ilustrasi dibenci (pexels.com/cottonbro studio)
Dalam beberapa kondisi, menjadi introver terkadang kurang menyenangkan. Mereka yang lebih suka diam daripada menghabiskan waktu mengobrol yang tidak penting malah berimbas kepada image mereka.
Stereotip introver di tengah masyarakat tak terlepas dari yang namanya sifat sombong, pemalu, tidak ramah, dan lainnya. Padahal, itu semua belum tentu benar.
Ada banyak mitos tentang introver yang perlu diluruskan. Merujuk laman Healhtline dan WebMD, berikut beberapa mitos tentang kepribadian yang satu ini:
Mitos 1: Introver adalah makhluk antisosial
Duh, introver pasti kesal banget dibilang ansos alias antisosial. Padahal, introversi dan antisosial adalah dua hal yang jauh berbeda.
Antisosial merujuk pada gangguan kepribadian. Orang yang mengidapnya memang tidak suka bergaul dan kerap menutup diri dari masyarakat. Namun, mereka juga menunjukkan perilaku rebellious atau memberontak—melanggar norma dan aturan—yang kerap mengganggu sekitarnya. Sederhananya, orang yang ansos memang terlihat pendiam, tapi nakal.
Nah, introver tidak seperti itu. Mereka tetap mampu bersosialisasi di keramaian, tapi hal tersebut begitu menguras energi. Itu sebabnya, introver lebih senang menyendiri.
Mitos 2: Introver tidak suka orang
Lagi-lagi, introver bukanlah antisosial. Mereka tetap suka bergaul dengan orang lain, tapi mungkin kuantitasnya tak sebanyak ekstrover. Bahkan, bisa dibilang, introver sangat menjunjung tinggi pertemanan.
Mereka lebih suka hubungan pertemanan yang berkualitas dan dalam dibanding sekadar kenal saja. Kalau kamu sudah dianggap sebagai sahabat oleh seorang introver, maka siap-siap kamu menemukan dirinya yang begitu loyal dan sangat setia kepadamu.
Mitos 3: Introver tidak ramah
Dari luar, diamnya seorang introver mungkin membuatnya terkesan jutek. Padahal, tidak sepenuhnya benar. Mereka diam karena tidak mau mengeluarkan energi saja.
Untuk itu, kalau kamu mau berteman dengan introver, jangan sungkan untuk bergerak terlebih dahulu. Kamu mungkin bakal terkejut melihat keramahan mereka dalam menjawab sapaanmu.
Namun, yang perlu diperhatikan ketika menjalin hubungan dengan introver adalah dekati mereka dengan tenang dan jangan terburu-buru. Dengan begitu, mereka mau membuka diri tanpa merasa kehadiranmu mengusik kesendirian mereka.
Mitos 4: Introver adalah orang yang pemalu
Tak semua introver adalah pemalu. Apabila mereka duduk bersama orang yang sefrekuensi, akan kamu jumpai seorang introver yang penuh semangat dan berisik, layaknya ekstrover ketika bertemu dengan teman-temannya. Selain itu, kalau mereka sudah merasa nyaman bersamamu, introver juga akan lebih terbuka dan bahkan tak segan menyapamu terlebih dahulu.
Mitos 5: Sulit berteman dengan introver
Tak bisa dimungkiri bahwa introver memanglah makhluk yang kompleks. Mereka lebih suka topik pembicaraan yang bermanfaat dan mendalam ketimbang basa-basi membahas umur atau pekerjaan. Namun, bukan berarti mereka sulit untuk dijadikan teman.
Kalau kamu ngebet banget pengen punya teman introver, coba cari tahu apa yang mereka sukai. Kalau kamu punya hobi atau kesukaan yang sama dengannya, maka kamu beruntung.
Nah, berbekal informasi tersebut, kamu bisa mulai mendekati dan memancingnya untuk membicarakan topik tersebut. Introver bakal sanggup ngobrol berjam-jam tentang hal yang mereka sukai. So, good luck in finding your introvert pals!
Mitos 6: Introver tidak bisa menjadi pemimpin
Ekstrover memang dianugerahi kemampuan bersosialisasi sehingga mereka kerap dipilih untuk menjadi seorang pemimpin. Namun, bukan berarti kepribadian lain, yaitu introver, merupakan pemimpin yang buruk.
Kaum introver juga tetap mampu memimpin. Mereka cenderung memiliki tujuan jangka panjang dan menampung ide-ide dari bawahannya. Bahkan, mereka dapat menjadi pemimpin yang sangat baik terlebih jika meng-handle bidang yang memang mereka kuasai.