bukti yang dia temukan guna mendukung kepercayaannya sendiri. Bias konfirmasi akan lebih parah lagi ketika seseorang tersebut cenderung membesar-besarkan bukti yang mendukung pendapat dan kepercayaannya.

2. Apa yang menyebabkan bias konfirmasi?

5 Fakta Bias Konfirmasi dalam Memperoleh InformasiIlustrasi seseorang sedang mencari informasi di internet (sumber: pexels.com/Moose Photos)

Bias konfirmasi pada dasarnya dapat terjadi karena kurangnya objektivitas dalam menilai suatu fenomena. Bias konfirmasi terjadi akibat perilaku yang cenderung mencari bukti dari hipotesis atau kepercayaan yang sudah kita percayai sebelumnya. Selain itu bias konfirmasi juga diperparah dengan mengabaikan bukti lain yang kontra dengan kepercayaan kita.

3. Bagaimanakah contoh bias konfirmasi dalam kehidupan sehari-hari?

5 Fakta Bias Konfirmasi dalam Memperoleh InformasiIlustrasi chia seed (sumber: pexels.com/Bruno Scramgnon)

Contoh konfirmasi bias dalam permasalahan sehari-hari, salah satunya terkait dengan permasalahan diet dan hidup sehat. Tren yang berkembang saat ini adalah banyak orang memperbaiki diet dengan mengkonsumsi chia seed terutama untuk mendapatkan sumber protein dan omega-3. Hal tersebut juga kalian lakukan misalnya ketika memulai diet sehat karena sebelumnya telah mendapat informasi tersebut dari orang-orang terdekat dan influencer di media sosial.

Ketika kalian mencari informasi tentang keunggulan chia seed terdapat banyak sumber yang menyebutkan bahwa chia seed sangat baik untuk diet sehat. Berbagai artikel menyebutkan bahwa chia seed memiliki keunggulan karena banyak mengandung omega-3 dan protein yang dapat menggantikan omega-3 dan protein yang terkandung dalam ikan. Tanpa disadari ternyata langkah kalian ini juga termasuk confirmation bias, karena kalian hanya mencari sumber yang memang mendukung kepercayaan kalian sebelumnya, yaitu chia seed baik untuk menu diet terutama sebagai sumber protein dan omega-3 pengganti ikan. Sementara pendapat lain yang mungkin menganggap kandungan protein dan omega-3 dalam chia seed tidak cukup baik untuk menggantikan kandungan bahan tersebut dalam ikan cenderung diabaikan. Dampaknya, informasi menyeluruh tentang chia seed menjadi tidak kalian dapatkan.

dm-player

Baca Juga: 5 Cara Sasaeng Fans Mendapatkan Informasi Idol KPop, Jangan Ditiru!

4. Apakah dampak dari bias konfirmasi?

5 Fakta Bias Konfirmasi dalam Memperoleh InformasiIlustrasi seseorang memaksakan kehendak terhadap orang lain (sumber: pexels.com/Karolina Grabowska)

Bias konfirmasi menyebabkan seorang individu hanya melihat ide dari satu sudut pandang saja dan terlalu fokus pada satu kemungkinan dengan mengabaikan kemungkinan yang lain. Hal ini dapat menimbulkan adanya polarisasi terhadap satu gagasan saja. Sementara itu terdapat banyak gagasan-gagasan lain yang dapat menambah ilmu pengetahuan kita.

Bias konfirmasi juga cenderung menempatkan kita pada posisi yang salah dalam memahami suatu fenomena dan menghalangi kita dari fakta yang sebenarnya. Contohnya adalah pendukung vaksin dan anti-vaksin yang keduanya mencari sumber dalam berargumen dari masing-masing pemahaman yang sebelumnya mereka percayai dengan mengabaikan fakta yang sebenarnya dari vaksin itu sendiri.

5. Bagaimana cara menghindari bias konfirmasi?

5 Fakta Bias Konfirmasi dalam Memperoleh InformasiIlustrasi pelaksanaan collaborative argument (Sumber: pexels.com/Christina Morillo)

Strategi untuk menghindarinya salah satunya adalah dengan mencari bukti dari hipotesis yang berlawanan dengan hipotesis yang kita percayai sebelumnya atau hipotesis alternatif. Mencari hipotesis alternatif dapat membantu kita untuk mengumpulkan informasi dengan lebih luas dan mengurangi adanya informasi satu sisi saja.

Strategi berikutnya adalah dengan memperbanyak sumber dan memilih sumber dengan kredibilitas yang baik. Sumber yang bervariasi dapat membantu kita menemukan berbagai pendapat yang berbeda dari suatu topik dan mendapatkan sumber dengan berbagai level kredibilitas.

Selanjutnya usaha yang dapat kita lakukan untuk menghindari bias konfirmasi adalah collaborative argument. Menurut Villarroel dkk (2016) collaborative argument dapat membantu masing-masing individu untuk mendapatkan ilmu dengan mengevaluasi pendapat-pendapat yang berbeda. Collaborative argument ini dapat membantu mengumpulkan berbagai pendapat dan bukti yang bisa jadi sama atau berbeda tiap individu asalkan masing-masing individu sebelum berdiskusi bersama tidak mendapat pengaruh dari pendapat individu yang lain.

Bagaimana? Sudah mendapat sedikit pencerahan mengenai bias konfirmasi? Yuk, mulai sadari apa itu bias konfirmasi dan coba kita hindari di kehidupan sehari-hari!

Baca Juga: 5 Cara Dapatkan Informasi Sebanyak-banyaknya dari Buku yang Dibaca

Gita Photo Verified Writer Gita

An educator

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya