Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasi

Hei Introver, ini kamu banget, bukan?

"Quiet people have the loudest minds ('Orang-orang pendiam memiliki pikiran yang paling berisik')." — Stephen Hawking

Sering dikira sombong, padahal sebenarnya tidak. Sering dibilang pemalu, padahal belum tentu. Itulah yang mungkin dialami sebagian besar dari mereka yang tergolong introvert. Apa itu introvert?

Sederhananya, introvert adalah orang dengan sifat introversi, yakni mereka yang lebih senang kesendirian ketimbang harus berada di tengah keramaian. Namun, bukan berarti introver benci bersosialisasi.

Lantas, seperti apa, sih, introver itu? Berikut IDN Times sajikan ulasannya buat kamu. Introverts, assemble!

1. Apa yang dimaksud dengan orang introvert?

Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasiilustrasi laki-laki sendirian (unsplash.com/Noah Silliman)

Seperti yang disinggung di bagian pembuka, introvert adalah individu bertipe kepribadian introversi. Carl Jung—psikolog yang mempopulerkan istilah introver dan ekstrover di tahun 1920-an—menggambarkan mereka yang berkepribadian ini sebagai orang yang lebih memfokuskan energi ke dalam.

Maksudnya, para introver cenderung lebih suka dengan aktivitas yang melibatkan diri sendiri alias thoughtful activities. Mulai dari tenggelam dalam imajinasi, bermain game, menonton film, atau melakukan hobi maupun kegiatan favorit mereka.

Kesemua itu, walaupun dilakukan sendiri, mampu memulihkan kembali energi mereka untuk beraktivitas. Intinya, introver lebih suka lingkungan yang kurang menstimulasi, yakni yang tenang dan sepi.

Meskipun erat kaitannya dengan batin dan pikiran, introver bukanlah daydreamer sejati. Kerjaan mereka bukan cuma mengkhayal di siang bolong, ya! Mereka juga beraktivitas dan melakukan banyak hal sama seperti orang pada umumnya—walaupun mungkin kebanyakan dilakukan di dalam rumah ataupun kamar. Tak heran juga kalau introver kerap disandingkan dengan istilah nolep atau no life.

2. Ciri-ciri orang introvert

Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasiilustrasi pria berbaring santai (pexels.com/shvets production)

Dari karakteristik tertentu, kamu bisa langsung mengenali bahwa orang tersebut adalah introver. Meskipun semua manusia unik dan berbeda-beda, setidaknya ada perilaku maupun ciri yang sama-sama mereka miliki.

Seperti yang disebutkan dalam laman WebMD dan Healthline, berikut ciri-ciri introvert:

  • Butuh ketenangan untuk berkonsentrasi.
  • Butuh waktu yang lebih banyak untuk bersama diri sendiri.
  • Nyaman ketika sendirian, tapi penat di keramaian.
  • Lebih suka bekerja sendiri daripada berkelompok.
  • Lebih memilih di rumah ketimbang harus pergi ke acara-acara sosial.
  • Menghindari, atau enggan, menjadi pusat perhatian.
  • Tidak suka konflik.
  • Lebih suka memiliki circle pertemanan yang sedikit tapi berkualitas, ketimbang banyak teman tapi sekadar kenal saja.
  • Lebih suka chatting lewat SMS daripada telepon.
  • Sering melamun dan tenggelam dalam imajinasi sembari memikirkan skenario-skenario tertentu.
  • Mampu memahami orang lain beserta perasaannya lebih dalam.
  • Bersifat reflektif dan paham akan dirinya sendiri.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Introvert yang Sesungguhnya, Biar Gak Gagal Paham Lagi

3. Tipe-tipe introvert

Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasiilustrasi wanita menyendiri (pexels.com/cottonbro)

Sebagai orang yang mempopulerkan istilahnya, Carl Jung mengatakan bahwa tidak ada manusia yang 100 persen introver ataupun ekstrover. Menurutnya, setiap orang memiliki kadar introversi dan ekstroversinya masing-masing.

Dalam hal ini, introversi dan ekstroversi hadir bagaikan spektrum: orang-orang bisa berada di setiap ujung, tapi juga bisa berada di tengah spektrum. Begitu pula dengan introver. Seseorang bisa saja berperilaku lebih introver ketimbang yang lain.

