5 Pelajaran dari Buku "The Life-Changing Magic of Tidying Up"

Minimalkan barang, maksimalkan fungsi

Banyak dari kita yang sering merasa jenuh berada di dalam rumah, padahal seharusnya rumah menjadi tempat ternyaman untuk bersantai. Gak jarang hal itu dikarenakan banyaknya perabotan dan barang pernak-pernik yang mengisi di setiap sudut rumah. Kita pun jadi kewalahan untuk mengurusnya dan pada akhirnya hanya membiarkan barang-barang di rumah tertumpuk debu yang tebal.

Berdasarkan permasalahan itulah, Marie Kondo, seorang konsultan Jepang di bidang minimalist lifestyle menciptakan metode Konmari, yaitu metode untuk tidying up atau beberes secara menyeluruh untuk mencapai kehidupan yang lebih damai dan bermakna.

Buat kamu yang sedang atau ingin memulai kehidupan minimalis karena merasakan permasalahan di atas, berikut deretan hal penting yang diajarkan dalam bukuThe Life-Changing Magic of Tidying Up” karya Marie Kondo.

1. Alasan kerapian rumah tidak bertahan lama

5 Pelajaran dari Buku The Life-Changing Magic of Tidying Upilustrasi pakaian berantakan (pexels.com/Ron Lach)

Kondo berpendapat bahwa untuk bisa beberes secara efektif, kita perlu tahu gimana aturan mainnya. Pertama, kita harus menjadikan kegiatan beberes seperti acara besar, cukup dilakukan sekali secara menyeluruh, selebihnya kita hanya perlu mempertahankannya.

Kedua, kita harus mulai membiasakan untuk gak menyetok barang secara berlebihan yang akhirnya numpuk dan gak terpakai. Hal ini juga berlaku seperti suvenir, merchandise, dan barang-barang remeh lainnya yang sekiranya gak akan kita pakai lebih baik gak perlu dibawa pulang.

2. Tuntaskan decluttering sebelum melakukan hal lain 

Sebelum mulai beberes rumah secara masif, langkah yang harus kita lakukan adalah menyingkirkan barang-barang yang sudah jelas gak akan dipakai (decluttering). Untuk memudahkan kita mengambil keputusan, Kondo menyarankan agar decluttering dimulai dari barang yang besar seperti pakaian hingga pernak-pernik seperti jepit rambut.

Kita dapat memulai decluttering pakaian, buku, kertas dokumen, pernak-pernik, dan terakhir adalah benda-benda kenangan. Intinya adalah fokus pada barang yang akan kita pertahankan, bukan apa yang kita singkirkan.

3. Rapikan dan tata barang sesuai kategori dan rumahnya 

dm-player

Sama seperti kita yang memiliki rumah untuk beristirahat, barang-barang kita pun demikian. Barang-barang kita juga ingin disusun dan ditata rapi agar dapat relaks di rumahnya masing-masing. Kunci dari kesuksesan metode Konmari adalah membuat rumah bagi barang-barang tertentu sesuai kategorinya.

Sebagai contoh, kita dapat menyimpan tas kecil di dalam tas yang lebih besar dan meletakkannya di rak. Selain itu, untuk pakaian dapat kita lipat sekecil mungkin dan kita susun secara vertikal agar lebih menghemat ruang.

Baca Juga: 5 Cara Membangun Kebiasaan Berdasarkan Buku Atomic Habit

4. Barang-barang menyambut kepulangan kita

Sebuah kebiasaan unik Marie Kondo membuat ia memiliki chemistry dengan barang-barangnya. Seusai bekerja, ia selalu berterima kasih kepada barang-barang yang telah menemaninya sepanjang hari.

“Terima kasih telah memudahkanku untuk menyimpan barang hari ini. Terima kasih, sepatu. Kamu telah menguatkan kakiku dalam melangkah sepanjang hari ini. Sekarang tiba saatnya untukmu beristirahat.”  Hal sederhana ini membuat Kondo merawat barangnya sepenuh hati dan akibatnya barangnya pun awet dalam waktu lama.

5. Kehidupan yang berubah setelah decluttering and tidying up 

Konsep hidup minimalis yang diajarkan dalam metode Konmari dapat membawa perubahan bagi kita dalam menjalani keseharian. Ketika kita sudah memilah barang mana yang masih digunakan dan mana yang seharusnya sudah disumbangkan, ataupun disingkirkan, kita hanya akan dikelilingi oleh barang-barang bermakna yang menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu masih terpakai dan membuat bahagia memilikinya.

Berkurangnya barang yang tak berfungsi membuat udara segar dan sinar matahari menyentuh sudut-sudut rumah yang sebelumnya terabaikan. Keseharian kita pun akan terasa ringan karena menghemat lebih banyak waktu dan tenaga untuk bersih-bersih rumah.

Banyak yang sudah membuktikan bahwa decluttering and tidying up sangat berdampak positif bagi yang ingin mengurangi barang berlebihnya. Kalau kamu gimana, sudah siap untuk decluttering barangmu?

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku untuk Lebih Produktif di Tahun 2022 

Intan Satary Photo Writer Intan Satary

Seorang pembaca yang juga tertarik untuk menulis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya