Remaja dan narkoba seolah menjadi dua hal yang erat kaitannya. Entah apa alasan sebenarnya bagi mereka kerap menyalahi aturan dalam penggunaan narkoba. Begitu mudahnya bagi remaja untuk mengakses dan menyalahgunakan narkoba, alkohol, maupun seks bebas.
Rupanya, ada berbagai faktor yang meski terbilang klasik namun masih terus berkembang dan harus menjadi perhatian dalam kehidupan seorang remaja. Faktor apa saja itu? Yuk, kita simak.
Kondisi keluarga yang kurang harmonis bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba pada seorang remaja. Keterbatasan ruang untuk mengekspresikan diri dalam lingkungan keluarga dijadikan satu alasan besar bagi remaja untuk berteman dengan narkoba. Remaja memiliki anggapan bahwa bila dunia tak peduli dengannya, mengapa dirinya harus peduli. Melakukan hal sesuka hati menjadi jawaban remaja untuk mendapatkan kebebasan dan kesenangan sesaat.
Hampir 40 persen faktor penyalahgunaan narkoba diakibatkan oleh pergaulan yang kurang sehat. Keliru dalam memilih sebuah pergaulan memudahkan remaja jatuh dalam jerat narkoba. Biasanya, remaja hanya memikirkan kesenangan tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang akan diterima.
Seseorang yang tengah dirundung masalah berada pada kondisi yang sulit untuk berpikiran jernih. Terlebih lagi, tingkat emosional remaja masih tidak stabil sehingga mencari jalan pintas pun dirasa menjadi sebuah solusi yang paling tepat. Makanya tak heran, bila keinginan untuk mencoba hal-hal baru termasuk yang negatif seperti menggunakan narkoba semakin besar bila sedang mengalami depresi maupun kecemasan berlebih.
Tak hanya orang dewasa, remaja juga kerap mengalami permasalahan yang berat hingga tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Makanya gak heran bila remaja mudah sekali mengalami traumatis mendalam. Trauma pada remaja terbagi atas beberapa aspek, misalnya pikiran, psikologis, dan mental. Contohnya dikucilkan dari lingkungan sosial, kehilangan orangtua, kejahatan seksual, maupun kasus-kasus lainnya. Bila tidak didampingi, remaja akan dengan sangat mudah mengakrabkan diri dengan narkoba.
Seorang remaja yang tertutup dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungannya, biasanya lebih mudah berhubungan dengan narkoba. Rasa sepi dan merasa sendiri menjadi salah satu dorongan bagi remaja menggunakan narkoba. Mulanya ingin tahu, coba-coba, kemudian terjerumus lebih dalam. Minimnya informasi tentang narkoba membuat remaja berpetualang mendalami peran sebagai pecandu narkoba.
Nah, itulah berbagai macam faktor yang membuat remaja rentan terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Satu hal yang harus disadari, remaja membutuhkan perhatian dan kedekatan yang lebih demi menumbuhkan rasa percaya diri serta menjauh dari jeratan narkoba. Yuk, jadi generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berkualitas.