Karena adanya perbedaan kadar tersebut, dilansir WebMD, introvert dibagi menjadi beberapa tipe, di antaranya

  • introver sosial (Social Introvert), adalah tipe introver yang lebih menyukai ketenangan dan pertemuan kelompok kecil dibanding keramaian.
  • introver pemikir (Thinking Introvert), adalah tipe introver yang sering menghabiskan banyak waktu dalam pikiran mereka dan cenderung memiliki imajinasi yang kreatif.
  • introver yang cemas (Anxious Introvert), adalah tipe introver yang suka menyendiri karena mereka juga merasa canggung ketika berada di dekat orang lain.
  • introver yang terkendali (Restrained/inhibited Introvert), adalah tipe introver yang berpikir sebelum bertindak dan membutuhkan waktu lebih lama dalam mengambil keputusan.

4. Penyebab seseorang berkepribadian introvert

Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasiilustrasi keluarga (pexels.com/Cottonbro)

Ternyata, ada faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kepribadian introver. Menurut Healthline, gen memainkan peranan penting dalam menentukan hal tersebut. Dijelaskan bahwa seseorang yang lahir dalam keluarga introver berkemungkinan lebih besar mengembangkan sifat-sifat introversi.

Namun, bukan hanya faktor internal, faktor eksternal—dalam hal ini, lingkungan sekitar—juga mampu membentuk dan memengaruhi kepribadian seseorang. Adapun yang termasuk dalam faktor lingkungan adalah

  • pola asuh yang diterapkan orangtua;
  • jenis pendidikan yang diterima;
  • pengalaman hidup, terlebih lagi semasa kecil; dan
  • pengalaman pertemanan dengan kawan.

Sementara itu, WebMD mengungkapkan bahwa terdapat hubungan erat antara introversi dan ekstroversi dengan cara kerja otak. Dijelaskan bahwa otak introver dan ekstrover menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap dopamin.

Ketika otak ekstrover merasa menggebu-gebu dan bersemangat saat bereaksi dengan dopamin, otak introver malah kelelahan karena hormon tersebut. Di samping itu, peneliti juga menyebutkan bahwa otak introver, spesifiknya bagian lobus frontal, dialiri lebih banyak darah dibanding otak ekstrover.

5. Mitos tentang kepribadian introvert

Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasiilustrasi dikucilkan (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam beberapa kondisi, menjadi introver terkadang kurang menyenangkan. Mereka yang lebih suka diam daripada menghabiskan waktu mengobrol yang tidak penting malah berimbas kepada image mereka.

Stereotip introver di tengah masyarakat tak terlepas dari yang namanya sifat sombong, pemalu, tidak ramah, dan lainnya. Padahal, itu semua belum tentu benar.

Ada banyak mitos tentang introver yang perlu diluruskan. Merujuk laman Healhtline dan WebMD, berikut beberapa mitos tentang kepribadian yang satu ini:

Mitos 1: Introver adalah makhluk antisosial

dm-player

Duh, introver pasti kesal banget dibilang ansos alias antisosial. Padahal, introversi dan antisosial adalah dua hal yang jauh berbeda.

Antisosial merujuk pada gangguan kepribadian. Orang yang mengidapnya memang tidak suka bergaul dan kerap menutup diri dari masyarakat. Namun, mereka juga menunjukkan perilaku rebellious atau memberontak—melanggar norma dan aturan—yang kerap mengganggu sekitarnya. Sederhananya, orang yang ansos memang terlihat pendiam, tapi nakal.

Nah, introver tidak seperti itu. Mereka tetap mampu bersosialisasi di keramaian, tapi hal tersebut begitu menguras energi. Itu sebabnya, introver lebih senang menyendiri.

Mitos 2: Introver tidak suka orang

Lagi-lagi, introver bukanlah antisosial. Mereka tetap suka bergaul dengan orang lain, tapi mungkin kuantitasnya tak sebanyak ekstrover. Bahkan, bisa dibilang, introver sangat menjunjung tinggi pertemanan.

Mereka lebih suka hubungan pertemanan yang berkualitas dan dalam dibanding sekadar kenal saja. Kalau kamu sudah dianggap sebagai sahabat oleh seorang introver, maka siap-siap kamu menemukan dirinya yang begitu loyal dan sangat setia kepadamu.

Mitos 3: Introver tidak ramah

Dari luar, diamnya seorang introver mungkin membuatnya terkesan jutek. Padahal, tidak sepenuhnya benar. Mereka diam karena tidak mau mengeluarkan energi saja.

Untuk itu, kalau kamu mau berteman dengan introver, jangan sungkan untuk bergerak terlebih dahulu. Kamu mungkin bakal terkejut melihat keramahan mereka dalam menjawab sapaanmu.

Namun, yang perlu diperhatikan ketika menjalin hubungan dengan introver adalah dekati mereka dengan tenang dan jangan terburu-buru. Dengan begitu, mereka mau membuka diri tanpa merasa kehadiranmu mengusik kesendirian mereka.

Mitos 4: Introver adalah orang yang pemalu

Tak semua introver adalah pemalu. Apabila mereka duduk bersama orang yang sefrekuensi, akan kamu jumpai seorang introver yang penuh semangat dan berisik, layaknya ekstrover ketika bertemu dengan teman-temannya. Selain itu, kalau mereka sudah merasa nyaman bersamamu, introver juga akan lebih terbuka dan bahkan tak segan menyapamu terlebih dahulu.

Mitos 5: Sulit berteman dengan introver

Tak bisa dimungkiri bahwa introver memanglah makhluk yang kompleks. Mereka lebih suka topik pembicaraan yang bermanfaat dan mendalam ketimbang basa-basi membahas umur atau pekerjaan. Namun, bukan berarti mereka sulit untuk dijadikan teman.

Kalau kamu ngebet banget pengen punya teman introver, coba cari tahu apa yang mereka sukai. Kalau kamu punya hobi atau kesukaan yang sama dengannya, maka kamu beruntung.

Nah, berbekal informasi tersebut, kamu bisa mulai mendekati dan memancingnya untuk membicarakan topik tersebut. Introver bakal sanggup ngobrol berjam-jam tentang hal yang mereka sukai. So, good luck in finding your introvert pals!

Mitos 6: Introver tidak bisa menjadi pemimpin

Ekstrover memang dianugerahi kemampuan bersosialisasi sehingga mereka kerap dipilih untuk menjadi seorang pemimpin. Namun, bukan berarti kepribadian lain, yaitu introver, merupakan pemimpin yang buruk.

Kaum introver juga tetap mampu memimpin. Mereka cenderung memiliki tujuan jangka panjang dan menampung ide-ide dari bawahannya. Bahkan, mereka dapat menjadi pemimpin yang sangat baik terlebih jika meng-handle bidang yang memang mereka kuasai.

Baca Juga: 5 Kunci Sukses untuk Si Introvert, Kamu Juga Bisa seperti Mereka!

6. Kelebihan dan kekurangan seorang introvert

Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasiilustrasi mendengarkan teman yang sedang berbicara (unsplash.com/Mimi Thian)

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Introver pun juga begitu. Mereka memiliki kelebihan, tapi juga kekurangan yang menyertainya.

Dari laman Jason Cornes, berikut adalah kelebihan dan kekurangan introvert.

a. Kelebihan

  • Berwawasan dan berempati
  • Fasih dan bijaksana
  • Penuh kehati-hatian
  • Punya motivasi diri yang tinggi
  • Mawas diri
  • Merupakan pendengar yang baik
  • Punya kemampuan menulis yang baik secara alami

b. Kekurangan

  • Sangat sensitif
  • Rentan merasa cemas dan overthinking
  • Tidak menyukai gangguan
  • Kerap menarik diri dari lingkungan dan menyendiri
  • Bisa terlihat tidak tegas
  • Sering mengalah
  • Tidak enakan

7. Pekerjaan yang cocok untuk para introvert

Mengenal Introvert: Suka Menyendiri, tapi Bukan Benci Sosialisasiilustrasi menyusun agenda. (pexels.com/Liza Summer)

Introver sebenarnya bisa bekerja menjadi apa saja. Akan tetapi, mereka lebih suka pekerjaan yang bisa dilakukan secara mandiri dan berada di lingkungan yang tenang.

Lantas, apa saja pekerjaan yang cocok untuk para introver? Berikut beberapa di antaranya:

  • Penulis
  • Ilmuwan
  • Analis data
  • Akuntan
  • Insinyur
  • Penerjemah
  • Fotografer
  • Perancang grafis
  • Ahli medis
  • Ahli IT
  • Pengacara
  • Psikolog
  • Software developer

Dari penjelasan di atas, introvert adalah salah satu tipe kepribadian yang cenderung menyukai kesendirian dan lingkungan yang kurang menstimulus. Apakah kamu setuju dengan poin-poin di atas, Introverts? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!

Baca Juga: Mengenal Kepribadian Ambivert, Kombinasi Introvert dan Ektrovert

Topik:

  • Bella Manoban
  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya